•Bab 7•

1.7K 134 3
                                    

Suasana di lapangan basket cukup ramai dan berisik karena banyaknya murid yang berkumpul dan teriak-teriak nggak jelas. Tak jauh berbeda dengan lapangan di depan kantor, di sana juga cukup ramai. Semua murid berteriak memberikan semangat ke temannya yang sedang berlomba, saat ini sedang berlangsung pertandingan basket dan lari karung.

Di lapangan basket sedang bertanding tim basket putri X MIPA 1 dengan X IPS 2. Tentu saja di lapangan saat ini sangat berisik karena ada Rey dan Kelvin yang sedari tadi teriak-teriak nggak jelas bahkan volume suaranya sama dengan volume suara perempuan alay yang juga teriak-teriak nggak jelas

"Ayo.. Semangat" teriak Kelvin berdiri dengan kedua telapak tangannya berada di pipinya, berharap suaranya bisa terdengar lebih keras

"Iya, ayo... pasti bisa" tambah Rey berteriak

"X MIPA 1 pasti menang" teriak mereka

"Hei, kamu kelas berapa sih ? bukannya dukung kelas sendiri malah dukung kelas lain" omel Putra kepada orang tersebut yang tadi berteriak

"Heheh, salah yah ? seharusnya siapa dong ?" tanya Kelvin, yah yang tadi teriak itu adalah Kelvin dan Rey

Putra menarik nafas lalu mengembuskannya, di sini ia sedang berusaha untuk sangat sabar, dari tadi pagi kedua orang ini sudah membuat kepalanya pusing "Astagfirullah, yah kelas mu lah, masa kelas orang lain, kalian berdua minta di hukum yah ?"

"Eh, kalau aku tentu saja tidak, sepertinya Kelvin mau nih" ucap Rey sambil menunjuk Kelvin yang berada di sampingnya

"Kau saja" Kelvin menoyor kepala Rey yang membuat Rey meringis

"Aww, nih rasain" kata Rey yang juga menoyor kepala Kelvin sehingga terjadi pukul memukul lagi

"Aiss, kalian bisa nggak berantem dulu, tuh cepat beri dukungan sama teman kita" ucap Putra kesal

"Siap bos" ucap Kelvin dan Rey sambil mengangkat kedua tangannya hormat

"Semangat X IPS 2 pasti..." teriak Rey menggantung

"Kalah" lanjut Kelvin dan Rey bersamaan lalu sedetik kemudian mereka tertawa

"Hahaha" tawa mereka berdua yang langsung mendapat tatapan tajam dari semua teman kelas terutama Putra yang sudah benar-benar kesal

Kelvin dan Rey yang melihat tatapan itu tentu saja takut dan berhenti tertawa

"X IPS 2 menang. Ayo Kil, Yana, Rin, Sry, Ima, kalian pasti bisa" teriak Rey dengan suara yang sangat keras

"Ayo..." teriak Kelvin

Kali ini mereka berdua menyerah dan akhirnya memutuskan untuk serius dari pada nanti di omelin habis-habisan

"Kalian harus menang, jika tidak kami akan mati di sini" teriak Rey sambil melirik ke arah semua teman kelasnya yang masih menatapnya tajam

"Kil, kamu itu cewek tomboi yang kuat, satpam kelas, jadi masa kau kalah" teriak Kelvin tanpa malu yang langsung mendapat tatapan tajam dari Akil sedangkan semua teman kelas tidak menatap tajam lagi melainkan menahan tawanya.

Niat Kelvin hanya ingin memberikan semangat, namun ia mengungkapkan nya dengan kata-kata yang salah, sehingga yang mendengarnya menahan tawa karena bukannya orang yang di semangati jadi lebih semangat melainkan ia malah jadi kesal

"KELVIN...." teriak Akil di tengah lapangan dan ia ingin segera berlari menghajar Kelvin, namun ia sadar sekarang kondisi tidak memungkinkan, akhirnya ia melampiaskan kekesalannya di bola basket yang ada di tangannya sekarang

Akil berlari sambil mengiring bola melewati semua pemain lawan, dan ia pun melempar bola basket masuk ke dalam ring. Ia melemparnya di luar garis pinalti, sehingga ia mendapatkan 3 angka, tak hanya sampai di situ ia merebut bola basket tersebut dari tangan lawan dan memasukkan bola tersebut ke dalam ring lagi

Cinta Beda Agama [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang