•Bab 13•

864 67 2
                                    

Motor Kelvin melaju membela jalanan kota yang tidak terlalu macet. Kelvin masih belum tahu kemana mereka akan pergi, ia pun juga bingung dengan yang dilakukan Akil, karena ini pertama kalinya Akil sendiri yang naik ke motornya, biasanya juga Akil nggak akan mau naik jika tidak dipaksa

"Kil, sebenarnya kita mau kemana sih ?" tanya Kelvin bingung

"Udah, kamu fokus aja, jalannya biar aku yang tunjukkan" jawab Akil

"Iya, tapi kita kan mau kerja kelompok kenapa malah begini ?" tanya Kelvin sedikit kesal yang memang niatnya datang ke rumah Akil untuk kerja kelompok, tapi kenapa malah pergi entah kemana seperti ini

"Aku bilang nanti aku jelasin, nggak aku jelasin pun kamu juga bakal tahu, kamu fokus saja, aku nggak mau mati" jawab Akil menepuk pundak Kelvin cukup keras

"Aww, iya iya. Tapi bisa nggak jangan kasar begitu ? kau yang minta tolong juga" ucap Kelvin kesal

"Iya.. Cepat" ucap Akil

"Hem. Pegangan, tapi jangan kayak dulu" ucap Kelvin tersenyum menggoda Akil

Akil dapat melihat senyum itu lewat kaca spion "Siapa juga yang mau kayak itu, ayo cepat" ucap Akil seraya berpegangan di bahu Kelvin

Kelvin melajukan motornya menuju ke suatu tempat yang ia sendiri pun juga tidak tahu tempat apa itu. Kelvin memberhentikan motornya sesuai arahan Akil

Mata Kelvin menatap tempat tersebut heran "Yakin disini ?" tanya Kelvin yang melihat sebuah tembok besar menjulang tinggi menutupi apa yang ada di dalamnya

"Hem, ayo masuk" jawab Akil seraya turun dari motor

Mereka berjalan menuju gerbang tempat tersebut

"Pak, saya ingin bertemu seseorang, keluarga saya" ucap Akil kepada seorang satpam

"Oiya, silahkan masuk" ucap satpam tersebut yang memang sudah pernah melihat Akil di tempat ini

Satpam membuka gerbang, Akil dan Kelvin pun masuk ke halaman tempat tersebut. Tempat yang berbeda dari tempat biasanya yang ramai akan hiruk pikuk dunia, tempat yang di penuhi dengan orang yang haus akan ilmu.

"Mau di antar nak ?" tanya satpam tersebut

"Makasih pak, saya masih ingat arahnya" ucap Akil senyum ramah

"Kalau gitu bapak kembali kerja dulu" ucap satpam tersebut

"Iya pak" ucap Akil

Akil berjalan menuju suatu ruangan, Kelvin hanya diam mengikutinya dari belakang. Terlihat beberapa orang memperhatikan mereka berdua, terlebih Akil yang penampilannya berbeda dari mereka

"Permisi" kata Akil mengetuk ruangan tersebut

"Iya masuk, ayo duduk" ucap seseorang

Akil dan Kelvin pun duduk. Akil mengutarakan niatnya datang ke tempat tersebut, orang tersebut pun mengerti dan berlalu pergi

"Kil ?" panggil seseorang yang tak lain adalah Stefan

"Ada Kelvin juga, apa kabar ?" lanjut Stefan yang menyadari keberadaan Kelvin

"Aku kira kau lupa sama aku, parah kalau nggak ingat. Kabar ku baik" ucap Kelvin sedikit tertawa dan bersalaman dengan Stefan ala sesama lelaki

"Haha" Stefan ikut tertawa seraya duduk dihadapan Akil setelah selesai bersalaman dengan Kelvin

"Stef, kau betah disini ?" tanya Akil

"Masih menyesuaikan. Tadi ustadz Hanan memberitahu ku kalau kamu datang, ada apa nih ? kangen ?" tanya Stefan terlihat senang karena kedatangan Akil dan Kelvin

Cinta Beda Agama [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang