•Bab 16•

774 61 2
                                    

Mereka semua berlari mengelilingi lapangan basket, setelah putaran pertama Dania berhenti dan duduk di tengah lapangan basket menunggu yang lain selesai. Tak lama kemudian, mereka semua pun telah mengelilingi lapangan sebanyak tiga kali dan yang pertama sampai di tengah lapangan adalah Rey dan di ikuti Kelvin di belakangnya

"Hah.. hah.. aku yang menang" ucap Rey tersenyum lebar seraya duduk dengan meluruskan kakinya ke depan

"Hah.. hah.... Kau tadi curang" ucap Kelvin kesal seraya juga duduk seperti posisi Rey

"Kalian berdua, bapak kan bilang lari-lari saja, lari biasa, bukan lari cepat. sekarang capek kan" ucap Pak Farhan

"Mereka berdua tadi lomba lari pak" ucap Dito yang baru-baru sampai bersama dengan yang lainnya

"Kalian ini, kalau suka lomba lari tanya bapak, minggu depan ada lomba maraton antar sekolah. Jadi kalian bisa ikut" ucap Pak Farhan

"Maraton ? nggak, nggak usah pak, hehe" ucap Kelvin

"Saya juga nggak usah ikut pak, nanti bukannya lari ke garis finish, tapi dilarikan ke rumah sakit" ucap Rey

"Hahaha" tawa semuanya mendengar perkataan Rey

"Bapak hanya bercanda" ucap Pak Farhan. Pak Farhan ini adalah salah satu guru muda di sekolah tersebut. Mungkin karena itulah mereka semua bisa lebih akrab dengan Pak Farhan dibandingkan dengan guru lain, apalagi pak Farhan ini orangnya ramah dan humoris

"Kalian semua istirahat sebentar, lalu setelah itu kita lanjut belajar basketnya" ucap Pak Farhan

Setelah istirahat sebentar, pembelajaran pun dimulai. Pak Farhan mengajari murid-murid tentang teknik-teknik dalam permainan basket, hingga sampailah waktu jam olahraga berakhir

"Belajarnya sampai disini dulu, minggu depan di lanjut. Kalian semua kembali ke kelas dan jangan lupa menganti pakaian kalian" ucap Pak Farhan

"Iya pak" ucap semuanya seraya bergantian salim sama Pak Farhan

"Rey, kantin" ajak Kelvin

"Ayo"

"Kalian berdua mau kemana ? nanti pelajaran ibu Difa" ucap Putra

"Ke kantin sebentar, haus" ucap Kelvin

"Oke, cepat kembali ke kelas nanti" ucap Putra

"Oke" ucap keduanya seraya berlari menuju ke kantin

•~•~•~•

Setelah membeli air minun, Kelvin dan Rey kembali ke kelas dengan membawa kantongan yang berisi beberapa botol air dan air kemasan gelas.

Di dalam kelas semuanya sudah menganti pakaiannya dan memakai seragam mereka kembali, tinggal Kelvin dan Rey saja yang belum menganti pakaiannya karena tadi mereka ke kantin

"Nih, buat kalian yang haus" ucap Rey yang membagikan beberapa gelas air minum. Nakal-nakal begini mereka berdua baik loh

"Nih Dan" ucap Kelvin memberikan sebotol air minum kepada Dania

"Yang gelas aja Vin, aku nggak terlalu haus kok, makasih" ucap Dania mengambil air kemasan gelas yang ada di kantongan yang di pegang Kelvin

"Iya sama-sama. Rin, tangkap" ujar Kelvin seraya memberikan botol air tadi kepada Rina yang berada tak jauh darinya

Rina menangkap botol air tersebut dengan mudah "Makasih"

"Iya. Kau ambil sendiri" ucap Kelvin kepada Akil

"Huh" Akil mendengus seraya mengambil botol air terakhir yang ada di kantongan tersebut

Akil membuka penutup botol tersebut, tak tersegel ? sangat mudah baginya membuka penutup botol itu bahkan tanpa menggunakan sedikit tenaganya. Akil sempat curiga, tapi karena ia sangat haus, ia pun meminum air tersebut hingga air yang ada di botol hampir habis

Cinta Beda Agama [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang