3. pertemuan.

25.4K 149 3
                                    

Yeeyy, akhirnya gw come back lagi ni.

So, ayo langsung aja ke chapter berikutnya.

Masih dalam proses menceritakan kejadian yang telah lewat.

Setelah mengetahui kedua orang tuanya bunuh diri Carlota menjadi sangat hancur, gadis manja yang dulunya selalu hidup dalam keadaan mewah menjadi sangat menderita.

Rumahnya disita karena hutang-hutang ayahnya, dan seluruh harta yang tersisa ludes seketika.

Saat pemakaman kedua orang tua Carlota, sebenarnya Je ikut hadir namun ia hanya melihat dari kejauhan, bahkan ia sangat iba melihat nasib tragis yang dialami Carlota.

Gadis itu sendiri, ia terlontang-lantung tampa ada tempat bersandar. bahkan seluruh kerabatnya pergi meninggalkan gadis malang itu.

Carlota depresi, ia bingung bagaimana caranya menghadapi kehidupan yang cukup keras.

Dan sayangnya ia malah memilih jalan yang salah untuk bisa mendapatkan kemewahan seperti yang dirasanya dulu.

Satu bulan telah berlalu, dan kini Carlota memang sudah dicap sebagai gadis nakal oleh orang-orang disekitarnya.

*Flash back off

Kembali kepada Carlota dan kehidupannya Sekarang.

"Look bub," desah Carlota membuka pelan bra-nya.

"Ahh Bebs, you look so sexy!" dengan gesitnya seorang pria seumuran Carlota meraba bagian depan itu.

"Aaahhh, ayukk bebs lagi bebs!" Carlota mendesah manja, sangat manja. membuat teman prianya semakin bergairah.

Carlota mulai menggoyang-goyangkan bagian dadanya, ah itu terasa menyakitkan sekaligus nikmat.

"Oh sabarlah Carlotaku sayang," gumam ganas teman pria Carlota menggigit bagian puting payudara Carlota.

"Cepatlah aku mohon, lebih cepat, tolonglah buat aku merasakan kenikmatan malam ini aaahhh!"

"Lagi bebs, lagi ayo bagian bibirku saja bebs, lumat sekarang bebs, aku butuh kejantananmu Darling."

"Arg, kau membuat adeku bangun Carlota sayang. Kau harus bertanggung jawab."

Teman pria Carlota menjadi lebih ganas, ia menarik paksa rok Carlota dan hendak menyentuh bagian Vaginanya.

"Aish Kau bedebah," bentak Carlota mendorong kasar tubuh temannya.

"Hey Carlota ayolah, akan kutunjukan kejantananku malam ini."

Carlota mendorong tubuh teman prianya, hingga tubuhnya menempel di dinding.

Carlota mengalungi leher si pria, ah itu benar-benar adengan yang cukup panas.

Berulang kali Carlota menempel-nempelkan bagian dadanya di mulut si pria.

"Lumat bibirku sekarang!" perintah Carlota, dan langsung di turuti oleh si pria.

Dret!
Dret!
Dret!

Ponsel Carlota terus berdering, ah itu sangat menganggu.

"Lenyapkan suara berisik itu Darling."

Carlota tak peduli, ia masih asik dengan aksinya.

"Mainkan tangannmu itu dengan gesit Bebs," desah Carlota menaruh tangan si pria di pantatnya.

Dret...,
Dret...,
Dret!
Dret!

"Shit, sial!" umpat Carlota menuju ranjang untuk mengambil ponsel yang terus megangngunya.

Carlota mengambil ponselnya, dan tertera nama _guru sialan.

Entah kenapa Carlota merasa sesuatu yang aneh saat guru itu hadir dalam waktu asiknya.

"Ayolah bebs, ayolah!" rengek si pria menjilat bagian leher Carlota.

Dret!
Dret!
Dret!

Je masih tak menyerah, ia terus menghubungi Carlota.

"Hentikan," ujar Carlota mengangkat telponnya.

'hallo, Carlota Kau dimana?"

'Bukan urusanmu.'

'Jangan melakukan kenakalan lagi Carlota, kasihani tubuhmu itu.'

'cih, enyahlah kau Pak Je!'

Tut!
Tut!

Carlota menutup telponnya, ie terlihat sangat kesal, dan ucapan Je terus mengiang di pikirannya.

"Ayo lagi besb," rengek si pria manja.

Namun Carlota tak ingin melakukannya lagi, Je benar-benar menganggu kesenangannya kali ini.

"Segera transfer bayarannya, aku ingin pergi."

Carlota mendorong tubuh si pria, dan menuju kamar mandi. Tak lama waktu berlalu, Carlota keluar dengan wajah yang fresh.

Ah, ia bahkan tak terlihat seperti gadis yang baru saja berbuat nakal.

Carlota keluar dari kamar hotel itu, lantas ia mulai menyusuri koridor-koridor hotel.

Hingga setika langkahnya terhenti, ia lumayan terkejut dengan kehadiran sosok tampan yang tak asing baginya.

"Pak Je!"

Je, benar. Guru tampan itu mendekati Carlota.

*
*
*
*

Please jangan jadi pembaca gelap gens, apa susahnya sih tinggalkan vote dan komentar nya.

Hey ayolah, itu tidak susah kok.

Jadi jangan lupa tinggalkan kedua hal itu ya.


CarlotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang