Yeeyy gw nya come back lagi gengs.
Sekali lagi gw ingetin, kalau lo takut dosa ya ngak usah baca deh.
Kalo mau ttep baca, dosa tanggung sendiri ni yeee.
Carlota masih merasa keraguan menyelimutinya. dulu ia adalah gadis most wanted di ARTA, tapi itu hanya dulu.
"Ayo!" Je membukakan pintu mobilnya untuk gadis yang telah dicap sebagai gadis nakal.
Semua mata langsung tertuju ke arah Carlota yang telah menginjak tanah, berbagai tatapan diterima Carlota.
Je mengenggam tangan Carlota dan menuntunnya menuju kelas 12 Mia-A, berbagai gunjingan dan bisikan mulai terdengar.
"Eh ngapain ya dia sama Pak Je?"
"Omg, dia kok bisa ya ngerayu guru termonohok di ARTA?"
"Cih, dasar gadis murahan."
"Uek, jalang bertebaran gengs."
"Maklumlah lah orang tuanya bunuh diri, kualahan mungkin sama kenalakan anaknya!"
Greeb!
Carlota menghentikan langkahnya, ia mengepal kuat kedua tangannya.
"Ayolah," pinta Je sopan.
Melihat Je penuh harap, Carlotapun kembali melanjutkan langkahnya.
Namun gunjingan pedas dan menyakitkan itu masih tak berhenti.
Hampir semua murid ARTA yang melihat Carlota dan Je bergunjing.
"Pasti pake pelet tuh, makanya bisa digandeng Pak Je."
"Omg, gw ngak nyangka Pak Je bakal kegoda sama tu jalang!"
Carlota masih menahan amarahnya, ia benar-benar berusaha bersabar dengan semua gunjingan itu.
"Dasar Carlota Bicth!"
"Eh Carlota tubuh Lo pasti enak banget yak rasanya, sampai Pak Je ikut ngerasain."
Deg.
"Ditiduri berapa kali?"
Deg.
Deg.Carlota menghempas kasar tangan Je, tatapannya tajam setajam silet. ia berbalik badan dan berjalan menuju ke asal suara itu.
"Anjeng tak bermoral, tutup mulut Lo Bicth!" Dengan kasar Carlota menarik kerah baju salah seorang murid yang ikut mengunjingnya.
Wajah putih bersihnya menjadi sedikit memerah, dan tatapannya terlihat sangat mencekam. ganas, dan serasa ingin membunuh, itulah yang terlihat dari raut wajah Carlota saat ia berhadapan dengan murid brengsek itu.
Melihat itu Jepun ikut berbalik dan menuju tempat Carlota.
"Apa Kau pikir Kau itu makhluk yang suci?" Pertanyaan Je terlihat sangat datar tapi cukup mencekam bagi yang mendengarnya.
Je perlahan meraih tangan Carlota menjauhi kerah baju si murid, dengan lembut ia megenggam tangan itu kembali.
"Ayo masuk kelas, kamu bisa terlambat!"
Semua insan yang menyangsikan itu tercengang, mata mereka berhasil melebar. Ada apa sebenarnya?
Bagaimana Je yang terkenal menjaga jarak dengan wanita kini malah dekat dengan Carlota yang telah dicap buruk oleh orang-orang?
Bagaimana itu bisa terjadi?
Carlota menatap Je sekilas, lantas ia kembali menarik tangannya.
"Aku bisa sendiri," cetus Carlota kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Carlota
Hài hướcSemua pasti berawal dari sebab hingga akibat pun ikut menyusul. "karena aku sudah nakal maka biarkan aku menikmatinya_Carlota"