*jika aku diberi kesempatan untuk bahagia bersama seseorang, maka aku ingin bahagia bersamamu_Carlota*
Setelah mendapat ciuman nikmat dari Mr. Je Arnata, gadis itu jadi senyam-senyum tak jelas.
Seolah hanya dia yang bahagia didunia ini, ya namanya juga lagi jatuh cinta.
Senyumnya indah terukir dari bibir sicantik Carlota, bagaimana ia tak tersenyum? Je Arnata sedang berjalan ke arahnya sekarang, pria itu berjalan dengan sangat mempesona.
Biarlah semua mata para siswi ARTA menatap Je, intinya Carlota bahagia karena Je tak membalas tatapan gadis-gadis itu.
"Ayo pulang!"
"Bapak bakal nganter saya?"
Je menarik tangan Carlota, membuat gadis itu mengikuti langkahnya tampa banyak pertanyaan.
Je dan Carlota mulai menyusuri koridor sekolah, dengan tujuan menuju parkiran.
Tatapan sinis mulai diterima Carlota, banyak murid-murid ARTA yang memandangnya jengkel dan jijik.
"Uuu dasar genit!"
"Bict banget lo mah."
"Penggoda lagi merajalelah gengs."
"Pake pelet apasih? Kok bisa-bisanya ngejerat guru famous kita."
"Oi tu badan menggoda banget sih, pantas Pak Je tergoda."
Carlota mengepal tangannya, ingin sekali ia memberi pelajaran kepada jahannam-jahannam itu.
"Weh bodynya gengs."
"Uluh-uluh kok ya ada stroke sih disekolah kita?"
Carlota sudah tak tahan, ia juga kesal karena Je tak menggubris ocehan-ocehan para murid itu.
"Eh Carlota, Lo tu emang pantas ya disebut pelac--"
Bhukk!
Bhaak!
Pukulan itu mendarat diwajah salah seorang murid disana, wajahnya bahkan bergeser kesamping karena pukulan yang cukup keras dari seorang Je Arnata.
Semua yang menyaksikan kejadian itu terngangga, mulut mereka terbuka, begitu pula mata mereka berhasil melebar.
"Pak Je kenapa Gengs?" tanya salah seorang siswi pada teman disebelahnya.
"Gw juga kaga tau, keknya dia benar-benar tergoda deh sama Carlota."
Dengan kasar Je menarik kerah baju muridnya, menatap pria itu dengan tatapan mencekam.
"Jika mulutmu bukan buatan Tuhan sudah pasti akan hancur sekarang."
"Ma-ma-maaf Pak, ss-saya-"
Je melepaskan kerah baju pria itu, lantas ia menoleh ke arah murid-murid ARTA yang sedari tadi mengunjing Carlota.
"Ingatlah, Je Arnata tidak pernah ingin menyentuh siapapun, dan sebaiknya kalian jaga omongan kalian agar kalian tidak tersentuh oleh saya."
Carlota terkesima, ia benar-benar hilang kontrol. Hatinya berbunga-bunga, jantungnya serasa berhenti berdetak. Saking bahagianya ia sampai lupa kalau Je menatapnya sekarang.
"Ayolah!" Je manarik kembali tangan gadis itu, ia membuat Carlota berjalan di sisinya.
"Aku mencintaimu Pak Je," gumam Carlota pelan namun mampu membuat Je menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carlota
HumorSemua pasti berawal dari sebab hingga akibat pun ikut menyusul. "karena aku sudah nakal maka biarkan aku menikmatinya_Carlota"