8. kali pertama bagi Je.

20.6K 232 27
                                        

Setelah Je melihat pesan di ponsel Carlota, ia terlihat sedikit menakutkan.

Je yang tadinya diam dengan ekspresi dingin kini berubah menjadi lebih menegangkan.

Bahkan untuk melirik ke arah pria tampan itu saja, Carlota sudah tak berani.

Setelah melihat pesan itu, Je mengembalikan ponsel Carlota tampa mengatakan apapun. Je menarik tangan Carlota, dan membawa gadis itu berjalan ditepi pantai.

Pria itu hanya diam, dan tentu saja diamnya membuat Carlota tak tenang.

"Indah banget ya Pak! apalagi sore-sore gini." Carlota akhirnya berani mengeluarkan dua kalimat dari mulutnya.

Namun sayang, Je masih tetap sama. Pria itu tak bergeming, dengan kedua tangan didalam saku celananya dan tatapan fokus kedepan.

Carlota yang berjalan beriringan dengan Je mulai merasa risih, ia tak ingin seperti itu. untuk apa jalan bersama, jika tidak saling berbicara.

"Jadilah milikku!" Je berhenti melangkah, dan berbalik untuk bisa berhadapan dengan Carlota.

Jadilah milikku?
Apa maksudnya itu? Apa yang diinginkan Je? Carlota benar-benar dibuat bingung hanya dengan satu kalimat dari Je Arnata.

"Maksud Bapak apa?"

Je tak menjawab, ia masih menatap Carlota dengan tangan yang tak keluar dari saku celananya.

Pria itu terlihat santai, ekpresi menakutkan rasanya telah hilang dari aura wajah berkarisma itu.

Sungguh, dia terlalu tampan untuk jadi seorang manusia.

"Jadilah milikku Carlota." bisik Je menghembuskan nafas nakal di wajah gadisnya.

Tatapan keduanya bertemu, sepertinya Je akan melakukan sesuatu sekarang.

Keduanya semakin dekat, wajah mereka sudah hampir bersentuhan, ah yang benar saja!

Je tak peduli pada tatapan orang-orang disana.

Je mengecup, ah tidak. Je mulai melumat bibir seksi Carlota, membuat mata gadis itu berhasil melebar.

Apa-apaan ini?
Bagaimana bisa Je yang terkenal dengan sikap acuhnya terhadap wanita melakukan hal itu ditempat umum?

Tak ingin menyia-nyiakan ciuman itu, Carlotapun membalasnya dengan nikmat.

Lumatan itu semakin bergairah, Je memperdalam lumatannya. Perlahan Je mengenggam tangan Carlota, membuat gadis itu sedikit terbawa. Mereka tak peduli lagi dengan keterkejutan orang-orang.

Je beberapa kali menggigit kecil bibir seksi gadisnya, menggulun bibir itu dengan penuh gairah.

Tangan Carlota mulai bermain, ia menyentuh nakal leher Je dengan jari-jemarinya, menuruni tangannya ke dada bidang Je, lantas mengalungi tangannya pada leher sang empu.

Je melepaskan lumatannya, lantas ia menatap nakal wajah gadisnya.

Cup!

Je mendaratkan sebuah kecupan di dahi Carlota, dan mengacak-acak rambut gadis nakal itu dengan gemas.

"Ayo pulang!"

Ah, sebenarnya Carlota kecewa dengan itu. "Aahh ngak seru," melas Carlota berjalan seraya menarik tangan Je.

"Gw cabut ya!"

"Oke sip!"

Je maraih tangan Carlota, dan berjalan sedikit cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CarlotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang