1. I need your body

64.6K 222 0
                                    


Masih bisa lo skip atau tinggalin aja, karena adengan di chapter ini akan lumayan panas.

_happy reading!

Jangan lupa istighfar.

Pri itu membawa Carlota kesebuah hotel. hotelnya lumayan mewah, dan pastinya Carlota juga tidak akan mau dibawa kerempat murahan.

"Gw mandi dulu, tunggu disini aja!" Pria itu membuka sepatunya, ia beralih hendak membuka kancing demi kancing yang melekat di kemeja putihnya.

"Lumayan," desah Carlota melempar tasnya ke atas ranjang.

Dengan ganasnya gadis itu mulai membuka kancing seragam sekolahnya, ia sesekali mendesah nakal, membuat si pria tak tahan dengan desahan itu.

"Oh baby," desah Carlota menarik lengan pria itu. dan tentu saja pria itu ikut dengan ajakan manja Carlota.

"Aahhhh," desah Carlota saat dengan ganasnya pria itu menaiki tubuhnya.

"Terlalu lama Baby," lirih pria itu menarik paksa bra yang menutupi bagian dada Carlota.

"Aaahhh, pelan-pelan Honey! uuuhh, enak." Pria itu memulai aksinya, ia menghisap bagian leher Carlota.

Dan dengan makanya Carlota membalas hisapan itu, ia tak tahan berlama-lama dengan aksi ringan.

Carlota mengalungi leher pria itu dengan sangat-sangat ganas.

"Oh come on Baby, ngapain dileher mulu. bibrku jangan dianggurim dong Bebs!" Si pria menjadi semakin bergairah, ia melumat lembut bibir sexy Carlota.

"Aaahhh, ayuukk lagi bebs!"

"Arg," geram pria itu. Carlota benar-benar gadis yang sangat menggoda bagi setiap kaum adam yang merasakannya.

Ah adengan itu terasa membosankan bagi Carlota, ia tak sabar melakukan adengan yang lebih hot.

Keduanya baru membuka bagian atas, tapi tidak dengan bagian bawah. Carlo mulai mendekati tangannya ke arah celana si pria, sambil terus melakukan aksi berciumannya ia meraba bagian intin si pria.

"Ahhh, bukalah Sayang!" Pria itu merasa Carlota sangat lama, ia membuka celananya dan menarik tangan Carlota.

"Disini Bebs," desah pria itu menaruh tangan Carlota dibagian intimnya.

Dengan senang hati Carlota meremas-remas bagian intin itu, ah rasanya nikmat.

Pria itu sudah tak kuat, jiwa jantannya semakin meronta.

"Dibuka aja bebs," gumam mesra si pria hendak membuka resleting rok Carlota.

"Stop!"

Carlota menatap tajam pria itu, ia terlihat kesal.

"Carlota tak pernah mengizinkan siapapun bermain di bagian istimewanya."

"Oh come beby, berapapun maumu akan kuberikan. Tubuhmu sungguh nikmat."

"Ahhh," desah Carlota saat dengan ganasnya si pria menggigit puting yang menjadi tengan panyudaranya.

"Ohh ini terlalu ringan bebs." Carlota menundukkan wajahnya, ia membuka lebar paha si pria.

"Aku ingin punyamu," gumam manja Carlota mulai membuka mulutnya.

"Ah tentu Bub," balasan pria itu mulai memasukkan punyanya kemulut Carlota.

"Uuuhhhh, ahhh, lebih kuat bub!"

"Lagi-lagi!"

"Ini nikmat bub, kau hebat."

Carlota menggigit kecil bagian ujung punya si pria, ahhhhhh!

Disitulah kenikmatannya, saat pria megocok-ngocok cepat punyanya, dan Carlota mempercepat gigitan beserta lumatannya.

Si pria hendak menarik paksa resleting rok Carlota, namun dengan kasar Carlota menepis tangganya.

"Stop bub!"

Carlota melirik sekilas ke arah jam dinding.

"Waktunya berakhir," gumanya dan melumat singkat bibir pria itu.

"Nikmat," gumamnya.

Carlota langsung bergegas menuju kamar mandi, untuk membersihkan dirinya.

Satu yang hebat tentang Carlota, ia sangat mudah mengendalikan emosinya.

Ia bisa langsung bersikap seperti biasa bahkan setelah melakukan sex yang cukup lama.

"Mandilah, kalau belum puas banyak sabun batang disana. lakukan sepuasmu."

Carlota mengenakan kembali seragam sekolahnya, ia terlihat cantik seperti biasa.

Tubuh body goals, dengan panyudara yang cukup meggoda. bibir yang sedikit tebal, dan alis yang berbentuk khas kebaratan. hiduny mancung dan matanya yang agak sipit, ah siapa yang tidak akan tergoda dengan pesona Carlota.

Pakaiannya yang selalu pas badan, membuat setiap pria yang melihatnya tergoda.

"Thanks," ujar Carlota mengambil amplop berisikan uang dari atas meja.

Sementara pria itu, ia segera berlari menuju kamar mandi. Mungkin sabun itu akan berguna Sekarang.

Ting!

Satu pesan Whattssap masuk.
Carlota membukanya denga waja malas, pria itu sangat meganggu baginya.

_guru sialan.

"Kita bertemu di caffe dekat rumahmu, kau harus mengerjakan tugas sekolahmu gadis nakal!"

_Carlota.

"I don't care."

_guru sialan.

"I'm wait for your coming."


Carlota mematikan layar ponselnya, ia berjalan santai layaknya gadis berandal.
.
.
.
.

Oke oke oke!

Gw udah bilang kan ini adengannya panas, kaliannya sih mau baca sampai akhir.

Yaudah salah lo jugak bukan salah gw doang.

Dosa tanggung sendiri ya.

See you in next chapter.

CarlotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang