4. Carlota dan Je.

20.8K 112 1
                                    

Yups gw come back, masih ingat gw dong ya!

Oke oke, let's read next chapter.

Semoga di chapter ini lo pada terhibur.

Happy reading!

Pak Je!"

Je, benar. Guru tampan itu mendekati Carlota.

Carlota sedikit terkejut dengan kehadiran sosok tampan itu, entah bagaimana ia tahu keberadaan Carlota.

"What strong? kenapa Kau tak mendengarkanku hah?"

Tatapan Je tajam, ia rasanya ingin menelan Carlota hidup-hidup. Bagaimanapun ia telah memilih untuk menerima perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, namun jika kedua orang tua Je tau kelakuan Carlota, habis sudah.

"Bukan urusanmu," cetus Carlota malas.

Je memegang kedua bahu Carlota, membuat mata gadis itu berhasil melebar. rasanya sentuhan Je sangat tulus.

"Tolong kasihanilah tubuhmu, aku mohon!" Je memelas penuh harap akan keinginannya. "Jangan berbuat nakal dan merusak tubuhmu Carlota."

Rasanya begitu berat, Carlota seolah merasakan sedikit rasa bersalah sekarang. dadanya sesak, ucapan Je membuatnya sadar kalau selama ini ia telah menjadi gadis nakal.

Carlota yang dulunya berasal dari keluarga terhormat, dan sangat dikagumi oleh orang-orang kini telah berubah. kini Carlota telah menjadi gadis nakal yang menghancurkan nama baik keluarganya yang tersisa.

Namun ada sedikit kejanggalan, Carlota bingung kenapa semenjak ia ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, Je hadir dan membuatnya sedikit terganggu.

Perlahan Carlota menjauhkan bahunya dari Je, ia mundur beberapa langkah.

"Ada apa denganmu Pak Je? kenapa Kau peduli padaku? apa tujuanmu hah, atau siapa Kau sebenarnya?"

Carlota terlihat sangat bingung, ia tak mengerti kenapa Je tiba-tiba hadir dalam hidupnya dan memberinya kepedulian seperti itu.

"Sudahlah, itu tidak penting. sekarang aku akan mengantarmu pulang, ayo!"

Je meraih tangan Carlota, dan anehnya Carlota tidak bisa menolak tawaran dari guru tampannya itu.

Dalam perjalanan tak ada perbincangan antara Je dan Carlota, Je fokus mengemudi sedangkan Carlota fokus menatap gedung-gedung tinggi yang terletak di Jakarta.

Sampai keduanya tiba didepan Kost Carlota.

Je seolah tak asing dengan tempat itu, karena ia memang sudah sering membuntuti Carlota saat ia kembali kerumahnya.

"Terimakasih," ujar Carlota turun dari mobil Je.

Jepun ikut turun, ia mengantar Carlota sampai kedepan pintu kostnya.

Kosan Carlota memang dekat dengan jalan, kos itu juga tak terlihat mewah, kelihatanya sempit dan jauh dari kata cukup bagi Carlota, jika dibandingkan dengan rumah mewahnya dulu.

"Besok bersiaplah lebih awal, aku akan menjemputmu!"

Lagi-lagi Carlota dibuat bingung oleh sikap Je, apa maksudnya menjemput?

"Kau tidak perlu melakukan itu, aku tahu jalan menuju sekolah."

"Yasudah masuk sana! jangan lupa besok, tidak boleh terlambat."

Carlota jelas masih bingung dengan sikap Je, namun ia memilih untuk tak mempedulikan itu lagi. Ia membuka pintu kostnya dan meninggalkan Je sendirian.

'Entah apa yang kulakukan sekarang? apakah aku bisa mencintaimu dengan tulus Carlota? aku harap semua akan berjalan dengan baik, aku akan berusaha membuatmu lebih baik dan menerimamu dengan lapang dada_Je Arnata.'

*
*
Malam sudah berganti menjadi hari, gemerlap sudah beralih menjadi terang.

Entah mengapa hari ini Carlota merasa bersemangat, ia bersiap lebih pagi dan terlihat lebih rapi dari beberapa hari yang lalu.

Tit! Tit!

"Ah apa dia benar-benar datang?"

Carlota segera mengambil tas ranselnya, lantas ia keluar dengan sedikit terburu-buru. Disana sudah terlihat sosok guru tampan yang bersender dipintu mobilnya dengan penuh pesona.

"Aku sudah bilang tidak usah menjemputku," ujar Carlota sok iya, seolah ia memang sama sekali tak mengharapkan kedatangan Je.

Dengan sikap dingin dan penuh pesona Je membukakan pintu mobilnya, "masuklah!"

Carlota dengan percaya dirinya masuk dan duduk disebelah Je, ia terlihat menikmati perlakuan Je kali ini.

Mereka berdua tiba didepan ARTA, dengan penuh hormat Pak satpam membukakan gerbang untuk Je.

"Selamat pagi Pak Je!" sapa pak satpam.

"Pagi Pak," balas Je dengan ramah.

Ia mengemudikan mobilnya menuju parkiran, tiba disana sudah banyak siswi-siswi ARTA yang menunggu Je turun dari mobilnya. Namun siapa yang menyangka, kalau kali ini Je bersama sicantik Carlota.

"Ayo!" Je menatap Carlota, namun gadis itu terlihat tegang. "Kau baik-baik saja?" Carlota menangguk pelan.

'Bagaimana sekarang? Apa yang akan terjadi? Seorang guru ternama yang dikagumi banyak siswi ARTA satu mobil denganku. apa yang akan dipikirkan murid ARTA terhadap kami? Ah, habislah Kau Carlota. Harusnya kau tidak mengikuti guru tampan ini, dia bahkan sama sekali tak jelas_Carlota'

*
*

Oke, sampai disini aja kali ya.

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya gengs, biar gw lebih semangat nulisnya.

Ayolah, itu ngk sulit kok.





CarlotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang