Tunggu sebentar!
Izinkan saya untuk meminta para tuan dan nona untuk membaca kiat-kiat di bawah ini.
Jangan berpikir bahwa Anda sekalian bisa dengan mudah menebak dan mendapatkan makna dari coretan dan angan ini. Kemungkinan Anda sekalian membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Oh usia! Jangan pikirkan itu. Karena seberapa keras dan kuatnya Anda berpikir dan menebak usia pengelana muda ini, itu akan sia-sia. Cobalah untuk melupakan itu.
Yang mencoret dan mengukir angan ini adalah seorang pengelana muda. Ia hanya orang kecil tapi kaki-kakinya selalu setia berjalan menempuh kertas putih. Ia hanya orang kecil tapi jari-jemarinya tidak pernah bosan berbicang dengan pena berbulu dan tinta hitam.
Apa ini membuang-buang waktu? Maafkan saya.
Sekali lagi saya katakan, jangan cepat untuk memahami dan mengambil makna apabila Anda belum terjun langsung ke dunia jalanan dan heningnya desa pada malam hari. Benarkah demikian? Silakan tanyakan pada diri Anda sendiri.
Anda yang terbiasa bekerja menatap layar komputer dan bersenda gurau, cobalah sesekali luangkan waktu untuk duduk sejenak lalu membuka ponsel dan kemudian menyelami kata demi kata yang diukir oleh pengelana muda ini.
Apa Anda sudah paham?.
Kalau begitu, saya ucapkan selamat datang kepada Anda pada 20 perjalanan yang disajikan oleh pengelana muda.
Ingat ini, bahwa emosi sangat tidak diperkenankan untuk hadir di sini. Cukup buka pikiran Anda dan duduklah dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Negeri Berkabut Argumen
Non-Fiction[Filosofi - Cerita Pendek] Tidak masalah seberapa tua Anda atau seberapa mudanya Anda. Pembaca tetaplah para pembaca, tidak ada yang patut disembunyikan jika nalar sudah menuntut koloni argumen Tulisan di atas kertas lusuh penuh goresan tinta yang...