Bab 16 [Tidak Dianggap Bukan Berarti Tidak Penting]

64 17 0
                                    

Para pembaca yang saya hormati. Sering kali kita melihat begitu banyak pekerjaan. Mungkin di antara beberapa pekerjaan sering dianggap tidak penting. Apakah para pembaca merasa dan berpikir seperti itu?.

Ketahuilah para pembaca, seberapakah penting argumen dan penilaian Anda terhadap sesuatu pekerjaan? Apa mungkin dia yang mendapat gelar sarjana patut disanjung secara berlebih? Apakah dia yang memegang suatu perusahaan terbesar patut dipuji dan ditakuti secara berlebih? Apakah kenyataannya seperti itu?.

Salah! Kenyataan sudah terlalu lama diburamkan ekspetasi. Ekspetasi sungguh jahat bila dlihat dan diperhatikan saat ini, mengapa demikian? Cobalah perhatikan tulisan berikut ini para pembaca.

Apakah mereka yang duduk di pinggir jalan sambil menjajakan dagangannya dianggap tidak penting?

Apakah mereka yang berdiri mondar-mandir di pinggir jalan raya sambil memegang tongkat kumal yang dilengkapi dengan magnet kecil hanya dianggap sebelah mata?

Mari kita buka realita pikiran kita yang selama ini diburamkan oleh ekspetasi.

Kalau mereka yang duduk di pinggir jalan sambil menjajakan dangannya di saat hujan masih dianggap tidak penting? Lalu bagaimana misalnya para pembaca menaiki kendaraan roda dua dan tidak membawa jas hujan? Apakah kuat menerobos hujan yang begitu dashyat? Saya tegaskan sekali lagi, apakah para pembaca kuat menerobos hujan yang begitu dashyat?.

Biar saya pastikan jawaban para pembaca. Pasti para pembaca akan berhenti di tenda kecil pedagang yang masih menjajakan dagangannya itu. Jadi, bagaimana sekarang? Masih ingin menganggap bahwa pekerjaan mereka tidak penting?.

Mungkin sedikit sulit untuk diserap, tapi perlahan pasti pembaca akan mengerti mengapa saya menulis rangkaian kata yang panjang di bab ini. Cobalah renungi dengan baik.

Negeri Berkabut Argumen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang