Apakah para pembaca pernah mendengar tentang ‘Keadilan mati’.
Awalnya saya berpikir seperti itu, tapi setelah saya menginjakkan kaki ke tanah penuh kepalsuan ini, saya sedikit sadar. Yang dimaksud keadilan itu bukan hanya kesama-rataan tetapi keadilan itu tentang siapa yang berani memertaruhkan jiwa dirinya demi kebebasan.
Sempat terbesit di benak saya ini, para pembaca pasti tahu tentang Pahlawan Nasional Indonesia yang bernama Tan Malaka. Sosok ambisius, haus pengetahuan dan rela mengorbankan kebebasannya demi keadilan semata. Coba para pembaca berpikir, di zaman ini apakah masih ada sesosok Tan Malaka generasi baru yang rela menukar kebebasannya demi keadilan?.
Para pembaca mungkin berpikir pasti ini akan membuang waktu. Lebih baik berkutat dengan komputer yang akan menghasilkan jutaan lembar kertas yang bernominal, tapi sesekali cobalah untuk meluangkan waktu untuk memberi keadilan terhadap hal kecil.
Di saat keadilan sudah berdiri, mungkin kebebasan para pembaca (Jika para pembaca melakukan sedikit keadilan) akan hilang, tapi saya rasa tidak akan sepenuhnya hilang. Jiwa yang bersih dan tulus masih tetap setia dengan diri Anda jika Anda rela!.
Ingatlah satu hal. Keadilan tidak akan mati bila anda berani mempertaruhkan separuh kebebasan diri Anda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Negeri Berkabut Argumen
No Ficción[Filosofi - Cerita Pendek] Tidak masalah seberapa tua Anda atau seberapa mudanya Anda. Pembaca tetaplah para pembaca, tidak ada yang patut disembunyikan jika nalar sudah menuntut koloni argumen Tulisan di atas kertas lusuh penuh goresan tinta yang...