Part 2

972 47 2
                                    

Fatim dan Fateh sudah sampai di sekolah, mereka duduk di bangku SMP sedangkan Saaih sudah SMA.

Saaih :"Yaudah abang pergi dulu ya, kalian belajar yang bener jangan bandel"

Fateh :"Iya bang ateh janji. Abang juga ya"

Fatim :"Ayok cepetan keburu masuk tuh, yaudah bang, assalamualaikum" mencium tangan Saaih secara bergantian

Saaih :"Waalaikumsalam" kemudian ia pun melanjutkan perjalan menuju sekolahnya

Sampai di kelas, Fatim dan Fateh duduk satu bangku, karena itu Fateh yang minta, ia ingin menjaga kakaknya itu.

Di kelas ada 1 orang laki-laki yang tidak menyukai Fateh dan menghasut teman-teman lain agar juga tidak menyukai Fateh dengan omongan bahwa. Fateh sekarang miskin karena dulunya Fateh bisa dibilang sangat berkecukupan. Terkadang ia juga mengganggu Fatim, dan terkadang sampai membuat Fateh marah

Saaih POV
Setelah memarkirkan mobilnya, Saaih menuju kelasnya. Saaih duduk sendiri, mengapa? Karena mereka tidak mau duduk dengan Saaih karena Saaih terkadang tempramental. Namun ada satu sosok wanita yang sangat peduli padanya, tidak peduli omongan orang lain terhadap dirinya

Namanya adalah Raya, ia anak pengusaha sukses dan sangat cantik. Ia juga disukai banyak cowok karena kecantikannya, namun sayangnya Raya tidak peduli dengan hal itu. Ia hanya ingin berteman dengan Saaih, berbagai cara telah ia lakukan untuk bisa berteman dengan Saaih. Apakah raya bisa berteman dengan Saaih?

Skip istirahat

Saaih meninggalkan kelas menuju kantin. Raya tak tinggal diam ia pun mengikuti Saaih

Raya :"Saaih tunggu, Raya mau ikut" ucapnya mengejar Saaih yang sudah menjauh

Saaih memilih duduk di pojokan dan membeli minuman, karena uangnya tidak cukup untuk membeli makanan. Tiba-tiba Raya membawa 2 mangkok bakso, yang dimaksudkan untuk dirinya dan Saaih

Saaih :"ngapain lo disini, ga ada tempat lain apa?"

Raya :"ih Saaihhh, jangan galak-galak dong, Raya kan baik, Raya bawain ini buat Saaih, pasti Saaih laper kan?"

Saaih :"ga perlu gue gabutuh"

Raya :"ayolah Saaih makan, gabaik lo menolak rejeki dari orang lain"

Saaih :"hmm, thanks" ditengah-tengah makan Raya memecahkan keheningan

Raya :"Saaih, Raya boleh ga jadi temen Saaih?"

Saaih :"kenapa lo mau jadi temen gue. Lo kan tau kalo gue tempramental, kali gue tiba-tiba ngapain lo gimana?"

Raya :"Raya ga peduli. Yang penting Saaih mau kan jadi temen Raya?"

Saaih :"gue ada syaratnya"

Raya :"apa aih?"

Saaih :"lo harus makan bakso, tapi pake sambel, dan harus lo habisin. Kalo habis, lo boleh jadi temen gue" ia tau bahwa Raya tidak suka pedes

Raya :"hah"

Saaih :"kalo gamau yaudah, gue mau pergi" namun tangannya dicekal oleh Raya

Raya :"oke Raya bakal lakuin"

Saaih :"deal?" Mengulurkan tangannya

Raya :"deal" membalas jabatan tangan Saaih

Raya pun segera memasukkan beberapa sendok sambal dan saos di mangkoknya. Ia pun memakan baksonya sampai hampir habis

 Kita ingin semuanya kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang