Thoriq POV
Thoriq sendiri bekerja di salah satu perusahaan ITE, dan itu adalah menjadi penghasil terbesar untuk keluarganya karena gajinya juga lumayan. Thoriq biasanya mulai kerja dari pukul 7 sampai pukul 5 sore. Namun ia sampai rumah setelah salat maghrib. Mengapa? Karena ia salat duku di kantor baru pulang
Jadi ia sampai rumah bisa kumpul makan malam dengan kakak maupun adeknya. Saat ini jam pukul 18.00 Thoriq segera wudhu lalu menunaikan ibadahnya. Setelah itu ia segera melajukan mobil menuju rumah
Ceklek...
Thoriq :"assalamualaikum"
All gh :"waalaikumsalam"
Qahtan :"bang Thoriqqqqq" ucapnya berlari lalu memeluknya
Bagaimana Qahtan, Saleha, dan Muntaz bisa kembali? Ya mereka dipulangkan oleh polisi disana karena mereka hanya menunjukkan alamat ini. Mereka dipulangkan karena mama dan papanya mengalami kecelakaan dan tak bisa diselamatkan
Thoriq :"hey baby, why?"
Saleha :"he said he missed you bang Thoriq"
Thoriq :"oh really? Not usually"
Qahtan :"no, everyday i miss you moree"
Thoriq :"okey baby, now we continue eating"
Qahtan :"okey"
Mereka segera duduk di meja makan dengan saudara yang lain juga. Namun Thoriq merasa ada yang kurang, dan Fateh pun menyadari hal tersebut
Fateh :"kenapa bang? Nyari kak Sohwa?"
Thoriq :"oh iya kak Sohwa" batinnya
Fatim :"ngapain sih bang nyari kak Sohwa? Ga penting banget, biasanya juga kan dia ga pernah ikut makan malam"
Thoriq :"Fatimmm" bentaknya
Saaih :"kok ribut sih, ngga disini kalo mau ribut, ada adek-adek yang kecil juga. Berpikir dewasa dong"
Sajidah :"udah liq jangan emosi"
Fatim :"au ah Atim mau ke kamar, Atim udah ngga mood makan" ia pun pergi ke kamarnya
Fateh :"tau kan apa yang abang perbuat?"
Thoriq :"abang ngga sengaja teh, lagian kan harusnya dia ga boleh ngomong kaya gitu"
Sajidah :"udah dong gabaik ribut di depan rezeki"
Iyyah :"biar Iyyah susul" namun saat akan pergi ia terhenti
Sajidah :"sekalian bawain makannya yah, suruh habisin. Kamu juga makan"
Iyyah :"oke kak"
Saaih :"ngga ada yang boleh pergi dari sini, kecuali kalo makannya udah habis" tegasnya pada adek-adeknya
Iyyah POV
Tok... tok... tok...
Iyyah :"ini ka Iyyah tim, kakak masuk ya"
Ceklek...
Iyyah :"kenapa tim kok nangis sih?"
Fatim :"hiks... hiks... hiks... kak Iyyah" kemudian memeluk Iyyah
Iyyah :"kenapa? Cerita sama kakak"
Fatim :"bang Thoriq hiks... bentak Atim hiks..."
Iyyah :"udah ya jangan nangis dong" menghapus air mata Fatim "tadi bang Thoriq mungkin lagi capek aja, tau sendiri kan bang Thoriq habis pulang kerja? Jadi gausah dimasukin hati ya"
Fatim :"tapi kak bukan itu masalahnya"
Iyyah :"loh terus apa?"
Fatim :"bang Thoriq tadi bentak Fatim gara-gara kak Sohwa. Berarti bang Thoriq lebih sayang kak Sohwa kan daripada Atim?"
Iyyah :"ngga tim, bukan gitu. Bang Thoriq itu sayang sama semua, tidak pilih-pilih. Udah ya sekarang kamu makan dulu, kakak gamau kamu sakit tim"
Fatim :"iya kak makasih ya"
Atta POV
Atta sebenarnya juga berada di Jakarta namun memilih tempat yang jauh dari rumah adik-adiknya. Diam-diam dia menjaga adik-adiknya dari jarak jauh. Atta juga tau apa masalah yang ada di rumahnya. Yaitu tentang beberapa adik-adiknya yang membenci Sohwa. Ia sangat rindu dengan adik-adiknya terutama adik seperjuangannya waktu kecil sampai pisah sekarang
Ia merasa kasihan pada Sohwa saat ini. Ingin rasanya ia membawa Sohwa pergi dari rumah itu. Karena Atta paham pasti Sohwa sangat tertekan dengan keadaan. Namun apa boleh buat karena Atta sekarang sedang ada misi bersama orang tuanya
Orang tua?
Ya sebenarnya orang tua mereka tidak meninggal namun ada seseorang yang picik dan ingin menghancurkan keluarga mereka. Dan orang tersebut berhasil karena dalam keluarga itu tidak seharmonis dulu bahkan ada yang saling membenci
Jangan lupa vote dan komen yaaaa
Love uuuuu❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita ingin semuanya kembali
General Fictionkeluarga yang tadinya harmonis menjadi hancur