Part 12

634 38 6
                                    

Fateh dan Fatim POV

Fateh :"angkatlah itu telepon ganggu orang tau nggak" omelnya pada Fatim karena sedari tadi telepon miliknya berbunyi tapi tak ia sentuh sedikit pun

Fatim :"masalahnya itu dari Elang teh, kalo dia nagih janji gimana?"

Fateh :"ya udah sih, tinggal bilang aja gak dibolehin sama abang"

Fatim :"lo aja deh yang bilang, nih" menyerahkannya pada Fateh

Telepon on
Fateh :"halo ada apa?"

Elang :"halo, ada apa gimana sih? Gue udah nunggu nih, kalian dimana? Tumben lo yang angkat teh"

Fateh :"gue kerjain kak Fatim ah" ucapnya dalam hati "kak Fatim lagi tidur" setelah mengucapkan itu ia dipelototi oleh Fatim

Elang :"yah gimana sih, gue udah nunggu lama juga, masa ngga ngehargain gue sih"

Fateh :"sorry kita aja baru nyampe rumah, soalnya kakak gue tadi masuk rumah sakit. Dan kita ngga dibolehin keluar dulu"

Elang :"lah kok gitu emang ngapa?"

Fateh :"gue juga gatau, udah deh lo mending pulang aja"

Elang :"Oke lah, besok gue tunggu Fatim di taman"

Fateh :"oke, kalo ga lupa hahaha" langsung saja ia menutup teleponnya
Telepon off

Fatim :"puas ngerjain kakak?"

Fateh :"maaf kak, bercanda"

Fatim :"apa kata dia?"

Fateh :"kasihan tau kak dia udah nunggu lama tapi kitanya malah ngga dateng"

Fatim :"emang kamu berani ngelawan bang Saaih?"

Fateh :"ngga sih. Tapi besok kakak ditunggu di taman belakang sekolah"

Fatim :"sebenarnya dia mau ngomong apa sih kok kayak serius gitu teh?"

Fateh :"mungkin nyatain cinta, hahaha kabur" ia langsung menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Sementara Fatim pipinya menjadi merah

Fatim :"emang iya ya, Elang suka sama gue?" batinnya dan senyum-senyum sendiri

Fateh :"ngga usah senyum-senyum sendiri, jadinya kek orang gila" teriaknya dari dalam kamar mandi

Fatim :"fatehhhhh" 

Skip malam hari

Mereka semua sudah melakukan salat maghrib bersama. Lalu mereka akan melanjutkan dengan makan malam

Thoriq :"kayanya abang sama Saaih ngga ikut makan deh"

Sajidah :"lah kenapa liq?"

Thoriq :"kita mau ketemuan sama bang Atta?"

Saleha :"bang Atta?"

Qahtan :"where bang Atta? I miss him so much"

Thoriq :"aduh pakek keceplosan lagi"

Qahtan :"what is keceplosan"

Pertanyaan Qahtan tiba-tiba membuat semua orang yang mendengarkannya tertawa. Setelah itu semua mereka makan malam bersama kecuali Saaih dan Thoriq yang akan pergi menemui bang Atta

Thoriq :"abang pergi dulu ya"

Sajidah :"jangan kelamaan pulangnya"

Saaih :"siap kak" mereka pun menuju mobil dan pergi ke cafe Atta

Namun saat yang bersamaan Alfath dan anak buahnya pergi ke rumah mereka sementara yang lain mengikuti Saaih dan Thoriq yang pergi menemui Atta. Alfath dan anak buahnya pun sudah sampai di depan rumah keluarga halilintar, ia pikir berarti yang laki-laki tinggallah Fateh yang paling dewasa dan itupun kekuatannya tidak cukup untuk melawannya

Alfath :"biar saya dulu yang masuk, kalian nanti masuk dari arah-arah lain"

Bodyguard :"siap bos" mereka pun memencar

Alfath :"karena kau Atta, kau melanggar perjanjian kita, keluarga lo sekarang dalam bahaya" batinnya dengan senyum piciknya

Sementara yang ada di dalam rumah makan dengan tenang tanpa ada keributan karena memang tidak ada yang memulai antara Fateh, dan Fatim kepada Sohwa

Tok... tok... tok...

Sajidah :"siapa sih, gatau orang lagi makan aja deh, ganggu" akan beranjak

Sohwa :"biar kakak aja yang buka" ia pun beranjak dari kursi

Ceklek... pintu sudah terbuka

Sohwa :"bang Alfath" kagetnya

Sajidah :"siapa kak?" teriaknya dari arah meja makan

Dengan segera Sohwa menutup kembali pintunya dan menguncinya dan menahannya agar Alfath tidak masuk, karena jika Alfath datang pasti mereka sedang mengancam keluarganya, dan itu tidak akan Sohwa biarkan

Sohwa :"jid bawa adek-adek yang lain masuk, kamu bantu kakak" teriaknya membuat semua orang penasaran

Alfath :"Sohwa buka pintunya" teriaknya dari luar dengan kencang

Dengan segera Sajidah menginstruksi semua adek-adek kecuali dirinya dan Iyyah yang berlari menuju Sohwa, mereka melihat Sohwa tengah menahan pintu

Sajidah :"kak siapa sih?" Ia dan Iyyah membantu Sohwa menahan pintunya

Alfath :"owh yang lain datang membantu ya"

Sajidah dan Iyyah :"bang Alfath?" tanyanya bersamaan

Sohwa :"iya yyah, jid, gimana?"

Namun sayang tenaga mereka bertiga tidak cukup kuat untuk menahan pintu karena Alfath berhasil mendobraknya dan membuat mereka bertiga terkejut sekaligus takut dan khawatir akan keselamatan dirinya maupun adek-adek yang lain

Wah Alfath dateng! Gimana nih?
Kalo penasaran jangan lupa vote dan komen ya
Terima kasih sudah membaca
Wuvv uuu

 Kita ingin semuanya kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang