Part 13

629 33 8
                                    

Alfath :"hay kalian apa kabar?" mencolek dagu mereka bergantian

Sajidah :"jangan sentuh kami" bentaknya sambil menepis tangan Alfath

Alfath :"ouh Sajidah sayang, kamu sekarang jadi kasar ya"

Sajidah :"mau apa anda kemari? Bukankah kau sudah menghilang jauh"

Alfath :"menghilang? Kalian mimpi bahkan saya saja selama ini selalu memantau kondisi keluarga kalian, karena saya belum puas sama sekali, saya ingin membuat keluarga anda hancur sehancur-hancurnya"

Mereka pun terkejut berarti mereka masih mengawasi keluarga kita? Jadi selama ini kita masih dalam bahaya? Kira-kira seperti itu lah pikiran mereka bertiga

Tak tinggal diam Sohwa yang mungkin bisa menyelamatkan mereka tapi kemungkinan besar juga bisa membahayakan mereka. Sohwa mengambil vas bunga yang tepat berada di belakangnya. Namun Alfath sudah mengetahuinya terlebih dahulu

Saat Sohwa akan melempar vas tersebut ke kepala Alfath, Alfath lebih dulu mencengkram tangan Sohwa dan memuntirkan tangan Sohwa ke belakang dan Sohwa sekarang berada dalam dekapannya. Alfath kemudian mengambil vas tersebut lalu melemparkannya ke lantai

Prang......

Alfath :"jangan pikir aku bodoh Sohwa" bentaknya

Sohwa :"sakit bang, sakit, auhh" rintihnya, ia merasa tangan sakit dan tercekik tangan Alfath

Sajidah :"kak Sohwa"

Iyyah :"kak ini gimana?"

Sajidah :"kamu mending ke kamar jaga adik-adik dan kalo bisa cari bantuan lewat telepon"

Iyyah :"baiklah" ia pun berhasil kabur dari Alfath dan menuju kamar adek-adek

Sohwa :"arghhh" Sohwa terus memberontak karena kesakitan

Alfath :"diamlah kau Sohwa, apakah kau ingin aku menyakitimu?" Semakin mempererat puntirannya pada tangan Sohwa dan cekikannya. Alfath menginstruksikan anak buahnya untuk sebagian datang kemari dan mencari yang lainnya

Sohwa :"jid mending kamu pergi dari sini, selametin diri kamu dan adek-adek" ucapnya dengan nafas yang tersengal 

Sajidah :"tapi kakak gimana?"

Sohwa :"kakak gapapa kok"

Sohwa :"auhh" rintihnya

Sajidah :"kakak gapapa kan?" membantu Sohwa berdiri

Iyyah POV

Iyyah berlari menuju kamar dengan sekuat tenaga, saat sudah berada di kamar ia segera mengunci pintunya

Fateh :"sebenarnya ada apa sih kak?"

Iyyah :"pokoknya kita dalam bahaya, kita berdoa sama-sama" setelah selesai

Qahtan :"kak Iyyah, i'am afraid"

Saleh :"me too kak"

Iyyah :"kalian gausah takut ya, kalian berdoa terus, sini" memeluk ke dua adiknya itu

Muntaz :"where kak Sohwa and kak Sajidah"

Iyyah :"mereka masih di bawah sayang, doakan ya"

Fatim :"kak sebenarnya apa yang terjadi? Tadi Atim dengar juga ada suara pecahan kaca"

Iyyah :"ngga kok tim, tadi sepertinya maling"

Fateh :"kalo maling kenapa cuma kakak aja yang ke atas, kak Sajidah kok masih di bawah"

Iyyah :"mereka lagi ngadepin itu teh, sama kak Sohwa" ia tidak menceritakan bagaimana kondisi di bawah sana, karena ia takut nanti adik-adiknya itu panik

 Kita ingin semuanya kembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang