1. Satu

38 6 1
                                    


Hallo! Maap ya... Cerita yang sebelumnya aku hapus. Karena apa? Karena aku lupa alurnya. Hehe, maklum lah... Mau dilanjutin tapi lupa sama konfliknya man teman.. maapkeun alih yaww... Sekali lagi Iam Sorry... And, ini ceritanya aku mulai ulang dari awal...
Happy Reading..

______________________________________

Pagi yang cerah menyambut datangnya hari yang paling banyak dibenci oleh para siswa. Tetapi tidak dengan Laurencia Adnan Widjaya.

Karena ia akan memasuki sekolah baru nya. Yaitu di SMA 1 Bangsa. Sekolah favorit yang selalu diimpikan banyak orang. Walaupun sekolah itu swasta, tetapi banyak dari siswa SMA 1 Bangsa yang berhasil mendapatkan medali dan emas dari berbagai macam bidang lomba. Bahkan, sekolah itu dapat mengalahkan sekolah negeri.

Oh iya! Lauren itu pindahan dari kota Surabaya. Ia pindah karena Ayahnya ditugaskan untuk bekerja di Surabaya selama 2 tahun. Jadi, ia agak bosan ketika harus berpindah pindah sekolah dan rumah.
___________________

"Pagi Ma, Pa" sapa Lauren ketika ia sampai di anak tangga terakhir.

"Pagi juga sayang" jawab Renita, ibu dari Lauren

"Kamu udah siapkan sayang?" Tanya David, Ayah Lauren

"Udah Pah. Lho Pah, Mah, Kak Davin mana?" Tanya Lauren pada kedua orang tuanya. Karena tak biasanya Kakaknya itu belum ada dibawah bersama orang tuanya

"Ohh... Kakakmu masih tidur" jawab Renita

"Ish.. kebo banget sih. Emang kak Davin gak kuliah apa?" Omel Lauren

"Ya kuliah lah. Emang nya gue lo apa?" Jawab Davin tiba tiba saat ia sampai di belakang Lauren

Baru... Aja diomongin. Eh, dah dateng makhluk nya, batin Lauren

"Eh, Ren. Masa ya? Kampus gue itu keren... Banget. Kampus paling favorit lagi di sini. Kan gue seneng banget..." Pamer Davin pada Lauren.

" Alay"

"Biarin"

"Lebay"

"Lo ngapa sih? Kesambet ya? Sinis amat"

"Biarin" jawab Lauren menirukan gaya bicara Davin

"Hmm... Eh,Mah, Pah, Vio mana?" Tanya Davin sambil memakan rotinya

"Makan tu dihabisin dulu. Baru ngomong"

"Biarin, Gue yang makan Lo yang sewot"

"Gue yang sewot lo yang repot"

"Ya ampun... Kalian tu ribut... Terus" Ucap Renita kepada dua insan di depannya itu

"Dia dulu yang mulai Mah" ucap bareng Lauren dan Davin

"Lo"

"Ya Lo lah"

"Kakak gak becus"

"Adek laknat"

"Yang penting cantik"

"Dih... Pe De, siapa yang bilang"

"Lo budeg?"

"Nggak ya, telinga gue masih berfungsi dengan baik"

"Oh.. gue kira dah mati"

"Untung Lo adek gue. Coba kalo-"

"Apa? Coba kalo temen, mau dihajar ya? Tuh mah, ketauan sering berantem" potong Lauren

"Dih, nggak ya. Kalo musuh malah gue bunuh"

"Dasar Psikopat Lo"

"Lauren, Davin! Kalian tu ya, kalo jauh kangen kangenan. Kalo Deket berantem" ujar David pada 2 anaknya. Sedangkan Renita hanya menggeleng kepalanya.

LaurenZoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang