8.

17 5 0
                                    

Happy Reading Man...
Teman lho,

Kring... Kring....
Akhirnya, saat-saat yang ditunggu oleh semua siswa datang juga. Kalau peribahasanya itu, pucuk dicinta, ula pun tiba. Ah, yang kaya gitu lah.

Dengan ini, membuat Jovan dengan semangat mengajak teman-temannya kumpul di basecamp mereka. Ia sudah bilang dan memohon bantuan kepada teman-temannya agar mau membantu dirinya.

Setelah Jovan menceritakan kejadian tadi pada teman-temannya, mereka pun mengangguk setuju. Setuju banget malahan. Tapi, ia merahasiakan cerita itu dari si kutub Utara , begitulah sebutan untuk Renzo. "Biarlah waktu yang menjawab" begitu jawaban Jovan untuk teman-temannya.

Ia sudah mengajak semua teman-temannya, hanya Renzo yang belum ia ajak. Jovan takut, ia grogi dan keceplosan bicara dengan Renzo.
Tetapi, rasa takutnya itu harus ia tepis jauh sekarang. Ya, semua demi uangnya. Demi uangnya tidak termakan banyak oleh Maulidya maksudnya..

"Zo" panggil Jovan. Renzo hanya menengok ke arah Jovan sebagai jawabannya.

"Kita kumpul sama temen-temen yuk, di basecamp" ajak Jovan semangat. Dalam hati, ia berdoa agar tidak keceplosan seperti dulu, dan agar Renzo mau.

"Kapan?"

"Sekarang dong... Pyulang cekolah" jawabnya sambil menirukan gaya anak kecil. Renzo hanya menatap jijik Jovan. Jovan yang sadar ia di tatap jijik oleh Renzo, segera bergaya merapikan kerahnya.

"Jadi gimana? Ikut kan?" Tanya Jovan memastikan.

"Ya, gue ikut" jawabnya tanpa ada rasa curiga. Sedangkan Jovan? Ia tak henti-hentinya bersyukur didalam hatinya.

"Nah... Git-" ucapan Jovan terpotong karena Renzo memotong ucapannya.

"But... Gue pulang dulu. Ganti baju" potongnya. Ia tau kalau ia hanya mengatakan 'gue pulang dulu' tanpa embel-embel 'ganti baju', Jovan pasti akan menanyakan 'kenapa?' yang sering membuat Renzo malas menjawab.

"Okedeh, nanti nyusul yang lain ya. Yaudah gue mau ke supermarket" pamitnya

"Ngapain?" Tanya Renzo

"Kepo!" Jawab Jovan nyeleneh.
"Nggak nggak.. mau beli Coklat. Ngapa? Mau nitip?" Tawar Jovan

"Nggak"

"Okedeh Zo, ketemu di basecamp ya" ucapnya sambil meninggalkan Renzo.
Setelah itu, Renzo langsung naik ke motornya lalu menancapkan gas lalu menuju ke rumahnya.

***
Jovan berjalan ke rak coklat. Ia bingung, coklat apa yang akan diberikan pada Maulidya. Pasalnya, ia terakhir kali membeli coklat adalah waktu Valentine, dan itu untuk adiknya sendiri.

"Aduh... Ini coklat yang enak mana? Siverqueen, Dairy Milk, aduhh... Mana ini yang enak??" Ucapnya bingung.

Mungkin, saat ini takdir berpihak padanya. Ada satu karyawan dari supermarket ini mendatangi Jovan yang nampak mencurigakan. Karena, bisa saja lelaki itu sedang memilih coklat yang mahal untuk dicuri.

"Mas, masnya mau ngapain?" Tanya pegawai itu

"Nah... Ada mbaknya... Ini mbak, saya mau beli coklat, tapi bingung pilih mana. Soalnya saya lupa mbak, mana coklat yang enak" jawabnya jujur

LaurenZoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang