Awas Typo bertebaran
.
.
.
.
.
.
.
.
.
↓
......................................................
.........................
.........
.Gina menatap orang didepannya tanpa minat. Rasa tidak suka, tidak nyaman, berusaha ia tahan sebentar lagi. Semoga ada yang datang dan menyelamatkan orang ini. Tapi, sungguh hari ini 'mood' Gina lagi buruk banget.
”Hei, kenapa dari tadi Lo diam aja sih? Gue capek ngomong, eh Lo nya diam macam patung hidup.“ Lagi-lagi orang itu mengoceh tanpa henti.
”Fanisa Maharani!“ sentak Gina 'jengkel'.
”Ya!“
”Cukup. Mood saya lagi jelek,“ ujar Argina dengan nada berusaha setenang mungkin. Atau mungkin lebih ke menahan sesuatu yang mungkin akan meledak sebentar lagi.
Gadis itu, Nisa. Ia menatap takut sahabatnya, nyalinya seketika ciut begitu sang sahabat membuka suara. Dasar labil, tadi waktu Gina diam dia suruh ngomong, eh giliran Gina ngomong malah ketakutan dianya. ”Maaf ... Gue 'kan cuman khawatir. Dua hari lalu Lo tiba-tiba ngilang pas pulang sekolah. Jadinya 'kan gue khawatir banget. Sorry, kalo gue ganggu ketenangan Lo. Habisnya ....
hiks!--“ tiba-tiba saja air mata nya jatuh begitu saja, membuat Gina sedikit tersentak. Sebelum ekspresinya kembali datar.”Kamu hobby menangis juga ya? Kok saya baru tahu. Dasar cengeng!“ kata Gina setengah mengejek. Tapii sebenarnya, Gina benci air mata. Apalagi cairan bening itu muncul pada orang yang ia sayangi.
”Hiks! ... Lo kok gitu sih ... Hiks! ... Gue 'kan nangis karena Lo .... Hiks!“
”Hadeh, mending kamu diam. Saya lagi pusing nih. Kamu mau saya masuk RS lagi?“ Sontak perkataan dari Gina membuat tangisannya sedikit reda sebelum kalimat itu....”Kamu bertambah jelek jika menangis terus. Dasar bodoh!“
”HUUUAAAAAA, MAMAAAA!!!! GINA BILANG AKU JELEK!!!“ teriakan nyaring membuat mereka semakin jadi pusat perhatian yang memang sudah sejak tadi menjadi pusat perhatian hampir semua yang masuk ke dalam caffé.
Gina menghela napas, ujung matanya melirik sekitar. Astaga mengapa harus.....!?
💀💀💀
(16:11)”Eh, Gin. Dari tadi kita nunggu siapa sih? Kok kagak datang-datang juga? Gue udah kenyang nih, saking lamanya kita nunggu tuh orang,“ celoteh Nisa sedari setengah jam yang lalu. Gina menatapnya penuh peringatan.
Tak lama, tampak seseorang berjalan menghampiri meja mereka. ”Sorry udah nunggu lama,” ujar orang itu sambil mengambil tempat duduk disamping Gina.
Nisa melongo begitu tau siapa yang tengah duduk di depannya ini. ”Ya Allah, ... Pangeran hatiku ....” gumamnya tanpa sadar.
Arya menatapnya sekilas lalu melanjutkan aktifitasnya mengeluarkan buku-buku pelajaran. Setelah semua siap, ia membetulkan kacamatanya yang sedikit melorot lalu melirik ke arah gadis yang duduk disampingnya itu.
”Apa kita bisa mulai?” tanyanya.
”Hm.”
Dan begitulah....Arya yang sibuk menerangkan materi pada Argina yang ternyata cukup kesulitan menangkap apa yang ia ajari. Lalu jangan lupakan didepan mereka, salah satu fangirl- nya yang duduk sambil menopang dagu dan tersenyum lebar. Matanya begitu berbinar menatap sang pujaan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Darkness Girl[TAMAT]
Adventure17+ ✔||REVISI||✔ #Neverland High School Series : Mempersembahkan #Disponsori Oleh Teh Manis Buatan Ibu Bagi yang baca cerita ini makasih, karena Anda sudah mau meluangkan waktu Anda untuk sekedar lirik atau baca cerita dari saya. Dan maaf juga kare...