Ketika Tiga hati datang kepadaku

Chapter 2 Perceraian?

Ketika 3 Hati Datang Padaku

Genre : Romance/Drama

Rating : T

WARNING : ABAL, GAJE, OOC, TYPO, AU, BL, GENDERBEND

Masashi Kishimoto(c)

.

.

.

Mencintaimu membawa luka bagiku..

Mencintaimu juga membawa bahagia untuku..

Aku tak tahu..

Mana yang harus ku pilih..

Dirimu, bukan sebuah pilihan..

.

.

.

Naruto's POV

Kepercayaan cinta, tidak perlu dipertanyakan lagi. Kadang kala, semua rasa sakit yang ku terima hilang tanpa bekas begitu ku ingat betapa sangat ku cintai laki-laki bernama Uchiha Sasuke itu. Lelaki yang telah mengubah nama margaku, lelaki yang telah menjadi pendamping hidupku, dialah yang patut aku hormati dengan segenap jiwa.

Pinangannya telah mengubahku menjadi seorang Uchiha Naruto seperti saat ini. Aku, seorang muda yang sering bertingkah kekanakan, kini harus mengubah segalanya hanya demi menjadi seorang istri(?) yang baik untuk suamiku.

Tidak sedikit pula teman-teman lamaku, mengatakan bahwa aku seorang yang beruntung telah menikahi seorang laki-laki seperti dirinya. Ku tahu itulah yang mereka lihat, tanpa tahu apa yang ku rasakan dan terjadi sebenarnya. Aku merasa hidupku tidak seberuntung apa yang mereka katakan. Dia, suamiku! Uchiha itu, adalah laki-laki pertama yang ku cintai sekaligus lelaki pertama dalam hidupku yang menyakiti hatiku. Entah salah ku apa dan dimana, aku pun tidak tahu.

Ini bukan cinta monyet! Aku tahu, karena aku bukan seorang remaja lagi. Aku sudah dewasa, dan aku tahu betul apa yang kini ku rasakan. Mencintai, namun tidak dicintai, apa mau dikata? Dia bahkan lebih memilih adikku dibandingkan diriku yang telah lama mencintainya, sebelum pernikahan ini terjadi.

Entah untuk yang keberapa kalinya bulir-bulir bening membasahi mata sempitku ini. ku pandangi terus cincin emas putih dengan ukiran nama pria itu yang kini melingkar di jari manisku. Aku pun bahkan tidak tahu, apakah Sasuke memakai cincin pernikahan kami, atau malah menyimpannya di lemari pakaian miliknya. Setidaknya itu lebih baik, daripada ia membuangnya.

Mulut ini berkata kuat, tapi hati ini yang harus membayar besarnya pengorbanan untuknya. Cinta itu bukan untuk diriku, kasih itu bukan pula milik ku. Raganya terlalu jauh untuk ku jangkau, jiwanya terlalu kasat untuk ku miliki. Aku bodoh? Tidak! Aku hanya berusaha mencintai orang yang telah bersedia menikahi aku yang hina ini. meski ku tahu, tak akan pernah ada kata cinta yang keluar dari bibirnya. Aku percaya, suatu saat nanti (entah kapan) pasti dia akan menoleh ke arahku dan mengatakan: aku mencintaimu.

Tak banyak seorang suami tahu bagaimana keadaan istrinya ketika bersedih, atau pun kecewa. Tetapi, tidak selamanya itu benar. Aku selalu yakin, Sasuke bukanlah orang brengsek seperti itu. Walau ia mencintai adikku, setidaknya aku bisa melihat bahwa dia memiliki hati yang tulus ketika mencintai seseorang meski itu bukan aku. kalau boleh ku katakan, kebahagiannya adalah kebahagianku.