chapter 4 Flashback 1

3.2K 201 9
                                    

Hari terlihat cerah dan membuat burung-burung bercicit riang di musim semi kali ini. Udara terasa menyegarkan setelah beberapa bulan lamanya tanah tertutupi lapisan es yang dingin dan membosankan. Begitupun dengan seorang bocah yang kini sedang asyik menikmati hari pertama musim seminya bersama beberapa orang bocah-bocah berusia 14 tahunan di sebuah lapangan hijau di kota mereka.

Beberapa mendesah kecewa ketika mendapati lapangan favourite mereka masih tertutup es sebagian, dan menyebabkan akses bermain bola mereka tertutup untuk beberapa waktu. Para siswa asrama itu pun akhirnya memilih untuk duduk-duduk sambil mengobrol. 3 hari lagi mereka akan naik ke kelas 3 SMP seiring dengan nilai ujian mereka yang akan segera dibagikan.

"setelah lulus dari sini, kau mau sekolah di SMA mana?" Tanya seorang bocah bersurai brunette kepada seorang bocah bertubuh mungil dengan surai blonde menghias kepalanya. Naruto, dialah si kecil Naruto, julukan yang diberikan teman-temannya karena tubuhnya yang terbilang mungil dari anak-anak sebayanya. "aku? mungkin akan di asrama ini lagi" jawab Naruto. dia sendiri juga tidak suka ketika ayahnya berniat hendak memasukannya ke asrama lagi untuk meneruskan jenjang Sekolah menengah Atas.

"kalau Kiba, mau kemana?" Naruto balik bertanya. "sepertinya aku juga masih betah disini" jawab Kiba. Naruto tertawa pelan, setidaknya sahabatnya Kiba akan selalu bersamanya di asrama ini sampai kelas 3 SMA nanti.

"Hey, kalian!" seorang bocah sepantaran mereka mendatangi mereka dengan 3 kotak sosis gurita bakar menerobos teman-teman lainnya yang sedang asyik duduk-duduk di bangku penonton. Menghiraukan protes dari teman-temannya, siswa bernama Shimura Sai itu berjalan ke bangku penonton tengah dimana Kiba dan Naruto berada. "kalian sedang apa disini?" Tanya Sai. "ah, Sai.. sini duduk! Kami sedang mengobrol saja. tadinya sih mau bermain bola, tapi lapangannya masih tertutup salju sebagian" jawab Naruto.

Sai ber'oh' ria, ia pun duduk di tengah-tengah kedua sahabatnya. Di antara Kiba dan Naruto, Sai lebih tua satu tahun dari keduanya. "udara masih dingin pasti kalian lapar, ini ku belikan untuk kalian" ujar Sai—menyerahkan satu kotak sosis untuk kedua sahabatnya. "hmmm, kau tahu saja aku sedang lapar" kata Kiba. Disambut gelak tawa oleh kedua sahabatnya.

"ku dengar kau akan pindah ke luar negeri saat kenaikan kelas nanti, ya?" Tanya Kiba, dan membuat Naruto dengan bibir belepotan saus terkejut mendengarnya. "APA" Sai dan Kiba menutup kedua telinga mereka yang berdengung mendengar suara cempreng Naruto. seluruh siswa menatap aneh ke arahnya, "upps" dengan cepat anak itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"aku akan pindah, tadi aku harus ke ruang kesiswaan untuk mengurus kepindahanku. Ayahku juga ada disana. Ibu kandungku memintaku untuk menemaninya di Kanada" Jelas Sai, ada rasa tidak rela untuk meninggalkan kedua sahabatnya itu. "aku akan merindukanmu, Sai" Naruto dan Kiba bersama-sama memeluk sahabatnya itu. "HEY..HEY..BAJUKU WARNANYA PUTIH NANTI KENA NODA SAUS!" teriak Sai.

.

.

.

Ketika 3 Hati Datang Padaku

Genre : Hurt/comfort, Angst

Pairing : Belum ditentukan

WARNING : Flashback, ABAL, GAJE, BL, Typo(s), Alur cepat, OOC

Masashi Kishimoto(c)

Jika cinta itu benar-benar ada dalam dirimu..

Ketika Tiga hati datang kepadakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang