Hari ini, hari pertama turunnya salju. Entah kenapa aku nekat keluar dengan selapis kemeja tipis. Bahkan kancing atasnya terbuka begitu saja.
Tapi bagaimana lagi?
Aku merindukanmu.
Berharap dapat melihatmu lagi walau sekilas. Aku rindu senyummu. Senyum seram yang tampak begitu indah dimataku.
Aku tahu kau sudah tidak ada. Kau tidak mati namun kau juga tidak hidup. Begitu pula dengan menjadi hantu.
Kau menghilang.
Terlupakan oleh semua orang kecuali aku.
"Jika kau merindukanku, berdirilah di malam turunnya salju pertama. Aku juga akan melihatmu dari alam yang tak ku ketahui namanya."
Aku selalu ingat kata-katamu terakhirmu. Tak pernah terlupa atau jauh dari pikiranku.
Butiran kepingan salju mulai turun dengan damai. Jatuh ke atas rambutku dan juga pipiku.
Aku tersenyum meski rasanya pedih.
Aku belum merelakan kepergianmu.
Maaf karena aku selalu mengecewakanmu. Maafkan aku yang menyia-nyiakan dirimu.
Kau menang. Hatiku milikmu.
Bulir bening menetes menghiasi pipi.
Haha, lihat lelaki macam apa aku ini? Menangis di malam salju pertama.
Mungkin jika kau ada di sisiku. Kau akan mengomel panjang sembari menyentil dahiku dengan tangan pucatmu.
Ya, aku payah.
Aku payah tanpa kehadiranmu.
Maafkan aku yang mencintaimu terlalu dalam. Hingga nyaris gila karena kehilanganmu.
Inilah kisah kita.
Kisah cinta yang tak mungkin dipercayai oleh manusia biasa.
Aku mencintaimu,
Bae Ye eun.
🍭🍭🍭🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || Kang Taehyun
FanfictionBelum ada orang yang dapat melihat arwah gadis itu.Kecuali seorang remaja polos berkebutuhan khusus bernama Kang Taehyun. inikah yang dinamakan takdir?