16. i miss you

68 11 4
                                    


Haaaaaihaaaai~
Tinggalin jejak y~~

                      🍭🍭🍭🍭

Somi berjalan mondar-mandir, di dekat dapur. Sedangkan Taehyung sibuk menelepon pihak sekolah ataupun kerabatnya.

Taehyun belum pulang sedangkan hari mulai menggelap. Itu yang membuat pasangan itu kalang kabut.

"Apa dia pernah membolos seperti ini?" Tanya Taehyung khawatir.

"Tidak! Taehyun tidak pernah bolos! Bahkan sebelum kecelakaan itu juga tidak pernah membolos." Somi panik. Menggigiti kuku jarinya frustasi.

TingNong~

"Biar aku yang bukakan." Taehyung melangkah cepat ke arah pintu dan mendapati hal mengejutkan yang sukses membuatnya membelalak lebar.

Taehyun.

Kedua tangannya diikat dengan dasi seragamnya. Begitu pula dengan kemeja seragam yang jauh dari kata rapi, bau alkohol yang begitu menyengat dan luka di bibirnya yang tampak masih segar.

Taehyung berjongkok penuh simpatik. Mengelus puncak kepala anak angkatnya penuh kasih sayang.

"Ayo pergi ke rumah sakit. Kau tampak buruk." Katanya.

Tak butuh waktu lama untuk memancing rasa penasaran Somi. Tak berapa lama wanita itu datang dan membelalak lebar ketika melihat sosok di gendongan suami barunya.

"TAEHYUN!!" Somi histeris.

Air matanya turun dengan deras. Tangannya mengelus pipi putranya yang basah karena 2 hal, air mata dan keringat dingin yang menjadi satu.

"Ayo bawa dia ke rumah sakit."

Somi mengangguk.

"Iya."

                      🍭🍭🍭🍭

Ye eun sedang memeluk lututnya sambil menangis. Ia rindu dengan pemuda bermarga Kang itu. Tapi keputusannya untuk menjauhi Taehyun sudah bulat.

Dengan menjauhi seperti ini, pemuda itu akan melupakan sosoknya dalam kehidupan. Begitu pikir Ye eun.

"Kau yakin ingin menjauhinya? Kau tampak tersiksa." Ujar Mingyu yang muncul tiba-tiba.

"Biar saja aku yang tersiksa. Jangan sampai Taehyun."

Mingyu menghela nafas. Tangan besar nya menepuk punggung Ye eun pelan.

"Kau salah besar. Anak itu terlihat lebih tersiksa darimu." Ujarnya.

Ye eun terdiam sesaat. Sebelum berbalik ke arah Mingyu.

"Mak-maksudmu?!"

"Ini."

Kini tatapan Ye eun terfokus pada bola kaca berukuran sedang yang di pegang Mingyu. Lebih tepatnya apa yang ada di dalamnya.

Taehyun sedang meremas bajunya. Tampak tak bertenaga dan menyisakan pilu.

Ye eun yang terkesiap spontan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Ye eun, kau dimana? Aku membutuhkanmu. Jangan tinggalkan aku sendirian,kumohon. Aku takut."

Tangan Ye eun menyentuh bola kaca itu. Air matanya menetes melihat Taehyun menangis sembari memanggil-manggil namanya.

"Ye eun, rasanya sakit. Sakit sekali. Aku benar-benar membutuhkanmu sekarang. Kau dimana?"

Tak ada satu kata pun yang dapat dikeluarkan Ye eun. Dirinya sibuk memerhatikan dan mengelus bola bening itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny || Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang