"Jiwamu suci. Aku ingin jiwamu. Sebentar lagi jiwamu milikku."
Bisikan itu menghantui kepala Taehyun. Bahkan hingga membuatnya pusing dan meremat rambutnya sendiri penuh rasa cemas.
Keadaan Taehyun mengundang perhatian teman sebangku nya, Beomgyu. Apa yang terjadi pada temannya?
Ditambah lagi melihat temannya begitu pucat. Serbuan pertanyaan terpikir di kepala Beomgyu.
Bukan hanya perhatian Beomgyu. Begitu juga dengan perhatian Taehyung Ssaem, guru sastra mereka.
"Taehyun -ah, kau tidak apa-apa?" Tanya Beomgyu dengan suara pelan bak berbisik.
Taehyun yang masih meremas rambutnya menggeleng lirih.
"Tidak apa." Beomgyu mengernyitkan dahi. Perkataan Taehyun seperti tak sesuai dengan keadaannya sekarang.
Baru Beomgyu membuka mulut untuk bertanya lebih lanjut, suara bariton Taehyung Ssaem menggema ke seluruh penjuru kelas.
"Kang Taehyun, kau tampak sakit. Kau masih sanggup untuk melanjutkan pelajaran?" Tanya Sang guru.
Taehyun tak bergeming. Malah semakin meremas rambutnya.
"Ssaem, dia sakit! Biarkan aku menemaninya ke UKS!"
Itu Beomgyu, yang langsung diberi tatapan tanda tanya oleh Taehyun.
.
.Alhasil, sekarang Beomgyu tengah mendorong kursi roda Taehyun ke arah UKS.
Senyap untuk sesaat...
Hingga akhirnya mereka sampai di UKS.
"Baiklah. Sekarang beritahu aku kau sakit apa?"
"Huh?" Taehyun kembali menatap Beomgyu penuh tanda tanya.
"Aku tidak sakit.Hanya sedikit pusing." Lanjutnya tak berselang lama dari reaksi sebelumnya.
Ayolah, jangan berbohong. Aku tahu kau tidak pandai berbohong. Apa aku perlu membaca pikiranmu?Batin Beomgyu.
"Taehyun, dengar..."
Beomgyu naik ke sisi ranjang. Merangkul temannya dengan akrab.
"Aku ini temanmu dari TK hingga SMA. Tidak mungkin aku tidak tahu sifatmu." Jelas Beomgyu.
"Maksudmu?" Taehyun sama sekali belum mencerna perkataan Beomgyu.
"Kau tidak pandai berbohong." Lanjut Beomgyu yang berhasil membuat temannya itu ber'o' ria.
"Mungkin iya. Beomgyu- ya, kau bisa---ah, lupakan saja."
Siapa sangka itu dapat mengundang rasa penasaran Beomgyu.
"Jika kau ingin bertanya. Tanyakan saja." Terang Beomgyu sembari menepuk-nepuk pelan pundak Taehyun.
Awalnya Taehyun ingin memberitahu sahabatnya ini tentang apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Namun mungkinkah Beomgyu percaya? Bahwa Taehyun bertemu arwah dari seorang gadis yang koma?
Sepertinya tidak. Penjelasan ini tentunya terdengar tidak logis bagi orang yang tidak mengalami hal tersebut.
"Umm, maksudku... Kau bisa menjemputku sepulang sekolah nanti, kan?" Tanyanya menghilangkan prasangka buruk di kepala Beomgyu.
Spontan remaja bersurai hitam itu memamerkan deretan giginya.
"Tentu saja. Aku tidak akan meninggalkan temanku disini." Kata Beomgyu mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || Kang Taehyun
Fiksi PenggemarBelum ada orang yang dapat melihat arwah gadis itu.Kecuali seorang remaja polos berkebutuhan khusus bernama Kang Taehyun. inikah yang dinamakan takdir?