💔Chapter 8

113 6 0
                                    





Rose menghela napasnya.

Hari ini ia akan berlatih di ruang musik bersama Jimin. Iya, hanya berdua. Pertunjukan yang mereka lakukan ternyata bukan untuk pertunjukan seni bulan depan, tapi juga untuk pembkaan acara turnamen di luar kota yang akan diadakan minggu depan.

TING!

Rose membuka notifikasi dari aplikasi Line

LINE

Jimin
Gue agak telat ya
Susulan ulangan matematika dulu
Tunggu aja disana, kalo ruangannya dikunci, ke kantin aja dulu.

Rose
Oh, iya
Nggak dikunci kok

Jimin
Sip


.......



Rose memasukkan ponselnya ke saku baju, kemudian melangkahkan kakinya ke dalam ruang musik.

Ia segera duduk di kursi yang ada di sana sambil memegang gitar. Memetik beberapa nada yang sudah ia hafal di luar kepala untuk lagu yang dibuatnya. Whistle, begitu Jimin memberi judulnya.

Belum sampai selesai, permainan gitar rose terhenti saat sadar seorang lelaki bermata sipit sudah berdiri di depan pintu, memperhatikannya bernyanyi. Salah tingkah, ia berusaha menghindari pandangan Jimin.

"Lho, kok berhenti?" Tanya Jimin sambil mendekat.

"Hehehe, nggak apa apa, kok. Malu aja dilihatin sama lo." Jawab Rose malu malu.

"Kenapa malu? Bagus kok." Pujinya.

"Y---ya nggak apa pa. Nggak biasa aja dilihatin kaya gitu."

Jimin tersenyum manis pada Rose. "Emang minggu depan tampil ga ada yang liatin?"

Rose terkekeh, "Ya kalau itu sih beda."

"Apa bedanya nanti dan sekarang. Makanya, ayo main lagi." Pinta Jimin semangat.

Rose hanya terkekeh malu. Kemudian ia menyerahkan gitar pada temannya itu sangat tangannya terulur.

"Lo bikin lagu ini buat seseorang ya?" Tanya Jimin tiba tiba.

"Hah? Kata siapa?"

"Ketauan aja feelnya beda. Buat seseorang ya? Siapa kalau lebih tau?"

Rose diam. Apakah ia harus jujur saja jika lagu ini ia ciptakan untuk lelaki yang ada dihadapannya kini? Tapi jika ia mengatakannya, apakah semuanya akan baik baik saja, atau hal itu justru akan membuat Jimin menjauhinya?

"Rahasia." Jawab Rose akhirnya. "Hahaha." Jimin tertawa kemudian mengeluarkan ponselnya. "Gue semalam nge-remake lagu lo. Dengerin deh."

Rose menerima ponsel Jimin kemudian mendengarkan bagaimana suara lelaki itu. Suara lelaki yang paling merdu, menurutnya. Ia mengangguk anggus dan kadang terkekeh saat Jimin gagal mendapatkan nada nada di lagunya.

"Bagus, bagus"

"Hehehe, sebenarnya gue ngerekam banyak banget. Tapi ini hasil yang paling mending. Bagus, kan?"

"Iya, bagus." Rose mengembalikan Handphone Jimin. "Kenapa ngasih tau itu ke gue?"

"Apa?"

"Kenapa--- nunjukin cover-an itu ke gue?" Tanya Rose sekali lagi.

"hmm... kenapa ya? Pengen aja lihat lo denger cover-an gue, dan senengnya, dibilang bagus sama yang punya lagu." Rose hanya tertawa mendengar penjelasan lelaki itu.

"Kalau gue kirimin voice note ini lu bakalan Ilfeel nggak?" Tanya Jimin lagi.

"Ya nggak lah! Orang bagus gitu, yang ada baper kali." jawab Rose mencoba jujur.

"Serius?"

"Iya, duarius malah."

"Nanti gue kirimin deh biar lu baper, hahaha."
Jimin tertawa, sedangkan yang dibercandakan hanya menunduk menyembunyikan pipinya yang memerah.

"Yaudah yuk, latihan." lanjut Jimin.

Rose segeramenyimpan rasa bahagianya dalam hati, tidak ingin Jimin membaca raut wajahnya. Ia segera mengambil gitar lainnya dan memulai latihan dengan hati yang berbunga bunga.

.
.
.
.
.

Annyeong yeorobun!!!!
Sebenarnya hari ini aku lagi ga mood bikin wattpad, ya karena kookie lagi kena skandal.
Kookie itu bias aku gaes
jadi waktu bacain komentar komentar pedas tentang kookie mood aku tuh turun drastis
ga semangat aja gitu
Selain itu aku juga lihat ada akun yang ngejelek jelekin Lisa, dia lebih mau kalau Blackpink itu OT3, Gamood banget ya allah
yaudah deh daripada curhatnya kebanyakan
jangan lupa VOTEMENT ya guys
.
.
.

Salam dari jodohnya
Choi Line
Adek bangtan
Sahabat hyuka taehyun
Kesayangan EXO
Pacar NCT
Temen curhat Straykids










~Vaa

BROKE~BlackbangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang