💔Chapter 14

132 4 0
                                    




Chapter 14

Rose mengeluarkan earphone-nya dRi dalam tas. Belum sempat ia memakainya, seseorang tiba tiba memukul meja gadis itu dengan keras.

"Heh!"

Rose langsung mendongak kemudian menoleh ke sekitar. Beruntung di kelas hanya ada dirinya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Rose datar kepada orang yang memukul mejanya.

"Gue udah muak ya sama lo yang sok baik di depan semua orang. Sok polos."

Seulgi.  Gadis itu tertawa mengejek, menatap rose dengan pandangan tidak suka. "Gue udah biarin lo untuk dekat dengan Jimin satu semester kemarub. Gue nunggu waktu yang pas sampe akhirnya gue punya hak untuk ngelakuin ini." Lanjutnya.

Rose diam, kemudian menghela napas. "Jadi tujuan lo kesini itu sebenernya apa?"

"Jauhin dia." Jawab Seulgi cepat.

"Gue udah nggak dekat sama dia lagi kok. Gue bahkan udah nggak punya contact dia." Ucap Rose berusaha setenang mungkin.

"Really?" Seulgi tertawa. "Terus apa maksudnya lo mau bikinin lagu buat dia?"

"Seulgu, please ya. Gue kenal Jimin jauh sebelum kalian jadian, atau sebelum lo suka sama dia. Lantas saat gue ingin membuatkan lagu perpisahan untuk dia, apa itu salah?"

"Jelas salah!" Bentaknya. "Dia itu cowok gue."

"Cowok.  Gue!" Ulangnya penuh penekanan.

"Iya dia cowok lo. Terus hubungannya sama gue itu apa?" Rose mulai merasa sedikit kesal.

"Lo itu suka sama cowok gue!"

Rose diam. Bagaimana cewek ini tahu tentang perasaanya? Tunggu—kalau Seulgi tahu—apa pacarnya itu juga tahu?

"Iya gue memang suka sama cowok li, tapi itu dulu. DULU!" Sanggah Rose penuh penekanan.

"Nggak! Lu bohong!" bentak seulgi. "Semua orang juga bisa lihat kalau lo itu suka sama dia!"

"Intinya jauhin cowok gue." Lanjut Seulgi sambil menatap Rose tajam.

Lalu ia keluar dari kelas Rose saat siswa lain masuk. Rose menghela napasnya berat. Ia tidak menyangka Seulgi akan memarahinya seperti ini.

💋💋💋

"Lihat Jungkook nggak?" Tanya Lisa pada seseorang di kelas sahabatnya itu.

"Tadi sih. Di kelasnya Jin. Tapi nggak tahu deh kemana. Sama Tae kayaknya." Jawab Cowok itu.

"Oh. Oke makasih." Ucap Lisa kemudian.

Lisa mengingat sebuah tempat yang selalu dikunjungi Jungkook dan Taehyung. Ia segera berlari menuju tempat persembunyian Jungkook—belakang gedung sekolah. Belakang gedung sekolah merupakan tempat laki laki itu biasa bolos kelas. Ketika langkahnya tiba di dekat belakang gedung sekolah. Lisa pun berhenti dan berniat ingin mengageti dua sahabatnya itu. Tapi niatannya malah berakhir dengan menguping pembicaraan dua orang yang saling menjalin kasih ngga deng! Lewat celah kecil yang ada di sana.

"Tae, udahlah. Udah hampir dua bulan kita ngelakuin ini dan nggak ada hasil kan?"

Hah apaan sih?! Si Tae dan Jungkook pacaran?

"Please deh kook. Lo tuh jantan gak sih? Masak ginian doang gak berani? Lagian dia juga nggak tahu kan?!"

Dia?

"Tae, iya, gue tahu obsesi lo soal hadiah yang dijamin itu gede, tapi kita nggak korbanin dia juga."

"Dia pasti bisa ngertiin kita, Kook!"

"Lo punya alasan kuat untuk ngelakuin ini, sedangkan gue? Gue nggak punya alasan yang cukup kuat untuk ngelakuin semua ini, Tae!" Suara Jungkook terdengar sedikit cemas.

"Kook, gue mohon....bantuin gue kali ini aja."

"Kita bisa cari jalan lain—atau kita cari bahan lain untuk taruhan. Bukan Lisa, Tae! Dia itu sahabat kita."

Lisa? Taruhan? Maksud mereka itu Lisa gue?

"Iya tapi dia satu satunya objek yang pas. Jaebum maunya dia, Kook. Lagian cuma sampe dia milih gue daripada lo, kan?"

Lisa bisa mendengar Jungkook menghela napasnya. "Tapi Lisa—"

"Lo harus bantuin gue seenggaknya sampae Jaebum batalin yang dia mau dari gue." Lanjut Taehyung.

Lisa kemudian menutup pintu gudang yang bercelah secara perlahan. Ia menunduk.

"Jadi gue itu cuma bahan taruhan? Apa yang mereka bilang ke gue selama ini itu—direncanain?" Ucap Lisa sedih.

Ia tertawa kecil saat air matanya itu terjatuh. "Mereka gak salah Lis. Mereka cowok. Lo aja yang terlalu baper."

Dengan perasaan sedihnya, kemudian Lisa meninggalkan tempat itu dengan air mata yang sesekali jatuh dari pelupuk matanya Taehyung...Jungkook....ia pikir selama ini mereka tulus menyayanginya. Tapi ternyata.....


"Kook, gue mohon. Gue juga sayang sama Lisa."
"Tapi—"
"Gue tau perasaan lo sama lusa sejak tujuh tahun yang lalu."

Jungkook terkejut. "Tae—"

"Gue nggak akan bilang sama Lisa kalau lo mau bantuin gue."

Jungkook mendengus lalu mengusap wajahnya kasar. Lalu ia mengangguk pelan.

"Makasih kook. Lu memang betul betul sahabat gue."
Jungkook tersenyum tipis.

BROKE~BlackbangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang