💔Chapter 5

188 11 0
                                    

.
.
.

Suga menghentikan pantulan bolanya dan menoleh. Ia mendapati Jennie sedang bertepuk tangan di pinggir lapangan dgn semangat. Melihat itu, ia langsung mendengus kesal.

"Udahan dong, sudah sore banget, nih." Teriak Jennie dan hanya ditanggapi putaran mata oleh Yoongi. Ia tidak menghiraukan Jennie dan kembali memantulkan bola.

"Ga, knp belum pulang? Atau mandi kek, lo tahu nggak dih sih, katanya ya, kalau org bau itu disenengin sama setan, lho." Tidak ada tanggapan dari Yoongi sehingga membuat Jennie memutar otak agar bisa dijawab oleh kapten basket itu. "Tapi kan lo lagi bau sekarang , berarti gue dong setannya? Hahaha."

"Bisa diam gak sih?

Jennie pun diam, tapi ia melangkahkan kakinya mendekat ke Yoongi. "Ga, pulang yok. Udah mau malam niih"

"Lo apaan sih. Ganggu tahu nggak?"

Jennie mengerucutkan bibirnya. "Ihh galak banget sihh!"

Lelaki itu akhirnya menyerah. Suga mengambil tas dan seragamnya, kemudian memakainya asal. Ia berjalan menuju parkiran motor meninggalkan Jennie yg seperti biasa, masih mengekor di belakangnya.

"Gue pulang bareng lo ya?"

"Nggak"

"Tapi kan sebentar lagi malam. Terus, Gue pulang sama siapa dong?"

"Lo pikir gw peduli?" Sahut Yoongi dingin dan ketus.

"Pleasee masa lo nggak kasihan sama gue, sih."

"Lo berisik tahu nggak sih!"

Laki laki yg Jennie ikuti pun naik ke motornya. Gadis itu meraih tangan lelaki es itu, Yoongi, berusaha menahannya agar memberikan tebengan.

"Pleasee..."

Percuma, permohonannya itu dibalas oleh gerungan gas yg ditimbulkan motor Yoongi.

Asap yg keluar dari knalpot motor Yoongi membuat Jennie terbatuk dan melepaskan pegangannya. Hal itu segera dimanfaatkan Yoongi untuk kabur. Padahal, ia sangat berharap untuk pulang bersama Yoongi. Padahal, ia sangat berharap bisa pulang bersama lelaki itu.

Dengan segera Jennie menghentikan sebuah taksi yg melintas sebelum hujan semakin deras. "Taksii!"

******


Chat mode on


Jisoo
Dimana?

Jin
Baru beres latihan.
Tunggu bentar ya. Mandi dulu
gapapa kan?

Jisoo
Oh iya, aku di lapangan di belakang
Sekolah, ya

Jin
Oke, 15 menit lagi nyampe sana

Jisoo
Sip hati hati ya
Read

Chat mode off

*******

"Mau makan dulu nggak?" Tanya Jin saat melajukan mobilnya ketika lampu lalu lintas berubah mjd hijau.

"Terserah, aku sih udh makan. Kalau kamu mau—"

"Ya udh langsung ke rumah kamu aja ya. "
Potong Jin.

Jisoo hanya mengangguk. Meskipun rasanya ada yg menjanggal, ia tidak berani bertanya.
Perasaannya kali ini tidak bisa dijelaskan. Antara senang dan sedih. Senang karena jarang jarang Jin mau mengantarnya pulang, dan sedih karena tiba tiba saja laki laki yg ada disampingnya berubah mjd laki laki yg cuek.

"Minggu depan kamu ikut turnamen di luar kota itu nggak, Jin?" Jisoo berusaha mencari topik pembicaraan.

"Hmm." Angguknya.

"Sama Yoongi juga, kan?"

"Iya."

"Ohh." Jisoo memutar otaknya, mencari bahan obrolan yg lain. "Aku minggu depan juga ikut ke sana lho."

"Iya, aku tahu."

"Kamu bawa mobil sendiri atau bareng yg lain? Kalau kamu bawa mobil sendiri, aku neb—"

"Aku sama anak basket yg lain, kayaknya sudah nggak muat deh, kalau kamu mau gabung sama aku."

"Oh, gitu ya." Jisoo mendesah kecewa. "Ya sudah, nggak apa-apa, kok."

Setengah jam setelahnya tdk ada pembicaraan apa pun, hanya suara rintik hujan dan lagu di radio yg terdengar. Ia melamun sampai akhirnya sadar kalau mobil taeyong sudah berhenti di depan rumahnya.

"Makasih ya. Mau masuk dulu? Aku bikinin coklat panas."

"N—nggak usah, Jis."

"Oh yau-"

"Jis aku mau ngomong."

Jisoo kembali menyandarkan punggungnya "ada apa?"

Kim Seok Jin itu terdiam sesaat. Ia membuka sabuk pengamannya, kemudian memeluk tubuh kecil Jisoo. Sontak gadis itu kaget, tapi tanpa tasa curiga ia pun membalas pelukan Jin. "Kamu kenapa?" Ulangnya "ada masalah di rumah?"

"Maaf—" Jin masih memeluknya, "aku mau kita sampai disini aja."



~Vaa

BROKE~BlackbangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang