💔Chapter 6

220 12 1
                                    


Chapter ini mungkin adalah chapter yg words nya paling sedikit ya soo happy reading







Chat mode ON

Jisoo
Kalian dimana?

Jennie
I'm home. Ada apa?

Lisa
Iya, gue juga baru sampe rumah.
Emg knp jis?

Rose
Halo. Lagi ngomongin lagu nih,
sama Jimin, hihihi😊😊

Jennie
Cieeeee
Akhirnya ya

Lisa
Peka nggak nih si doi? Hahaha

Rose
Doain aja

Jisoo
Kaliaan bisa ke rumah gue nggak?
Atau kita ketemuan di luar? Gue butuh
Kalian.

Lisa
Gue kerumah lo sekarang

Jennie
Lisaaa jemput gue

Lisa
Iya jen. Jis, tungguin gw ya

*****

"Demi apa?"

Lisa bangun dari duduknya setelah mendengar cerita Jisoo. Walaupun ia merupakan anggota paling muda tetapi ia adalah anggota paling berani dan paling emosian.




***




Flashback


"Ke—kenapa mau putus?"

"A—aku capek. Bukan maksudnya berarti aku nggak ada rasa sama kamu."

"Nggak mungkin kalau alasannya itu, pasti ada alasan lain. Kenapa mau putus? Aku mohon, dijawab dengan jujur."

"Maaf—" Jin menunduk. "Tapi aku udah jadian sama Irene dua bulan yg lalu."


Flashback off





"Sumpah, gue nggak habis pikir. Tadi gue abis rapat OSIS masih ngobrol biasa sama dia. Jin juga bilang kalau dia mau jemput lo." Jennie menatap sahabatnya.

"I—iya, hiks, mhak— khan—nya, hiks, gue juga bingung. Ki—kitha nggak per—nah hiks a—ada mas—halah, hiks." Ujar Jisoo di sela tangisnya sambil terbata.

"Udah lah, kita ngerti kok perasaan lo Jis. Nangis aja sepuasnya, tapi lo harus janji ini terakhir kalinya lo nangisin dia." Rose segera merangkul bahu Jisoo sambil mengusap liquid bening yg mengalir di pipi Jisoo.

"G—gue salah aphhh... HUAAAAA.." tangis Jisoo pun akhirnya meledak. Ia benar benar tidak bisa menahan kesedihannya.

"Aduh apa perlu gue datangin tu sih Jin iprit? Dia sok kecakepan banget sih. Dia kira dia bisa mainin perasaan wanita seenak jidat nya."

Lisa mengikat rambutnya lalu mengambil kunci mobilnya di nakas. Melihat hal itu, Rose langsung mencegah apa yg ingin di lakukan oleh sahabatnya itu.

"Lo gila ya Lis? Yg ada malah nambah masalah kalau lo nyamperin dia." Ujar Jennie

"Ya habis, gue nggak tahan sahabat gue diginiin sama dia, mentang mentang Worldwide Handsome dia seenaknya aja mainin perasaan sahabat kita" ucap Lisa penuh emosi.

"Kita demua juga nggak suka Jisoo diginiin sama dia" Ucap Jennie sembari mengusap pelan rambut Jisoo. "Udahlah harusnya kita senang mereka putus"

"Apaan sih Jen?"

"Loh kenapa? Jin selingkuh, berarti dia nggak setia kan? Masa kita harus sedih kalau tahu sahabat kita dijauhin dari org yg suka bohong?" Jelas Jennie. "Udahlah namanya juga baru putus, wajar kalau dia sedih. Kita harusnya ngehibur dia kita bikin dia bahagia bukan malah kita ikutan sedih kita harus menguatkan Jisoo bukan malah membuat dia semakin terpuruk."

Mereka semua terdian. Bahkan isak tangis Jisoo mereda setelah mendengar ucapan Jennie.

"Makasih ya gue bahagia punya kalian." Ucap Jisoo sambil meluk ketiga sahabatnya. "Ayo, bantu gue lupain dia."

Ketiganya membalas pelukan Jisoo dengan erat dan berjanji satu sama lain untuk menguatkan. Jisoo berjanji, setelah ini ia harus lebih bahagia. Benar kata teman temannya ia harusnya merasa beruntung karena telah berpisah dengan si pembohong itu

Sorry for typo

~Vaa

BROKE~BlackbangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang