💔Chapter 12

131 6 0
                                    

Jangan lupa votementnya Zheyyeng




Jisoo mendengus kesal saat melihat foto Seokjin dengan pacarnya a.k.a Nayeon yang diumbarnya di media sosial milik seokjin.

"Oh jadi mereka udah go public. Mau bikin cemburu? Cih, gue udah move on, maaf."

"Halah. Bilangnya udah move on, tapi masih aja ngelihatin instagram-nya mantan." Ejek Mingyu yang tiba tiba saja datang.

Jisoo menarik nafas panjang. "Gimana gue nggak lihat, habisnya foto mereka muncul di timeline gue."

"Iya tapi lo udah mandangin foto itu lama banget."

"Apaan sih. Nggak"

Jisoo kemudian me-lock ponselnya dan memakan sup ayamnya yang sudah lama ia diamkan. "Kok dingin ya, Gyu?"

"Lo tuh anak IPA tapi kok gini aja nggak tau, ya Jis?"

"Kok malah ngeledek gue, sih."

"Ya gimana nggak dingin itu sup, dari tadi sup ayamnya lo anggurin buat mandangin foto mantan lo itu." Mingyu bangun dari duduknya. "Mau dibelikin lagi nggak?"
"Bayarin."
"Iya deh."

Jisoo memekik senang, tapi kemudian senyumnya memudar dan digantikan dengan dengusan ketika ia kembali mengingat foto yang diunggah oleh mantannya, Kim Seokjin.
"Itu orang beneran niat bikin gue cemburu kali ya?" Pikirnya lagi.

Tidak lama, Mingyu kembali membawa nampan berisikan dua sup ayam.

"Hehhe makasih Gyu!"
"Iya..."
"Pokoknya inget ya, Gyu. Gue udah move on. Udah. Move. On." Ulangnya dengan penuh penekanan.
"Iya bawel. Makan sana. Ngomong mulu lo kayak bebek. Keburu dingin lagi tuh sup-nya."

Jisoo terkekeh lalu memakan supnya yang masih hangat. Tanpa ia sadari, Jin baru saja lewat di belakangnya dan mendengar apa yang baru saja ia katakan. Apa daya, Jin hanya tersenyum kecut sambil kembali berjalan. Jisoo sendiri tidak tahu jika Jin mendengar apa yang baru saja ia ucapkan.



💋💋💋



Jennie menatap Taehyung dengan tatapan paling tajam yang di milikinya.

"Suga, Jennie kangen..." Kalimat yang diucapkan Taehyung barusan sukses membuat Jennie merasa panas.

"Taehyung?! Sekali lagi lo ngomong, gue bocorin ya point pelanggaran lo yang sebenarnya ke guru." Ancam Jennie kemmudian.

"Yah...ngancem ah. Nggak asyik lo Jen. Jangan dong mbak Jejen yang cantik. Iya deh, gue diem."

Jennie bingung, kenapa dulu ia senang sekali kelasnya berolahraga bersama dengan kelas Rose dan Suga. Sekarang, rasanya ia malas sekali bila memiliki pelajaran yang jamnya bersamaan dengan jam pelajaran kelasnya Suga.

"Sabar Jen." Rose mengusap lengan sahabatnya.
"Seneng lo gue diejekin?"
Rose menghela napasnya. "Cuek aja sih. Si Suga aja cuek."
"Kapan sih dia nggak cuek?"
"Iya juga sih. Ya udah deh. Dari pada lo bete nggak jelas kaya gini, gimana kalau kita ke kantin?" Ajak Rose setelah mereka mendengar bel pertukaran pelajaran. Jennie menyetujui ajakan Rose, dan kemudian keduanya jalan beriringaan ke kantin.

"Eh ada Jisoo!" Tunjuk Jennie pada temannya yang sedang duduk di salah satu bangku kantin.

Jisoo yang melihat dua temannya yang masih memakai seragam olahraga itu langsung menutup hidungnya. "Jauh jauh lo sana, bau."

"Cieeee berduaan sama Mingyu." Ejek Rose
"Kebetulan." Bela Mingyu.
"Di rencanain juga nggak apa apa. Ikhlas lahir batin gue." Ledek Jennie sambil meminum air mineral milik Jisoo. "Sana gih, Gyu. Gabung sama anak anak cowok."
"Ada Suga nggak?" Tanya Mingyu.
"Nggak tau. Caru aja sendiri."

Lelaki itu mengangkat bahunya. Kemudian berjalan ke lapangan di mana para lelaki sedang bermain basket.

Jisoo sibuk dengan sup ayam nya. Rose, gadis itu segera memesan makanan. Sedangkan Jennie, ia sedang bingung tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia lapar, tapi malas makan. Lalu ia harus apa?

"Nggak makan, Jen?"

Jennie menggeleng. "Nggak tahu nih, gue lagi malas makan."

"Duh makan sana. Nanti kalau magh lo kambuh, baru nyesel."
"Tapi lagi nggak ada yang enak."
"Ya dari pada lo sakit perut gara gara ga makan apa apa?"

Jennie mengalah, kemudian berjalan ke salah satu tempat yang menyediakan ramen, lalu ia memesan semangkuk ramen panas. Tak lama, segerombolab laki laki berbau matahari bercampur keringat masuk kekantin dengan ricuh.

"Heh Jisoo belepotan amat makannya."
"Jis, fokus amat."
"Jisoo, ada si Jin tuh!"

"APAAN SIH KALIAN, BERISIK TAU NGGAK!" Teriak Jisoo membuat segerombolan itu tertawa.

Jennie yang masih menunggu makanannya diam saja ditempat tanpa berniat menoleh ke belakang. Sampai akhirnya, satu orang cowok berdiri di sampingnya membuat perhatiannya teralihkan.

"Bu, mau ramen satu ya!"

Suara itu.

Jennie merutuki dirinya. 'Ah, harusnya gue nggak usah jajan, terus sekarang gimana, dong? Oke oke, santai, stay cool, jangan nengok, jangan nengok, jangan—"
"Ini ramennya, Neng."
"Eh, iya makasih Bu."

Jennie membawa mangkuknya dan berlalik. Lalu tanpa sengaja, matanya bertemu dengan mata sipit milik Suga. Laki laki itu menatapny, membuat Jennie sedikit terkejut dan—gugup. Tidak sanggup, Jennie kemudian memutus kontak mata itu dan berjalan menuju dimana teman temannya berada. Sedangkan Min Suga, ia kebingungan sendiri.

'Jennie beneran nurutin omongan gue?' Pikirnya dalam hati.

Bukankah harusnya ia merasa lega sekaligus senang? Tapi mengapa ia merasa ada yang aneh melihat Jennie yang tak bersikap seperti biasanya? Entahlah...kali ini ia benar benar bingung dengan dirinya.




⬇️🌟

BROKE~BlackbangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang