O 7 🌿

6.9K 708 23
                                    

Author Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Pov

"Ao? Sarawat?"

"Sawaddi khun Mae" sapa Sarawat sambil memberi wai.

"Sudah lama tidak kemari, masuklah! Tine sepertinya masih tidur setelah pulang tadi"

Ya. Sarawat sekarang tengah berada di rumah Tine. Untuk membuat klip video lebih tepatnya. Dengan berbekal satu gitar akustiknya.

Sarawat sedikit bingung saat ini. Bingung karena melihat Ibu Tine bersikap biasa saja kepadanya. Bukan, maksudnya seperti tidak terjadi apa-apa. Apa Tine tidak memberitahu Ibunya? Itu yang ada dipikiran Sarawat.

"Tunggu sebentar, Mae akan memanggilnya" kata Ibu Tine.

"Ah khun Mae" cegah Sarawat.

Ibu Tine berbalik menghadap Sarawat, "boleh aku yang membangunkannya?" Pinta Sarawat.

Ibunya tersenyum lalu mengangguk, "baiklah kalau begitu, Mae akan pergi untuk menemui klien penting. Tolong sampaikan kepada Tine nanti. Mae pergi dulu" katanya.

Sarawat mengangguk lalu memberi wai kepada Ibu Tine, "sawaddi khun Mae" katanya lalu Ibu Tine keluar dari rumah.

Ia berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar Tine. Setelah sampai di depan, ia memasuki kamar Tine yang tidak terkunci tanpa mengetuknya. Membuka dan menutupnya secara perlahan sehingga tidak menimbulkan suara debuman. Ia melihat Tine yang sedang tidur meringkuk sambil memeluk gulingnya.

Sarawat sedikit terkekeh lalu mendekat kearah Tine. Dilihatnya wajahnya dari dekat. Wajah yang terlihat tenang, dan nyaman saat tertidur seperti ini. Wajah yang membuatnya merasa bersalah kepada pria di depannya saat ini.

Ia menjauhkan wajahnya dari Tine lalu duduk di sofa samping ranjangnya sembari menunggu Tine bangun dari tidurnya. Ia sungguh tidak tega membangunkan Tine yang terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya.

Lima belas menit kemudian mata itu mengerjab lucu. Tine telah bangun dari acara tidurnya. Ia masih belum sadar jika Sarawat kini tengah ada di sampingnya. Sedang duduk sambil tersenyum mengawasinya.

Tine menoleh ke samping, tepat ke arah Sarawat. Masih belum sadar dengan apa yang ia lihat saat ini. Hingga beberapa detik kemudian nyawanya sudah benar-benar terkumpul.

"Hoih?!" Serunya dan langsung terduduk seketika.

"Kau? Sejak kapan?" Tanya Tine terkejut.

Connected Together - Brightwin | endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang