Who is She? [End]

Chapter 10

Kai melihat gadis itu. Gadis yang sudah membuatnya penasaran belakangan ini. Kai menatap Krystal yang sejak tadi duduk disampingnya.

"Kai biar aku yang melakukannya" ujar Krystal mengambil tisu dan mengelap air bening yang menetes di dahi Kai.

Para penggemar meminta untuk berfoto bersama. Tetapi Kai dan para member Exo lain menolak karena mereka ingin beristirahat dahulu.

Setelah sejenak mereka beristirahat, mereka menghampiri para penggemar yang sudah menunggu sejak tadi untuk berfoto. Para member Exo menjadi berpencar kesana kemari, ada yang tetap di meja, ada yang berjalan menjauh, ada juga yang berada di sudut cafe. Kai melihat gadis itu tadi ada di sekitarnya, tetapi saat kai menoleh beberapa saat, gadis itu sudah menghilang entah kemana.

"Oppa ayo berfoto" ujar seorang gadis  berambut lurus.

"Tidak, oppa harus berfoto denganku terlebih dahulu" sanggah gadis berambut pirang.

"Sudah tidak usah bertengkar, Ayo!" Ajak Kai sambil bangkit berdiri dan menjauh dari meja. Sejak tadi, mata nya tak berhenti untuk mencari gadis bermata kucing itu. Kai berfoto dengan beberapa penggemar, mereka juga membicarakan suatu hal.

Tak lama, Kai melihat gadis itu ikut berdiri di antara para antrian yang akan berfoto dengannya.

Gadis itu juga ingin berfoto denganku?

Lima menit kemudian, Kai melihat di belakang gadis itu ada seorang wanita yang saat itu jika tidak salah meminta tanda tangan di album nya saat malam itu. Malam dimana Kai penasaran dengan seorang gadis, malam dimana Kai harus melakukan suatu tanggung jawab yang besar sebagai seorang Juri, malam dimana ia menjadi pribadi yang lebih dewasa karena belajar menerima sebuah tanggung jawab yang belum pernah ia hadapi sebelumnya.

Para penggemar yang mengantri di hadapannya semakin berkurang, itu artinya gadis itu sebentar lagi akan berfoto dengannya.

Siapa nama gadis itu?

Kim?

Jennie?

Kim Jennie?

Jika tidak salah itu nama nya.

"Kim Jennie" ujar Kai dalam hati. Saat menyebutkan nama itu, sang empunya nama berjalan mendekat. Serasa Kai memanggil dengan lantang namanya lalu ia merespons nya dan berjalan mendekat. Padahal, kenyataannya tak seperti itu. Gadis itu menghampiri Kai untuk berfoto dengannya, hanya sebuah kebetulan. Tak sama dengan apa yang diharapkan oleh Kai. Hanya sebuah imajinasi seorang pria bertubuh kekar itu. Mungkinkah takdir juga mendukung imajinasi Kai?

Gadis itu, ah bukan! Jennie kan nama nya?

Jennie berjalan mendekat dan tersenyum. Senyuman yang sangat manis. Sebuah senyuman yang mampu menghilangkan ekpresi jutek di wajahnya seketika. Benar. Saat pertama kali Kai melihatnya, Kai melihat ekpresi dari wajahnya yang sangat dingin dan jutek. Tetapi kenyataannya saat ini gadis itu tersenyum menatapnya.

Jennie memberikan ponsel nya pada Kai, mempersilahkan pemuda itu untuk mengambil foto. Jika boleh jujur, Kai juga ingin berfoto bersama Jennie menggunakan ponselnya dan akan ia simpan foto itu. Untuk dijadikan sebuah kenangan. Tetapi Kai tak bisa melakukannya sekarang, banyak penggemar yang mengawasi gerak geriknya, penggemar akan curiga jika Kai sampai melakukan itu. Mungkin ia akan melakukan itu jika keadaan mendukungnya. Seperti saat ia bertemu Jennie di restorant atau di jalan mungkin, secara tidak sengaja. Atau mungkin jika Jennie datang ke acara seperti ini lagi tapi tak ada seorang pun yang memperhatikan mereka. Mungkin.

Haruskah Kai meminta Jennie untuk mengirim foto itu?

Ah tidak!

Mau disimpan dimana harga dirinya?

Harga diri nya jauh lebih berharga dari foto itu.

Seorang Kim Jongin, idol populer Korea Selatan meminta sebuah foto bersama penggemarnya kepada seorang penggemar?

Kai melihat Jennie tersenyum dan mengangguk sopan. Lalu gadis itu menghampiri teman nya. Perhatian Kai teralihkan saat seorang penggemar mengajak nya berbicara dan memegang tangan nya. Sebuah sorotan mata tajam itu menatap tangan Kai yang masih bertautan.

Tbc.