Chapter 16

219 21 1
                                    


"Baik, saya akan langsung ke intinya saja. Saya ingin kamu menjauhi Kai!"

"Kenapa saya harus menjauhi Kai?"

"Ini menyangkut karir Kai. Jika kau sayang pada Kai, kau bisa menjauhinya dan membiarkan Kai fokus pada karirnya. Karir Exo sedang berada di puncak, jika salah satu anggota nya dating, itu pasti akan mempengaruhi. Dengan begitu Kau juga bisa hidup dengan tenang dan tidak diikuti oleh netizen. Itu adalah jalan terbaik bagi kalian"

"Apa aku perlu memberimu uang agar kau mau menuruti perintahku?"

"Tidak perlu. Aku bisa menjauhi Kai karena kemauanku sendiri. Jika memang itu yang terbaik, aku akan berusaha melakukannya"

Setelah itu, Jennie keluar dari ruangan. Di luar sudah ada Kai, Suho, dan Manager Exo.

"Bagaimana Jennie? Apa yang Lee Soo Man sajangnim katakan padamu?" Tanya Kai. Jennie hampir saja tersenyum jika ia tidak mengingat perkataan Lee Soo Man yang harus menjauhi Kai dan tidak boleh memberitahukan hal ini pada siapapun termasuk Kai.

"Aku permisi dulu, terimakasih" kata Jennie lalu berlalu pergi tanpa menjawab pertanyaan Kai.

"Jennie!" Panggil Kai berusaha mengejar Jennie. Tetapi Jennie berjalan lebih cepat dan langsung keluar dari gedung. Saat Kai akan keluar mengejar, tangan nya di tahan oleh Suho. Karena di luar sudah banyak wartawan dan penggemar yang siap membombardir Kai dengan pertanyaan seputar rumor itu.

"Kai, kau bisa datang ke rumahnya tapi tidak sekarang. Lihat, diluar banyak wartawan dan penggemar yang siap untuk menanyakan banyak hal padamu" kata Suho.

Akhirnya Kai hanya bisa pasrah. Ia berusaha menelpon Jennie, tetapi Jennie tidak mengangkatnya.

                           *****

Keesokan hari, Jennie pergi ke sekolah. Tapi saat sampai di sekolah semua teman nya menatap Jennie dengan benci. Bahkan meja dan laci Jennie dipenuhi sampah busuk.

Jennie bahkan dibully.
Teman-teman Jennie mengatakan bahwa Jennie adalah perusak karir orang juga hinaan tak pantas lainnya.

Hari kedua masih tetap begitu, bahkan lebih kejam. Hinaan dan cacian harus Jennie terima.

Selain mendapat hinaan di dunia nyata, Jennie juga mendapat hinaan di media sosialnya. Foto yang Jennie posting terakhir kali mendapatkan banyak sekali komentar negatif dari pada netizen. Bahkan Jennie mendapatkan notifikasi bahwa akun nya sudah berulang kali di repost oleh beberapa orang.

"Jennie, aku tidak tau harus berbuat apa untuk membantumu. Aku tak bisa melakukan apapun saat teman-teman menghina mu" kata Jisoo dan duduk di samping Jennie.

Saat ini mereka sedang duduk di taman. Jennie sudah tidak kuat untuk menerima hinaan pada dirinya, dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari sekolah dan menenangkan diri disini.

"Tidak apa-apa. Dengan kau tetap disisiku dan mendukungku saja itu sudah cukup bagiku. Teman-teman ikut menghina mu karena masih mau berteman dengan aku, tapi kau masih membela ku di depan mereka. Terimakasih Jisoo" ujar Jennie sambil mengusap air mata nya yang sudah turun sejak tadi.

Jisoo memeluk Jennie dan mengusap punggung Jennie.

Jisoo melihat Kai yang berdiri di belakang Jennie dan menatap mereka. Kai mengisyaratkan pada Jisoo agar tak memberitahu Jennie perihal keberadaannya. Karena ia tau, Jennie pasti akan menghindar jika sampai tau Kai mencari nya sampai sini.

Beberapa hari terakhir, Kai sudah berpuluh kali bahkan ratusan kali menelpon Jennie tapi Jennie tetap tidak mengangkatnya. Terkadang juga tidak aktif. Setiap hari Kai datang ke rumah Jennie dan mencoba untuk bertemu dengan Jennie. Tapi, Jennie menghindar dengan tidak mau keluar dari kamar dan mengatakan pada asisten rumah tangga nya bahwa ia tidak ada di rumah. Sudah berkali-kali juga Kai mendapat jawaban yang sama.

Setelah Jennie bertemu dengan Lee Soo Man. Jennie berubah, seperti sedang menjauhi dan menghindari Kai. Kai curiga, Lee Soo Man pasti mengatakan sesuatu sehingga Jennie bersikap demikian.

Kai menghampiri Jennie yang duduk membelakanginya.

"Jennie....." lirih Kai.

Jennie terkejut dengan kedatangan Kai. Ia berbalik dan menatap Kai.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Kai.

Bukannya menjawab pertanyaan Kai, Jennie malah menatap Kai dengan benci lalu hendak berbalik dan pergi.
Kai menahan tangan Jennie.

"Jen.....please" lirih Kai terdengar pasrah.

Tidak masalah bagi Kai jika Jennie marah padanya. Setidaknya itu lebih baik daripada Jennie yang hanya diam tanpa menjelaskan apa yang terjadi. Itu jelas membuat Kai bingung. Hubungan mereka tidak jelas sekarang. Dikatakan teman tapi terlalu sederhana. Jika dikatakan hanya hubungan antara idol dan penggemar juga tidak mungkin. Mana ada seorang penggemar yang diundang ke agensi terkenal karena ia terlibat masalah dengan salah satu artisnya.

Hubungan antara penggemar dan idol tidak sedekat itu bukan?

Mereka memang belum mengutarakan perasaan mereka satu sama lain. Tapi, di lubuk hati yang paling dalam mereka saling menyayangi.

Sedih rasanya hubungan yang belum saja dimulai harus berakhir hanya karena salah satu pihak merasa dirugikan.

"Aku cuma minta kau buat jelasin apa yang terjadi, jangan buat aku semakin bingung"

Jennie berbalik dan menatap netra Kai.

"Jen....selesaikan masalah kalian dengan baik" ujar Jisoo. Jennie akhirnya mengangguk.

"Kita bicarakan ini di cafe. Jangan disini" ujar Jennie sambil melirik ke sekitar.

Kai mengangguk.

Lalu mereka pun menuju cafe terdekat dari sekolah.

"Jen......jelaskan padaku biar aku juga mengalami hal yang sama dengan apa yang kau rasakan" kata Kai saat mereka berdua sudah duduk di cafe.

Jennie masih menunduk, tak berani menatap Kai. Terpaksa Kai memegang tangan Jennie agar Jennie mau menatap dirinya.

"Oppa, lepaskan tanganku. Jangan buat masalah baru!" Ujar Jennie menatap ke sekeliling cafe.

"Aku tidak akan melepaskan tanganmu jika kau belum mau menjelaskan padaku apa yang terjadi" tegas Kai.

Jennie masih memikirkan apa ia akan mengatakan semuanya pada Kai atau tidak. Ia masih bingung. Di satu sisi, ia juga ingin sekali mengatakan semuanya. Ia sudah lelah jika hari-hari nya dihantui rasa bersalah karena Kai yang selalu baik dan mencoba menghubunginya bahkan datang ke rumahnya. Sedangkan Jennie, ia hanya bisa menyembunyikan sesuatu yang membuatnya bimbang. Hanya bisa berlindung dari perintah Lee Soo Man yang mengatakan harus merahasiakan semuanya adalah hal yang sangat Jennie benci.

Sebelum mengatakan semuanya, Jennie menarik nafasnya perlahan, "Lee Soo Man-ssi mengatakan padaku bahwa aku harus menjauhimu"

Kai tersentak kaget mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Jennie.

"Kenapa ia hanya mengatakan ini padamu?" Tanya Kai. Jennie menggeleng.

"Dia juga menyuruhku agar menyembunyikan ini semua dari semua orang, termasuk Oppa"

"Lalu apa kau akan menuruti perintahnya?"

Jennie mengangguk. Kai melepaskan genggaman tangannya.

"Seharusnya jika kau merasakan hal yang sama kepadaku, kau menolaknya. Bagaimana bisa kau menerima nya begitu saja. Aku jadi ragu padamu, apa kau benar-benar mencintaiku?"

"Bukan begitu maksudku Oppa...."

"Lalu?"

"Aku hanya......"

Perkataan Jennie terjeda karena ia melihat pemuda di ujung cafe sedang tersenyum ke arahnya. Sebelum pemuda itu menghampirinya dan membuat keributan, Jennie harus segera mengajak Kai pergi.

"Oppa! Ayo pergi!" Ujar Jennie sambil bangkit berdiri dan menarik tangan Kai.

"Kenapa? Kau tidak mau menjawab pertanyaanku?" Kai menahan tangan Jennie.

"Hai, senangnya bisa bertemu lagi dengan kalian. Urusan kita beberapa hari lalu belum selesai, bukan?"
Tanya pemuda itu menghampiri mereka.

Tbc.

Who is She? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang