Karena Freya terlalu asik diam di rooftop dia tidak sadar kalau waktu yang di berikan oleh wali kelas nya sudah habis. "Mampus gue bisa-bisa kena omel bu Dian nih." gerutu Freya sambil melihat jam di tangan nya. Raka yang penasaran dengan tingkah Freya barusan pun bertanya.
"Kenapa lo?"
"Gue tadi izin ke toilet dan cuma dikasih waktu 5 menit sekarang udah lebih gimana dong." panik Freya.
Freya bingung jika nanti kembali ke kelas alasan apa yang harus dia berikan. Sedangkan waktu istirahat tinggal beberapa menit lagi.
"Lo telfon aja Kallista bilang aja lo lagi di Uks."
"Ok deh, biar nanti gue jelasin aja pas ketemu." ujar Freya sambil mengambil hp nya bergambar apel di gigit itu. Freya langsung mencari nomer Kallista dan memanggil nya. Saat merasa sambungan sudah terhubung tiba-tiba Freya di kagetkan dengan suara cempreng khas Kallista.
"Lo kemana aja sih? Bu Dian nyariin lo ini udah lebih dari 5 menit Freya." semprot Kallista.
"Emm itu bilangin gue di Uks tiba-tiba gue pusing. Pliss ya bilangin aja, nanti gue jelasin deh." mohon Freya.
"Oke deh gue bilangin. Tapi lo pasti bohong kan? Curiga gue." ya Freya memang tidak bisa berbohong pada sahabat nya terutama Kallista, dia pasti tau kalo ada sesuatu diantara para sahabat nya yang sedang berbohong.
"Udah pokok nya nanti gue jelasin pas istirahat, gue traktir nasi goreng mang Ayi deh asal lo bantuin gue." ucap Freya sedikit kesal karena Kallista terus bertanya.
"Oke siap bos yang penting ada nasi goreng mang Ayi hehe. Ya udah gue matiin ya bye." ucap Kallista.
Freya heran dengan teman nya yang satu ini, asal dia diberi nasi goreng buatan mang Ayi Kallista akan menuruti apa yang sahabat nya mau. Tapi bukan berarti Kallista selalu morotin uang sahabat nya ya. Itu lah ciri khas dari persahabatan mereka, yang membuat mereka langgeng dari SMP sampai SMA sekarang. Saat panggilan sudah terputus Freya pun memasukan hp nya kedalam saku. Dia menikmati semilir angin sambil memejamkan mata nya. Hingga tak sadar bahwa ada seseorang yang memperhatikan nya dari samping. Dia terlalu asik melihat wajah cantik nya Freya, bulu mata yang lentik, mata yang sedikit sipit, hidung yang tidak terlalu mancung, serta bibir mungil nya yang berwarna pink. Aiss kenapa dia bisa fokus sampai bibir nya sih. Entah kenapa tiba-tiba tangan itu terjulur untuk merapihkan anak rambut yang menghalangi wajah Freya."Lo cantik." ucap Raka tiba-tiba.
"Lo bilang apa barusan?" tanya Freya.
Raka tidak sadar bahwa sebenarnya Freya mendengar ucapan itu. Tapi dia berpura-pura tidak mendengar saja."Ah apa gue ngomong apa ya tadi lupa ." gugup Raka sambil menarik tangan nya. Dan Freya hanya mengedikkan bahu, walaupun di hati nya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan. Bel istirahat terdengar Freya bangun dari kursi nya untuk pergi ke kantin menemui kedua sahabat nya.
"Gue mau ke kantin, lo mau ikut?" ajak Freya.
"Ngga lo duluan aja gue masih pengen disini."
"Oke gue duluan ya Ka." pamit Freya sambil tersenyum manis ke Raka. Entah Raka tidak menyadari apakah dia menyukai Freya atau tidak, yang jelas akhir-akhir ini jika dia sedang bersama Freya dia merasa nyaman.
Freya mencari keberadaan kedua sahabat nya di kantin. Ternyata mereka sedang duduk di tempat pojokan tempat biasa mereka makan. Dia menghampiri ke dua sahabat nya itu dan langsung duduk didepan mereka.
"Kalian dari tadi? Sorry kalo gue lama." ucap Freya.
"Gak ko kita juga baru duduk." ujar Darra. Freya hanya menjawab dengan ber-oh ria saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For me
Teen FictionJudul awal [RAKA] Kisah seorang gadis cantik bernama Freya Kirana Humeera. Dia menyukai teman satu organisasi nya sekaligus teman seangkatan. Ia bernama Raka Arsen Adhitama. Sudah sejak kelas 11 dia memendam rasa suka nya pada Raka. Hingga suatu ha...