Bel istirahat berbunyi, semua siswa - siswi kelas 12 Ips 1 berhamburan keluar untuk mengisi perut nya yang sudah berbunyi seperti lagu keroncong. Tidak dengan Freya, dia masih sibuk membereskan alat tulis nya. Karena Freya paling tidak suka dengan keadaan meja yang berantakan apalagi di kelas, pasti nanti salah satu dari mereka ada yang hilang.
"Frey kantin ngga?" tanya Kallista.
"Ayo, gue laper banget. Darra gimana?" ucap Freya sambil beranjak dari kursi.
"Darra nunggu di depan kelas katanya."
"Ohh ya udah ayo." ajak Freya sambil berjalan menuju kelas Darra.
Mereka berdua pun berjalan menuju kelas Darra yang berada di lantai 2. Saat di koridor banyak para murid yang bersay hello entah itu ke Freya ataupun ke Kallista. Apalagi jika mereka sudah jalan bertiga berasa seperti artis. Maklum hampir semua murid SMA Bakti Angkasa menjuluki mereka '3 bidadari'. Kenapa di juluki seperti itu? Karena mereka bertiga mempunyai sifat humble, selalu menolong dan mereka tidak pernah membedakan mana senior dan mana junior.
Ternyata Darra menunggu mereka di dekat tangga. Freya bersyukur Darra menunggu nya di sana. Karena kelas Darra harus terlebih dahulu melewati laboratorium dan juga tentu nya kelas Raka.
"Haiiii" teriak Darra pada mereka berdua.
"Apaan sih lo teriak-teriak, kaya orang utan tau ga?!" kesal Freya.
"Lah si Darra kan emang sodara nya hahaha." ejek Kallista sambil tertawa.
"Ih lo berdua ya ngeselin banget. Bodo gue ngambek."
"Sosoan ngambek lo." ketus Kallista dan Freya hanya menggelengkan kepala nya saja melihat tingkah absurd sahabat-sahabat nya.
Saat mereka sampai di kantin ternyata keadaan cukup ramai. Tapi untung nya saja masih ada meja yang kosong. Mereka pun segera menempati nya.
"Gue aja yang pesen. Lo berdua mau pesen apa?" tanya Darra.
"Gue siomay sama es jeruk aja." ucap Freya.
"Gue samain aja deh." ucap Kallista.
"Oke."
Beberapa menit kemudian Darra pun kembali dengan membawa nampan berisi pesanan mereka. Saat sedang asik makan tiba-tiba datang seseorang sambil menggebrak meja.
"Freyaaa. Ko lo ke kantin duluan sih? Kenapa gak nungguin gue? Gue kan bilang nanti istirahat gue mau nyamper lo."
Yapp siapa lagi kalau bukan si biang kerok Raka. Karena ulah nya yang bikin kaget seluruh kantin. Membuat Darra dan Kallista hampir tersedak siomay. Alhasil Raka terkena pukulan sendok dari mereka berdua.
"Kok lo berdua malah mukul gue pake sendok sih?! Gimana nanti kalo kadar kegantengan gue ilang hah?!!"
"Lo juga tau diri lah, gue sama Darra hampir keselek siomay ya gara-gara lo." ketus Kallista.
"Lagian bisa kan lo kalau mau ngomong baik-baik? Kaya bertahun-tahun gak ketemu Freya aja lo. Mau lo kena pukulan sendok, besi, genteng, kayu, batu gue gak peduli. Yang ada otak lo tu makin gak bener." omel Darra.
"Udah udah kenapa kalian malah ribut-ribut sih? Lo juga Raka gak usah gebrak meja segala bikin kaget tau gak." ucap Freya.
"Hehe lo kaget ya, maaf ya Frey gak lagi-lagi deh suer." ucap Raka sambil membentuk jari nya menjadi huruf v.
"Ke Freya aja minta maaf lah ke gue kagak minta maaf. Tai lo." Oceh Kallista.
"Lo ko sewot terus sih sama gue? Wah lo sirik ya gara-gara lo gak ada yang nyamperin? Makan nya cari pacar sono, apa perlu gue jodohin sama Mang Ayi biar lo di kasih sarapan nasgor tiap hari? Biar mulut lo tuh diem gak banyak bacot." kesal Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For me
Teen FictionJudul awal [RAKA] Kisah seorang gadis cantik bernama Freya Kirana Humeera. Dia menyukai teman satu organisasi nya sekaligus teman seangkatan. Ia bernama Raka Arsen Adhitama. Sudah sejak kelas 11 dia memendam rasa suka nya pada Raka. Hingga suatu ha...