Bagian 2

129 80 49
                                    

Waktu untuk istirahat telah tiba, para peserta didik baru itu berebut untuk keluar kelas dan menuju ke kantin. Sedari tadi Freya beberapa kali menyandarkan kepalanya di atas meja. Raka penasaran kenapa tiba-tiba Freya seperti itu, padahal tadi pagi terlihat baik-baik saja. Raka yang sedang duduk di bangku salah satu murid pun akhirnya menghampiri Freya .

"Frey lo kenapa sakit?" tanya Raka. Freya pun terbangun

"Ah engga ko, gue cuman agak pusing aja gak tau kenapa." Jelas Freya sambil memijit kepalanya yang terasa pusing.

"Serius Cuma pusing? Tapi lo pucet banget. Lo udah makan? Gue bawain makanan ya? Lo mau ikut apa disini?" Khawatir Raka.

"Gue ikut aja deh." Putus Freya.

Akhirnya mereka pun jalan menuju ke kantin, dan jarak ruang gugus mereka dengan kantin lumayan cukup jauh. Tiba-tiba saat di tengah jalan Freya menarik jas Raka

"Tunggu Ka kepala gue makin pusing, kunang-kunang juga."

Raka pun tidak tega melihatnya. Saat dirasa Freya sudah baikan akhirnya mereka jalan kembali, tapi tidak sampai tiga langkah Freya tumbang untung saja dengan sigap Raka menangkap tubuh mungil itu. Freya pun dilarikan ke UKS, banyak orang-orang yang melihat kejadian itu.

"Loh Freya kenapa?" tanya dokter Rian.

"Tadi pas di ruangan dia ngeluh pusing terus dok." jelas Raka.

"Dia udah makan?" tanya dokter lagi sambil memeriksa Freya.

"Baru aja saya sama Freya mau pergi makan, tapi Freya keburu pingsan."

"Suhu badan Freya cukup tinggi, kayanya dia kelelahan. Biarin dia istirahat sebentar disini sampai dia sadar ya." jelas Dokter Rian sambil berlalu.

Raka pun duduk di bangku dekat brankar, dia memperhatikan Freya yang sedang tertidur lelap. Karena Raka tidak tega melihat kondisi Freya, dia pun pergi untuk membeli makanan. Sebelum keluar dia sempat menitipkan Freya kepada petugas piket UKS tersebut. Saat di kantin Raka bertemu dengan Darra dan Kallista.

"Eh Ka, Freya mana?" tanya Darra.

"Freya pingsan dia ada di UKS, dari tadi gue merhatiin dia mukanya pucet dia juga bentar-bentar mijit keningnya." jelas Raka.

"Terus sekarang dia udah sadar belum?" tanya Kallista.

"Belum Lis, kata dokter Rian kemungkinan dia kecapean badan nya juga demam banget." jelas Raka lagi.

Karena waktu istirahat sudah habis akhirnya Darra dan Kallista pun pamit pada Raka.

"Ka udah bel masuk nih, gue sama Darra nanti bakal usahain ke UKS. Oh iya lo jagain aja Freya, nanti gue bilang sama Farrel buat cari panitia pengganti sementara di gugus lo." ucap Kallista.

"Oke Dar, Lis makasih banyak ya. Nanti gue kabarin kalo Darra udah sadar." ujar Raka.

Setelah mengobrol sebentar dengan mereka barulah Raka membelikan semangkuk bubur untuk Freya. Raka pun kembali ke UKS, disana Freya masih tertidur lelap. Akhirnya Raka pun duduk di dekat Freya, dia memegang kening Freya dan ternyata suhu badan nya masih panas. Raka meminta kepada petugas UKS untuk mengompres kening Freya. Setelah beberapa menit kemudian Freya terbangun.

"Frey lo udah bangun? Mau minum?" tanya Raka sambil membantu Freya bersandar. Freya hanya mengangguk.
Raka membantu Freya untuk minum.

Wait For meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang