.
.
.
.
."Oh begituuuu," Ikan lele mengangguk paham dengan hal yang baru saja di ceritakan oleh Rose.
Di mana ibu tiga anak itu bercerita, bahwa asal muasal fobia Jeno adalah karena saat kelas 1 SD, Jeno hampir saja diculik oleh pria tidak dikenal. Di mana si penculik memasukkan Jeno ke dalam koper kecil yang memaksa Jeno harus melipat tubuhnya hingga kaki kanannya patah. Tapi untungnya sebelum si penculik membawa Jeno lebih jauh lagi, ia segera tertangkap oleh polisi, setelah Rose dan Jaehyun melaporkannya pada polisi karena Jeno tak kunjung pulang setelah bermain. Padahal Jaemin dan Heejin sudah pulang ke rumah saat itu.
Tidak banyak yang tahu jika Jeno memiliki fobia ini. Hanya keluarga dekatnya. Karena Jeno sendiri tidak berniat untuk memberitahu teman-temannya. Ia tidak mau membuat teman-temannya khawatir akan keadaannya.
"Jeno, sumpah gue minta maaf banget. Gue nggak tau lo punya fobia," Sesal Haechan yang dibalas anggukan setuju oleh ikan lele lain, Yeji, dan Jiheon.
"Iya nggak apa-apa. Gue udah baikan," Jeno senyum, manis banget.
"Berarti surprise ulang tahunnya gagal ya Kakak-kakak?" Jiheon si imut mengangkat suara setelah beberapa menit hanya diam, menyimak orang dewasa berbicara.
Jeno, Jaemin, dan Heejin melihat ke sekelilingnya. Sudah banyak dekorasi ulang tahun yang menghiasi ruang tengah rumah Lucas. Mereka cukup tersentuh karena teman-temannya ternyata ingat akan hari ulang tahun mereka.
"Setengah gagal setengah berhasil mungkin," Ujar Yeji.
Semua yang berada di sana tertawa, "Meskipun gue kesel karena di kerjain Lucas dan sengaja di ajak muter-muter dengan embel-embel beli pralon, gue bahagia kok karena kalian inget ulang tahun gue sama kembaran gue. Makasih ya," Ucap Jaemin tulus.
Heejin mengangguk setuju, "Gue juga makasih karena kalian niat banget buat ngerjain kita bertiga. Segala memperalat Jiheon lagi. Tau nggak? Gue sama dia jalan jauuuuh banget cuma buat nyari siomay," Keluh Heejin meskipun rasa bahagianya lebih besar.
"Gue juga mau berterimakasih buat semuanya. Dan maaf sempat bikin kalian khawatir tadi," Ungkap Jeno.
"Iya Jen, nggak apa-apa. Seharusnya lo cerita dari awal supaya kita bisa hati-hati," Hyunjin menepuk-nepuk pundak Jeno, "Tapi kita ngerti sih kenapa lo nggak mau ngasih tau kita dari awal."
Renjun berdehem, "Intinya selamat ulang tahun untuk kalian bertiga. Semoga di umur kalian yang menginjak 17 ini pemikiran dan tingkahnya makin dewasa," Doanya, "Dan gue punya doa khusus untuk Jaemin yang katanya mirip Dilan, semoga otak lo nggak bobrok lagi dan dapat digunakan sebaik-baiknya."
"AAMIIN!"
Selepas merayakan ulang tahun di rumah Lucas, Rose dan ketiga anaknya pulang ke rumah. Tidak lama kemudian Jaehyun juga datang setelah seharian bekerja di kantor.
Begitu melihat ketiga anaknya, Jaehyun langsung memeluk mereka erat dan mengucapkan selamat ulang tahun. Tidak lupa menawarkan kado kepada si kembar JJH.
"Heejin sih nggak mau ribet-ribet kadonya, di kasih tiket buat nonton konser idol Korea aja udah seneng banget," Ungkap si bungsu.
"Kenapa nggak idolnya aja yang di datangin kesini?" Ujar Jaehyun dengan entengnya, "Kamu mau ketemu siapa? BTS? SUPER JUNIOR? atau idol Korea yang mirip Ayah? Siapa tuh namanya?"
"Jaehyun NCT?"
"Nah itu! Nggak usah kita repot-repot datang ke konsernya. Suruh aja dia datang ke rumah kita," Heejin tercengang dengan ucapan sang Ayah, "Abang sama A'a mau apa?"
"Beliin Abang komputer baru boleh Yah?" Tanya Jeno.
"Boleh. Tinggal bilang mau merk dan model yang gimana. Kalau A'a?"
Jaemin menaruh telunjuknya di dagu. Seolah berpikir. Padahal isi otaknya sekarang kosong, "Beliin temennya si manis dong Yah."
"Maksudnya mau vespa lagi?" Tanya Jaehyun memastikan.
"Ih emang ya, Ayah paling mantap kalau udah urusan gini," Jaemin nyengir kuda.
"Boleh aja. Tapi janji nggak akan cat-cat rambut lagi kayak waktu itu."
"SIAP BOS!"
"Yaudah sana istirahat. Ayah juga mau mandi dulu," Ketiga anak Jaehyun menurut. Mereka langsung masuk ke dalam kamar masing-masing. Begitupun dengan Rose dan Jaehyun yang masuk ke dalam kamar mereka.
"Kamu beneran mau ngasih mereka bertiga hadiah yang mereka sebutin tadi?" Tanya Rose sambil membantu Jaehyun melepaskan dasinya.
Jaehyun menggeleng, "Engga hehe," Cengirnya lebar, "Yakali Bund aku mau datengin artis Korea. Bisa aja sih, cuma sayang uang."
Rose terkekeh. Sudah hapal dengan tingkah suaminya yang suka mengerjai ketiga anaknya, "Sana mandi, aku mau siapin makan malam dulu."
Jaehyun mengangguk dan masuk ke dalam kamar mandi. Baru saja ia melepas pakaian atasnya, mata pria itu tertuju pada satu benda kecil yang berada di atas closet. Ia mengambilnya dan memperhatikan benda itu dengan seksama, "Rose hamil?"
Next? Voment yang banyak!