Banyak yang minta di kasih part khusus weedingnya Jaemin. Nih dikasih gaes wkwkwk
.
.
.
.
.Hari ini hari yang sangat sakral untuk Jaemin dan Minjoo. Gimana enggak? Hari ini adalah hari mereka melepas masa lajang alias wedding day.
Seperti pernikahan-pernikahan anak-anak Jaehyun sebelumnya, pernikahan Jaemin juga dilaksanan di hotel milik suami Jessica alias Tylor Kwon yang kayanya nggak main-main.
Keluarga Minjoo sama Jaemin juga udah menginap di hotel dari kemarin malam, dan pagi ini mereka lagi bersiap untuk acara yang rencananya akan dilaksanakan jam sepuluh pagi nanti.
"Kakak kamu tuh mana sih Dek, udah mau jam 8 tapi belum muncul-muncul," Rose lagi ngedumel sama Jasmin. Soalnya Heejin nggak masuk-masuk ke ruangan khusus yang digunain buat make up dan segala macamnya. Padahal Rose sendiri udah siap, tinggal nata rambut aja.
Jasmin yang duduk santai di sofa setelah rambutnya di tata sama hairstylist menoleh ke arah Rose, "Paling masih molor. Tau sendiri pasutri itu demen banget tidur."
"Sana kamu susulin ke kamarnya, minta kunci hotelnya ke resepsionis."
"Iya Bund," Jasmin nurut aja. Dia pergi ke resepsionis dan minta kunci kamar Heejin. Benar aja tebakan dia, begitu masuk, Jasmin ngeliat Heejin, Renjun, sama Heejun yang masih tidur pulas, "KAKAK! BANGOOON! ADA KEBAKARAN!" Teriak Jasmin.
Renjun langsung lompat, Heejun juga ikut bangun terus ngusap-ngusap matanya, "Anjer bikin kaget aja lo adek ipar," Dengus Renjun.
"Lo tuh Kak bangunnya lama. Yang lain sibuk siap-siap, lo sama Kak Heejin sibuk molor."
"Lha emang jam berapa ini?" Renjun melirik jam dinding, "Eh udah jam delapan," Renjun menggendong Heejun, "Lo bangunin Heejin ya, gue mau mandiin Heejun dulu."
"Eh kok gue sih? Kak Renjun!" Jasmin berdecak. Dia paling malas kalau disuruh berurusan sama Heejin. Mereka nih udah kayak musuh bubuyutan kalau dekat, tapi kalau jauh, pasti saling kangen, "Kak, bangun," Jasmin menggoyangkan badan Heejin pelan.
Tapi Heejin nggak terusik.
Jasmin tiba-tiba teringat kata Jaemin, "Kalau Heejin susah bangun, lo tutup aja hidungnya," Jasmin kemudian menjepit hidung Heejin, dan nggak butuh waktu lama, Heejin langsung bangun.
"WOI LO MAU BUNUH GUE?!" Sewot Heejin.
"Tadinya mau gitu, eh lo keburu bangun."
"Kurang ajar," Dengus Heejin, "Ngapain lo masuk-masuk kamar gue?"
"Dasar ibu-ibu, pikunan. Nggak inget apa hari ini A'a nikah?"
"OH IYA! Ih gue lupa," Heejin menggaruk-garuk kepalanya.
"Bunda nyuruh lo ke ruang make up. Buruan gih mandi."
Heejin senyum sok imut, "Bantuin gue bangun dong."
"Apaan? Bangun sendiri lha."
Bibir Heejin mengerucut, "Perut gue kan udah gede Dek. Bentar lagi brojol. Susah tau bangun sendiri," Katanya melas.
Jasmin menghela napasnya, dia membantu Heejin untuk berdiri, "Mandi di kamar gue aja biar cepet. Soalnya kamar mandi di sini dipake suami lo."