MH 7

10.7K 797 19
                                    

Keenan menatap pantulan dirinya pada jendela kamarnya. Ia memikirkan kejadian tadi saat di restoran. Hana seorang janda diusia 25 tahun. Keenan sangat terkejut mendengarnya. Mereka tidak melanjutkan obrolan setelah itu. Selesai makan, mereka langsung pulang. Dia terlalu kaget. Hingga hening yang terjadi saat mereka dalam perjalanan pulang.

🌺🌺🌺

"Mas, saya turun di pos satpam saja..."
Pinta Hana memecah keheningan.

Keenan tidak menjawab, kemudian menghentikan mobilnya tepat di depan pos satpam. Keenan hanya mengangguk membalas ucapan terimakasih Hana sebelum keluar dari mobilnya.

Hana. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Setelah jawaban yang ia katakan, Keenan terlihat kaget. Tidak ada respon lagi darinya. Mereka pulang dalam keadaan diam. Hana merasa canggung dalam keadaan seperti itu. Ia tidak menyangka bahwa respon itu yang didapat setelah orang lain tau statusnya.

Apa sehina itu menjadi janda? Pikir Hana.

Kini dia berjalan kaki menuju rumahnya. Ia sengaja meminta turun di depan pos satpam, karena tidak tahan dengan suasana yang ada di dalam mobil. Juga, ia ingin tau bagaimana respon Keenan. Ternyata tanpa babibu Hana langsung diturunkan.

"Huuuufft..." Hana menghela nafas
kasar.

Begitu sampai di rumah, ia melihat mobilnya sudah terparkir dirumahnya. Ia tadi meminta orang untuk mengambil mobilnya yang ia parkirkan di SPBU saat ditengah perjalanan menuju bioskop dan dilanjutkan dengan ojek online.

Terlihat juga seorang laki-laki yang bangkit dari duduknya saat melihat Hana. Laki-laki itu memasukan tangan kanannya ke dalam saku celananya.
Mengernyitkan dahinya, seolah bertanya apa yang terjadi pada Hana.

Hana tersenyum melihat lelaki itu.

"Bang Daniel masih di sini?"

"Abang baru sampe juga, dan pengen ketemu kamu." Jawab lelaki yang bernama Daniel itu.

Daniel adalah orang kepercayaan ayah Hana. Daniel diangkat anak oleh keluarga Hana sejak Daniel SMA. Dia adalah orang yang bertanggung jawab, dan juga menyayangi adik angkatnya ini. Daniel pula yang membantu kepindahan Hana dari Surabaya ke Jakarta.

"Udah malem, emangnya erika gak nyariin abang?" Hana bertanya sambil membuka kuci pintu rumahnya.

Mereka pun masuk ke dalam rumah. Hana menuju dapur dan mengambil air dingin untuk menghilangkan dahaga yang ditimbulkan dari keheningan tadi. Suasanan di dalam mobil membuatnya seperti dehidrasi.

"Abang tadi sudah telpon mau ngunjungin kamu dulu."

"Ada masalah?" Lanjut Daniel bertanya saat melihat Hana seperti sedang memikirkan sesuatu.

Hana menjawab dengan gelengan dan tersenyum ke arah Daniel.

"Han... Seorang bidan gak bisa menghadapi persalinannya sendiri tanpa dibantu bidan lain. Begitupun kamu. Seorang konselor juga butuh orang lain untuk menampung unek-uneknya. Ya walaupun abang gak bisa bantu, tapi abang punya telinga untuk mendengar cerita kamu, Han."

Hana sontak memukul pundak Daniel yang berhasil ditahan oleh pria itu.

"Issh... perumpamaan apa itu?, gak lucu tau bang..." Hana tersenyum kecil.

Miss Hana (END) [Telah Terbit Di Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang