MH 8

10.7K 791 23
                                    

Keenan terus tersenyum sendiri, seperti ABG yang sedang kasmaran. Sejak pertemuannya dengan Hana kemarin sore, dia sudah memutuskan untuk memperjuangkan cintanya. Cinta?. Sepertinya Keenan memang sudah jatuh cinta pada Hana. Janda muda. Guru BK anaknya.

"Dad... dari tadi kok Daddy senyum-senyum sendiri sih? Habis menang lotre ya?" Curiga Randy.

"Hussshhh... ngawur kamu!" Sahut Keenan mendelik pada Randy.

"Gak dari tadi aja kok bang... Bahkan dari semalem pas pulang, senyum Daddy udah mengembang." Sambung Raya.

Kini mereka tengah sarapan pagi bersama. Daddy Keenan, Randy, Raya, Asya, serta Nenek Laila.

"Emang salah kalau daddy senyum terus?" Tanya Keenan menanggapi ucapan anak-anaknya.

"Ya enggak sih..." jawab si kembar bersamaan.

"Nah kan..."

"Ssstt... sudah, sudah. Di meja makan jangan ribut. Pamali." Timpal nenek Laila.

"... Kalau orang dewasa kelihatan senyum-senyum sendiri, itu tandanya dia lagi dapet rejeki. Atau malah lagi kasmaran." Lanjut sang mertua sambil menggoda menantunya.

"Kasmalan itu apa sih nek?" Tiba-tiba si bungsu bertanya. Membuat semua orang berhenti mengunyah. Mereka terkejut.

Neneknya bingung harus menjawab apa. Sepertinya dia harus hati-hati dalam bicara jika ada Asya.

Semua mata tertuju pada sang nenek. Sang nenek kebingungan, dengan wajah memelas memberi kode meminta bantuan si menantu.

"Asya... sudah selesai makannya, sayang?" Tanya Keenan mengalihkan pembicaraan.

"He'em..." jawab Asya sambil mengangguk.

"Ayo kita berangkat. Daddy yang antar Asya ke day care." Ucap Keenan sambil menggendong Asya lalu berpamitan pada ibu mertuanya.

"Loh Dad... kok pagi banget berangkatnya?" Tanya Randy heran.

"Kalo mau ikut, cepat sedikit. Jangan lelet." Sahut Keenan sambil melangkah menuju pintu keluar.

Mendengar penuturan Daddynya, Randy segera menyudahi makannya dan berpamitan pada neneknya. Begitu pula dengan Raya.

🌺🌺🌺

Hana sudah berdiri dengan senyuman di halaman depan gerbang sekolah. Pagi ini seperti biasa, ia menyambut kedatangan para siswa. Menyapa siswa dengan senyumnya yang manis.

"Pagi miss Hana....!" Seru Randy yang baru tiba dengan Raya. Mereka langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Hana.

Hana pun menyambut uluran tangan mereka secara bergantian.

"Pagi...." sahut Hana disertai senyumnya.

"Miss Hanaaa..." terdengar suara anak kecil berteriak memanggilnya.

Hana pun menoleh ke asal suara dan tersenyum. Ternyata yang memanggilnya adalah Asya yang sedang berada dalam gendongan sang ayah. Keenan yang melihat Hana tersenyum pun ikut melengkungkan bibirnya ke atas.

"Haii, sayang..." sapa Hana kepada Asya.

"Hai juga Sayang..."
Bukan suara anak kecil yang imut, malah suara bariton seksi yang terdengar.

Wajah Hana sontak memerah. Mendadak suasana menjadi kikuk.

"Ekhem... ekhem... duh tenggorokan pagi-pagi udah kering aja..." Randy yang masih berdiri di tempatnya memecah suasana, sambil mengusap-usap lehernya.

Miss Hana (END) [Telah Terbit Di Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang