MH 9

10.4K 764 26
                                    

Matahari mulai muncul dengan malu-malu. Seorang wanita cantik, yang sudah rapi dengan balutan blouse putih yang dipadukan dengan pencil skirt navy, sedang berkutat di dapur, menyiap bekal makanan yang akan ia bawa. Hana. Menyiapkan bekal untuknya dan juga untuk Asya yang ia janjikan akan mengantar gadis kecil itu ke sekolahnya.

Setelah selesai, segera ia bersiap membawa bekalnya keluar. Duduk di kursi yang tersedia di teras rumahnya, sambil mengenakan stilettos.

Lingkungan rumah Hana sudah terlihat banyak orang beraktifitas. Ada yang akan berangkat kerja, bersiap berangkat sekolah, dan ada juga ibu-ibu yang sedang mengerubungi gerobak sayur. Beberapa juga ada yang menyapa Hana. Hana adalah wanita yang terkenal ramah di kompleknya. Kecantikannya membuat siapapun tak dapat mengalihkan pandangan mereka. Tak terkecuali si duda kaya yang baru saja tiba di depan rumah Hana.

Keenan keluar dari mobilnya, lalu menghampiri Hana.

"Sudah siap?" Tanya Keenan.

Dibalas Hana dengan anggukan dan senyuman yanh manis.

Mereka pun segera berjalan menuju mobil, tak lupa Keenan membantu mebawakan barang-barang Hana.

"Kamu cantik sekali, sayang..." ucap Keenan tiba-tiba saat membukakan pintu depan mobilnya untuk Hana.

Yang dipujipun wajahnya sudah merah merona. Ia tidak membalas ucapan Keenan. Hana langsung masuk saja ke dalam mobil.

Keenan tersenyum melihat reaksi Hana. Tak lupa ia menyapa ibu-ibu yang sedang memperhatikan mereka sebelum masuk ke dalam mobil. Keenan cukup terkenal di wilayah perumahannya. Almira Town House. Walaupun ia tak tinggal di komplek Hana, tapi semua orang tahu, ada seorang duda tampan nan kaya di perumahan mereka. Siapa lagi kalau bukan Keenan. Keenan Aufa Yaser adalah pemilih salah satu dari tiga rumah mewah yang ada di town house tersebut. Wajar saja jika mereka terheran-heran melihat Keenan menjemput Hana.

Di dalam mobil, Hana menyapa Asya yang duduk di car seat  yang diletakan di bagian tengah mobil Keenan. Gadis kecil berambut panjang itu terlihat sangat senang.

Mobilpun melaju. Hanya ada tiga orang di dalamnya. Keenan, Hana, dan Asya. Sedangkan si kembar di antar oleh supir pribadi mereka menggunakan mobil Keenan yang lain.

Suasana di dalam mobil terasa hangat, mereka sesekali tertawa karena mendengar Asya yang terus saja bercerita.

"Bu Laila apa kabar, mas?" Tanya Hana saat suasana mulai hening.

"Ibu baik. Kemarin Sore sudah berangkat ke bandung, setelah dapet kabar kalau adik iparku mau melahirkan lebih cepat.."

Hana menanggapi dengan berohria.

"Iya.. tante nica mau punya dedek bayi... Acya juga mau punya dedek bayi, dad..." sahut Asya.

Sontak Keenan dan Hana pun terkekeh mendengar ucapan Asya.

"Kenapa Asya pengen punya dedek bayi?" Tanya Keenan menanggapi.

"Kata Abel, adek bayi itu lucu, bisa diajak main baleng... pokoknya seru katanya. Asya pengen banget punya adek bayi, dad..."

"Tapi sekarang Asya kan gak bisa punya adek bayi..."

"Kata nenek, nanti Acya bisa punya adek dali Daddy dan miss Hana..."

Mereka terkejut. Hana sampai terbatuk mendengar ucapan Asya. Keenan, menggelengkan kepala dan tersenyum kecil melihat tingkah Hana.

Sang pujaan hati terlihat salah tingkah. Perkataan si bungsu yang frontal akan ia jadikan senjata untuk langkah selanjutnya.

Miss Hana (END) [Telah Terbit Di Playstore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang