WARNING⚠️
Bijaklah saat membaca!!***
Cup
"Iish, dasar pengganggu." Yoona menoleh sambil mendelik kesal pada sang pelaku yang menatapnya dengan senyum tampannya.
"Kau tidak jadi pulang?" tanya Sehun. Pria itu menaruh dagunya pada bahu Yoona yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Tentu, dengan Pria itu berada di belakang tubuh Yoona dengan sandaran sofa sebagai penghalang tubuh mereka.
"Sepertinya kau sangat berharap agar aku segera pulang, mengapa?" Tanya Yoona dengan kesal, "apa kau ingin menemui wanita simpananmu itu?"
Sehun memutar bola mata malas, "katakan sekali lagi maka kau tidak ku izinkan untuk keluar dari tempat ini." Kata Sehun setengah kesal.
Yoona terkekeh kecil, "Aku hanya bercanda lagipula dan, kalau pun benar, aku tidak akan marah, tenang saja."
"Benarkah?" tanya Sehun tidak percaya.
Yoona mengangguk sambil terus memasukkan potongan kue tart ke dalam mulutnya.
"Baguslah, kebetulan sekali, Kai dan Chanyeol sedang mengajak ku untuk minum malam ini, mereka mengatakan sudah memesan beberapa wanita berdada besar." bisiknya menggoda.
Sehun menahan diri untuk tidak mengeluarkan tawa detik itu juga ketika melihat wajah kesal Yoona. Ia hanya bercanda, tidak mungkin ia menerima ajakan kedua sahabatnya itu walaupun sedikit menggiurkan.
Setelah potongan kue terakhir telah usai ia masukkan ke dalam mulutnya, Yoona berdiri dari duduknya dan berjalan menuju dapur tanpa memprotes atau berkomentar perkataan Sehun barusan.
Hatinya sedang panas.
Sehun menggerutu dengan sedikit kesal karena gerakan Yoona yang tiba-tiba itu membuatnya kaget.
Tidak jadi memprotes, ia memilih berjalan mengikuti Yoona dari belakang saja, "tidak ada sarapan untukku, sayang?" tanyanya ketika Yoona selesai mencuci tangannya lalu berdiri menghadap padanya.
Yoona menggelengkan kepala, "Pembantumu sebentar lagi akan sampai, bukankah kau bilang sudah merasa kenyang beberapa jam yang lalu?" Tanya Yoona sambil merapikan rambut Sehun ketika pria itu mengendongnya dengan tiba-tiba.
Cup
"Itu beberapa jam yang lalu, sayang. Sekarang, aku sudah lapar, buatkan ya?" ucapnya setelah mendaratkan tubuh Yoona agar terduduk di atas meja makan dengan posisi ia berada di antara kedua selangkangan Yoona dengan posisi berdiri.
"Ini terakhir kalinya aku melihatmu menahan benda-benda sialan ini, Yoona. Sekali saja aku melihatmu menahan benda-benda itu, maka lihat saja."
"Sudah berapa kali aku katakan, kau tidak perlu membuatkan sarapan, inikan akibatnya karena keras kepala!" Ulangi Yoona perkataan Sehun beberapa bulan lalu saat dirinya tidak sengaja melukai dirinya karena membuatkan sarapan untuk mereka dan terjadilah pertengkaran kecil saat itu.
Sehun memutar bola mata malas, "itu sudah sangat lama, sayang. Atau begini saja, aku hanya sarapan yang enak-enak saja, itu sangat praktis dan lebih muda." Ucap Sehun sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yoona. Ia yakin Yoona akan menolak ketika ia menjelaskan maksud dari sarapan enak-enaknya tadi.
"Enak-enak?" Tanya Yoona tidak mengerti.
Sehun mengangguk sembari menahan senyumnya. "Okey, karena diammu, aku anggap kau setuju."
Yoona mendelik, "Aku bahkan belum setuju, Sehun." Protes Yoona, "tunggu saja, sebentar lagi pembantumu akan segera datang dan, kau belum menjelaskan sarapan praktis yang kau maksud tadi." tuntut Yoona. Ia mendorong kepala Sehun dari tubuhnya ketika merasa Pria itu sepertinya sedang dalam mode mesum.
Sehun menatap Yoona dengan kesal, ia menangkup kedua sisi pipi Yoona dan mengecup bibir kekasihnya itu. "Baiklah..." Pasrah Sehun, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Yoona dan berbisik pelan. "Bukan berarti rutinitas pagiku hilang, sayang. Aku ingin meminum susu." bisik Sehun sensual.
Belum juga mendapatkan persetujuan dari Yoona, tangan Sehun sudah lebih dulu masuk kedalam kemejanya yang di kenakan oleh Yoona dan berhenti di depan dada Yoona yang masih terbungkus.
Pipi Yoona memerah. Dasar pria mesum.
Selagi bibirnya bekerja menciumi leher Yoona, tangan Sehun pun ikut bekerja untuk berusaha melepaskan kaitan bra dari punggung kekasihnya.
Sehun tersenyum mesum. "Sepertinya, tanda yang ku buat semalam sudah memudar di sini." Tunjuk Sehun pada kissmark yang telah menghilang di bagian dada atas Yoona yang ia buat semalam dengan jari telunjuknya.
Yoona memutar bola mata malas, ia menghempaskan tangan Sehun, lalu berniat mengancingkan kembali kemeja yang entah sejak kapan kenopnya telah terlepas itu.
Belum juga mengancingkan bagian atas, Sehun sudah lebih dulu menggenggam kedua tangannya lalu menahannya di belakang tubuhnya.
"Yang benar saja Sehun, kau mau mesum di sini?" Yoona menaikkan sebelah alisnya.
"Benar sayang, tidak akan ada yang melihat. Biarkan aku meminum susuku, aku haus sekali."
Pipi Yoona semakin memerah mendengar perkataan tidak masuk akal pria di depannya itu.
"Sehun yang benar saja, kau bukan bayi, ingat umur. Aku tidak mau." Ujar Yoona sambil mendorong tubuh Sehun.
Bukannya menjauh, Sehun malah semakin menekan tubuhnya pada Yoona sambil tersenyum menyeringai. "Sayang, jangan menolak okay? Aku benar-benar haus."
Kepala Yoona mendongak keatas, kedua tangannya menahan sisi kepala Sehun dan menekan kepala itu ke dadanya.
Mulut Yoona terbuka, merintih dengan pelan, tidak berani mengeluarkan desahan akibat ulah prianya.
Sehun tersenyum di sela-sela aktivitasnya itu, matanya terpejam sambil menikmati susu paginya sambil mengusap punggung Yoona dengan tangannya.
"Mmph pelan-pelan..."
"Astaga!"
Brak!!
Bruk!!
Mendengar suara dan barang jatuh, Yoona dengan cepat mendorong tubuh Sehun lalu menutup kemejanya dengan ekpresi terkejut.
"M-maafkan Bibi, nyonya, tuan," Bi Nela menunduk takut, ia menunduk dan mengambil barang yang terjatuh tadi lalu melangkah keluar dari ruangan itu.
Setelah kepergian Bi Nela, Yoona menatap Sehun dengan kesal yang dibalas dengan cengiran lebarnya.
"Shit! Dasar pengganggu!" batin Sehun mengumpat sembari memeluk tubuh Yoona, berharap kekasihnya itu mau memaafkannya.
000
Suka cerita Yoona Sehun gak sih? Aku ganti visual biasanya karena peminat mereka kayak udah gaada aku lihat:(
YOU ARE READING
My Ex-Boyfriend Is My Daddy!
RomanceWARNING! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA ⚠️ [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE, SILAKAN DIFOLLOW AGAR PARTNYA BISA TERBUKA] "Aku menikahi Ibu mu karena punya alasan. Dan aku, akan tetap mencintaimu." Sehun Yoona harus menerima kenyataan pahit ket...