WARNING⚠️
Bijaklah saat membaca!!***
Semenjak kejadian itu, Yoona jarang memberikan kabar pada Sehun dan hal itu membuat Sehun semakin uring-uringan dan merasa bersalah.
Di tambah lagi Daddynya terus menerus memintanya untuk kembali ke mansion mereka karena ada hal yang harus dibicarakan membuat kepalanya rasanya ingin meledak saja.
Sehun menghembuskan napas dalam-dalam, menghempaskan punggungnya di kursi kerjanya. Pria itu memejamkan matanya sembari menatap langit-langit ruangan kerjanya.
Sebenarnya bukan salah dirinya sepenuhnya karena mengeluarkan itunya di dalam, tapi juga salah Yoona karena wanitanya itu tidak meminum pil pencegah hamil tapi balik lagi, dirinya adalah seorang pria yang tidak bisa memenuhi persyaratan yang sudah mereka bicarakan sebelumnya.
Kalau seperti ini, ia jadi benar-benar tidak bersemangat. Sial!!
Sehun kembali menggusar rambutnya dengan kesal, ia melemparkan ponselnya ke sembarang arah membuat benda itu hancur berkeping-keping lalu jatuh ke lantai.
Saking kesalnya Sehun pada situasi, ia memilih menegakkan tubuhnya untuk berdiri dari duduknya. Sehun meraih jasnya lalu melangkah meninggalkan ruangannya dengan perasaan kesal.
Ia berjanji akan memberikan hukuman pada wanitanya itu kalau Yoona sengaja mengerjainya lagi.
"Awas saja kalau kau ketahuan tengah mengerjaiku!" Batinnya berucap dengan perasaan kesal dan cemas.
*****
Yoona menatap kearah kedua sahabatnya yang tengah menekuk wajah dengan kening mengerut bingung. Segera ia berjalan mendekati kedua sahabatnya itu sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya.
"Bu Dede, bakso dan es tehnya seperti biasa ya!" Teriak Yoona sedikit nyaring pada Bu Dede yang bersiap kembali ke tempatnya setelah mengantar pesanan mahasiswa di seberang meja mereka.
"Baik, silahkan ditunggu Nona."
Yoona mendudukkan bokongnya di kursi depan dua sahabatnya, ia meringis ketika melihat banyak sekali pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari orang yang sama. Pasti pria itu tengah mengumpat dengan kesal karena ia tidak menjawab bahkan membalas satupun pesan dan panggilan darinya.
"Ada apa dengan kalian berdua?" Tanyanya penasaran.
Keduanya menggelengkan kepala. Yoona berdecak mendapatkan respon balasan itu.
"Ckck, terserah. Tapi jika terjadi sesuatu maka jangan menyembunyikan dariku." Kata Yoona membuat kedua sahabatnya mengangguk.
"Lucu juga ketika melihatnya cemas seperti ini." Gumamnya pelan yang ia yakini hanya ia yang bisa mendengar.
Krystal dan Wendy saling menatap, keduanya menunjukkan raut wajah bingung dan heran.
"Kau sedang tidak frustasi karena mendapatkan banyak tugas bukan?" Tanya Krystal.
Yoona memutar bola mata malas. Ia tersenyum lalu mengucapkan terima kasih usai menerima pesanannya dari Bu Dede.
"Senyummu menyeramkan jika dalam situasi seperti ini, Yoong." tambah Wendy.
"Ckck, jangan merusak suasana hatiku, Krys, Wen." Ia menyodorkan ponselnya kearah dua sahabatnya itu yang langsung di terima oleh Wendy.
Krystal dan Wendy melihat isi ponsel sahabat mereka itu, keduanya dengan teliti membaca isi semua pesan yang dikirimkan pria sahabat mereka itu.
"Seandainya berengsek itu bersikap seperti Sehun, pasti aku akan merasa senang." Gumam Krystal meratapi kisah cintanya yang baru berjalan sebulan tapi sudah tumbuh pertengkaran.
YOU ARE READING
My Ex-Boyfriend Is My Daddy!
RomantizmWARNING! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA ⚠️ [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE, SILAKAN DIFOLLOW AGAR PARTNYA BISA TERBUKA] "Aku menikahi Ibu mu karena punya alasan. Dan aku, akan tetap mencintaimu." Sehun Yoona harus menerima kenyataan pahit ket...