WARNING⚠️
Bijaklah saat membaca!!***
"Apa urusannya dengan ku jika kau ingin menikah?" alis Yoona terangkat. Ia benar-benar tidak percaya dengan tingkah wanita yang ia panggil mom ini setelah mengatakan panjang lebar apa yang beberapa jam lalu wanita ini katakan.
Menikah? Terserah! Ia tidak peduli.
"Kau benar-benar tidak terkejut?" tanya Airin dengan nada sedikit kecewa.
Yoona terkekeh kecil, ia menatap Airin. "Apakah harus?" tanyanya balik.
Airin menghela napas. Is tersenyum kecut. Ia tau kesalahannya mungkin tidak akan bisa dilupakan Yoona begitu saja tapi apakah ia tidak pantas mendapatkan kesempatan kedua? Bukankah semua orang patut mendapatkan kesempatan kedua? Mengapa sangat sulit bisa mendapatkan kesempatan kedua dari Putrinya ini?
Menghela napas dalam-dalam, ia kembali menatap Yoona yang tengah fokus pada ponsel di tangan Putrinya itu.
"Mom minta maaf, Yoona. Apakah sang-"
"Damn! Bukankah sudah berulang kali aku katakan? Maaf tidak akan bisa mengembalikan semuanya kembali! Berhenti mengucapkan kata sialan itu kalau kau saja berniat memulai semuanya dari awal lagi, bitch!"
Airin menundukkan wajahnya. Hatinya terasa sakit ketika mendengar lontaran yang diberikan Putrinya barusan. Tapi tidak apa, setidaknya ia senang karena Yoona kembali ke mansion walaupun ia tau hal tersebut sangatlah tidak diinginkan oleh Yoona.
"Maaf."
"Aku muak mendengar empat huruf itu. Aku lelah dan ingin beristirahat. Jangan mengganggu waktu tenang ku lagi." setelah mengatakan itu Yoona beranjak dari ruang tamu menuju tangga. Ia menaiki tangga dengan perasaan kesal bukan main. Mengapa wanita yang dipanggilnya momnya itu semakin membuatnya emosi jika mereka harus bertemu?
Sial!
*****
"Aku sudah bilang aku tidak mau ikut! Mengapa kau sangat memaksa heh!?" Yoona berteriak emosi kearah momnya. Mengepalkan tangannya sambil berusaha menahan diri. Jangan sampai ia lepas kontrol dan mereka berakhir dengan pertengkaran lagi. Ia muak dan capek beradu debat dengan wanita sialan di depannya ini!
"Ini hanya sekali, mengapa kau sangat egois?!" Tanya Airin yang kini mulai kesal.
"Jangan berteriak pada ku bitch! Aku egois atau tidak itu bukan hak Anda bitch! Bukankah kita sudah bicarakan hal ini? Urusin urusan mu sendiri tanpa melibatkan aku begitupun sebaliknya. Mengapa kau sendiri yang melanggar aturan itu heh?!" Kata Yoona dengan senyum sinis. Melipat tangan di depan dada. "Benar-benar membuang waktu." Batinnya.
"Baiklah, mom min-"
Tangan Yoona terangkat membuat momnya menghentikan kalimatnya. Kembali ia melipat tangannya di depan dada lalu mendudukkan bokongnya di kursi riasnya sambil menatap momnya yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Aku muak bitch! Sekali aku bilang tidak ya tetap tidak! Bahkan kau meminta Kakek sekalipun aku tidak peduli!"
"Yoona.."
"Waktu mu dengan ku sudah selesai, ku pikir kau tau di mana letak pintu keluarnya!"
"Sialan!"
BLAM
"Kau bahkan mengumpati ku hanya karena aku mengusir mu dari kamar ku, bitch!" Kekeh Yoona sambil menegakkan tubuhnya untuk berdiri. Ia melangkah menuju kamar mandi. Lebih baik ia berendam guna menghilangkan kejadian-kejadian membosankan hari ini dengan air hangat.
YOU ARE READING
My Ex-Boyfriend Is My Daddy!
RomanceWARNING! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA ⚠️ [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE, SILAKAN DIFOLLOW AGAR PARTNYA BISA TERBUKA] "Aku menikahi Ibu mu karena punya alasan. Dan aku, akan tetap mencintaimu." Sehun Yoona harus menerima kenyataan pahit ket...