La Douzième : Nuovo Mondo

329 38 7
                                    

Warning!
This is just a remake!
The original writer is Alexandra Ivy
This work contain harsh-word, sensual tension and a little bit cheesiness (?)

I'd warned you all?!

.

Enjoye~
----+++----

.

.

.




Taehyung lupa caranya bernapas ketika Jungkook melumat bibirnya dengan ciuman yang pelan dan memabukkan.

Bukan kejutan besar.

Sentuhan Jungkook memang bagaikan sihir.

Sambil mengerang pelan, lidah Jungkook membuka bibirnya semakin lebar, jemari pria itu membelai lehernya. Sekarang giliran Taehyyng untuk mengerang. Jungkook terasa seperti wiski dan serigala dan kekuatan liar. Kombinasi yang membangkitkan sesuatu yang nakal jauh di dalam jiwa Taehyung.

Hawa panas yang menggoda dan kejam mengalir di dalam darah Taehyung, membuat tangannya menyelinap ke balik kemeja Jungkook yang terbuka dan menemukan dada yang sekuat baja dan selembut satin.

Oke, mungkin Taehyung sendiri yang bertanggung jawab kalau tangannya melakukan penggeledahan seluruh badan, tapi jelas Jungkook-lah yang bertanggung jawab kalau otaknya berhenti berfungsi. Kalau bisa berpikir dengan jernih, ia pasti sudah mendorong Jungkook, bukannya menemukan rentangan intim di bagian atas tubuh pria itu.

Tangan Jungkook menangkup payudara Taehyung yang mendamba, ibu jari pria itu melingkari puncak payudaranya yang tegang hingga ia menggelinjang di pelukan pria itu.

"Taehyung..."

Kata-katanya yang parau langsung terpotong ketika tiba-tiba Jungkook mengangkat kepala dan menoleh ke arah pintu. Taehyung merasakan tusukan energi dan gerendel yang tebal terselip menutup tepat ketika ia mencium bau Wooshik yang sedang mendekat.

"Pergi," bentak Jungkook, otot-ototnya menegang dan sudah siap untuk beraksi.

Terdengar suara gelak tawa pelan ketika Wooshik berhenti di dekat pintu, tapi vampir itu cukup cerdas sehingga tidak mencoba memasuki ruangan.

Puji Tuhan.

"Acara hiburannya sudah mau dimulai," kata Wooshik, suaranya sejuk menyenangkan dan penuh dengan undangan. "Aku yakin Taehyung akan menyukai pertunjukan sederhana kami."

Cahaya keemasan memancar dari mata Jungkook, baunya yang kuat dan manis memenuhi ruangan.

"Wooshik, 'pergi' adalah perintah yang sangat sederhana untuk dimengerti. Tentu saja, aku bisa keluar kesana dan menjelaskannya kepadamu."

"Aku lebih suka kalau kau menyuruh Taehyung ke luar."

"Lintah yang mencari mati," Jungkook menggeram. "Favoritku."

Taehyung mengeluarkan helaan universal dari seorang wanita yang berhadapan dengan dua orang pria bodoh.

"Apa ini memang diperlukan?"

Jungkook melempar senyum lebar yang nakal dan menular. "Tidak, tapi selalu menyenangkan."

"Taehyung, kalau kau bisa menjauh dari anjing berbulumu, bergabunglah denganku. Minuman..." Wooshik sengaja berhenti sebentar. "Dan apa pun yang kau inginkan, semuanya gratis."

Beyond The Darkness : The Queen's Destiny [KookTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang