La Treizième : Pezzi Opachi

273 30 2
                                    

Warning!
This is just a remake!
The original writer is Alexandra Ivy
This work contain harsh-word, sensual tension and a little bit cheesiness (?)

I'd warned you all?!

Enjoye~
----+++----

.

.

.

.

Bobby mencengkeram setir Jeep itu, menuju sarangnya di St. Louis dengan kecepatan yang hampir menandingi kecepatan cahaya.

Bobby merupakan jenderal yang cukup baik untuk mengetahui bahwa ia harus berada dengan kawanannya, memimpin mereka untuk mengejar Jungkook dan Taehyung.

Para cur dibuat takut oleh pertunjukan kekuatan Jungkook terhadap mereka. Mendengar rumor tentang kemampuan sang raja yang bisa membuat seorang werewolf berubah merupakan suatu hal, merasakannya secara langsung sudah hal lain lagi.

Dan Gaeun pasti langsung kabur begitu merasakan tanda bahaya. Mungkin ia bersedia menggunakan kemampuan sihirnya untuk membuat Bobby terkesan, tapi tidak kalau keselamatannya sendiri terancam.

Kalau Bobby tidak menggerakkan mereka, kemungkinan besar mereka akan membuang banyak waktu untuk menyadari bahwa Jungkook sudah kabur.

Saat ini, bagaimanapun, perhatian Bobby terlalu teralihkan sehingga tidak bisa melawan Raja Were habis-habisan.

Bobby membutuhkan waktu untuk menyingkirkan keraguan-keraguan yang mulai mengusiknya.

Sesuai dugaan, apa yang ia butuhkan dan apa yang ia dapatkan adalah dua hal yang sangat berbeda.

Menyusuri jalan kecil berkerikil yang melewati ladang-ladang yang baru dibajak, Bobby menginjak rem ketika bau daging busuk yang akrab menyerangnya.

"Sialan."

Hyuk menyingkirkan rambut gelapnya dari wajah, hidungnya dikerutkan saking jijiknya.

"Apa-apaan itu?"

"Teman." gumam Bobby, berharap ia memiliki nyali untuk mengabaikan panggilan yang tidak mungkin salah diartikan itu. Tentu saja, kalau mengabaikan panggilan itu kemungkinan besar ia tidak akan memiliki nyali lagi.

"Teman?" Hyuk bergidik. "Dari baunya, sepertinya dia harus berbaring supaya orang bisa menguburnya."

Bobby menggeser gigi untuk memarkir mobilnya. "Diam di sini."

"Tidak. Kau..."

Tangan Bobby terjulur untuk mencengkeram leher rekannya. "Diam. Di sini."

"Mengerti," kata cur itu dengan suara serak. "Diam di sini."

Tidak menghiraukan kejengkelan yang ia rasakan, Bobby berjalan menuju sekelompok kecil pepohonan. la memang bergabung untuk ini, kan? Sedikit ini ditukar dengan sedikit itu.

Bobby hanya ingin mendapatkan ini yang terkutuk supaya bisa menyelesaikan itu yang memuakkan.

Nampak kemilau ganjil di tengah bayangan, kemudian sosok Yugyeom muncul, mata merah tuanya menyala-nyala seperti perut neraka. Dengan patuh, Bobby berlutut. "Master."

Ledakan hawa dingin berputar-putar di udara, menjalari kulit Bobby.

"Bergegas pulang ke sarang seperti pengecut tak bernyali, hah, Bobby?"

Beyond The Darkness : The Queen's Destiny [KookTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang