La Première : Introduzione

4.2K 231 39
                                    

Warning!
This is just a remake!
The real writer is Alexandra Ivy
This work contain harsh word, sexual tension, and some kind of cheesiness (?) I'd warned you all!

Dont boring cause this take a lot time to finished.

Enjoyed!?

°
°
°

-----++++-----

Hari itu bukanlah hari yang terbaik, Jungkook Jeon, Raja Were yang perkasa, harus mengakuinya. Malah, tampaknya hari semakin buruk saja.

Tersadar dan mendapati dirinya tergeletak di sebuah terowongan gelap dan menjijikkan yang membuat setelan Gucci-nya kotor, dan bahwa ia sama sekali tidak ingat bagaimana ia bisa berada disana saja sudah cukup buruk.

Tapi membuka mata dan menggunakan penglihatan malam nan sempurna yang diwariskan oleh darah were-nya untuk melihat gargoyle setinggi seratus dua puluh sentimeter dengan tanduk kecil, sosok abu-abu jelek, serta sayap lembut berwarna biru, emas dan merah tua yang melayang-layang diatasnya sudah cukup untuk menghancurkan suasana hati yang sangat buruk.

"Bangunlah," desis Ssang, aksen Prancis-nya sangat kental dan sayapnya mengepak-ngepak saking takutnya. "Bangun, Anjing Buduk, atau aku akan mengebirimu."

"Panggil aku anjing lagi dan aku pastikan kau akan segera kucincang menjadi batu kerikil kecil yang melapisi jalan masuk ke rumahku," Jungkook menggeram, kepalanya berdenyut-denyut dengan irama yang sama seperti debaran jantungnya.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Hal terakhir yang  ia ingat, ia berada di sebuah kabin terpencil di St. Louis untuk bertemu dengan Bambam, seorang cur yang menjanjikan informasi mengenai pemimpin kawanannya yang berkhianat, dan tahu-tahu ia terbangun dengan Ssang yang berdengung di atasnya seperti seekor kupu-kupu amat besar yang sangat jelek.

Demi Tuhan. Begitu keluar dari terowongan ini, ia akan mencari Mark dan mencabut jantung vampir itu karena sudah membuatnya berdekatan dengan Ssang yang menyebalkan. Vampir terkutuk.

"Kau tidak bisa melakukan apa-apa kalau tidak bangun dan bergerak," Ssang memperingatkan. "Kibaskan ekormu, Raja Siput."

Tanpa menghiraukan rasa sakit yang menyiksa persendiannya, Jungkook bangun dan merapikan rambut hitam pekatnya. Ia tidak mau repot-repot membersihkan kotoran dari setelan sutranya. Setelan itu akan berakhir di api yang terdekat.

Bersama dengan si gargoyle.

"Kita ada dimana?"

"Di sebuah terowongan yang menjijikkan."

"Kesimpulan yang brilian. Entah apa yang bisa kulakukan tanpamu?"

"Dengar, Cujo*, yang aku tahu hanyalah bahwa kita sedang berada di sebuah kabin bersama dengan Bambam yang sudah mati, dan pada menit berikutnya aku sudah dijatuhkan dengan kepala lebih dulu oleh seorang wanita yang cantik tapi kurang ajar." Anehnya, si gargoyle malah menggosok-gosok bokongnya, bukan kepalanya. Tentu saja, tengkoraknya terlalu tebal sehingga tidak bisa merasakan sakit. "Wanita itu beruntung karena aku tidak mengubahnya menjadi berang-berang."

Beyond The Darkness : The Queen's Destiny [KookTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang