03 ~ Insiden

17 5 0
                                    

You're vote and comment are so precious for me.....

Sorry for typo....

Happy Reading....


_

BRAKKKK....

Dan motor Scoopy itupun oleng saat sebuah mobil melesat dengan cepat sedikit menyerempet body motor hingga Aira pun terjatuh dengan tubuhnya yang tertimpa dengan body motor Scoopy coklat milik Abel.

Aira meringis pelan merasakan tubuhnya yang menghantam aspal dengan keras dan juga tertimpa dengan motor yang berat, orang-orang yang melihat kejadian itupun segera datang menghampiri dan membantu memindahkan motor dari tubuh mungil Aira yang sudah terkapar tak berdaya.

"Mbak, anda bisa mendengar saya ? "

"Mbak, bangun mbak ."
"Mbak, ... Mbak ...., "

Dan masih banyak lagi suara-suara orang dengan nada khawatir yang saat ini tengah mengerubungi nya, bahkan Aira mendengar ada yang mulai memangil ambulance atau apalah itu karena Aira belum bisa menangkap jelas akibat syok.

_

Sedangkan di tempat lain, sebuah markas komando pasukan khusus. Seorang pria berwajah tirus dengan rahang kokoh yang menawan, dan seragam loreng khas tentara angkatan darat juga lengkap dengan baret merah nya terlihat berjalan pelan namun tegas menghampiri sebuah mobil Pajero sport hitam yang terparkir di tempat yang sudah di sediakan. Tidak ada senyum di wajah tampannya, hanya bibir yang terkatup rapat dengan tatapan mata setajam elang yang di tampilkan oleh pria bernametag Raihan W. Di dada sebelah kanannya.

Seorang tentara muda dengan pakaian lengkap dan juga baret merah yang terpasang rapi di kepala nya, menghampiri lelaki itu dan memberikan hormat dan di balas hormat singkat oleh Raihan lalu menyerahkan kunci mobil kepadanya.

"Anda akan pulang kapten ?" Tanya lelaki muda dengan nametag Randi pada bajunya.

Raihan mengangguk singkat dan menepuk pundak Randi. "Iya, beristirahat lah."  Ujar Raihan dengan suara tegasnya, lalu masuk ke dalam mobil itu dan melesat pergi meninggalkan markas komando pasukan khusus itu.

Ini adalah kali pertama dia menginjakkan kakinya kembali ke sini setelah sebelumnya dia harus menjalankan tugas di tanah timur Papua. Ada perasaan lega saat matanya masih bisa menikmati keindahan alam tempat ini, namun dia tak menyesal dengan pekerjaannya yang mampu menimbulkan rasa bangga tersendiri saat misinya berhasil. Itulah tentara pergi dengan tugas pulang juga kerena tugas.

Kota Jakarta masih sama, padat dengan ciri khas nya kemacetan di mana-mana.
Biasanya Raihan Sangat benci macet, karena selalu menghambat perjalanan nya. Namun kali ini Raihan menikmati nya, efek rindu mungkin.

Rumah keluarga nya memang agak jauh dari markasnya. Biasanya dia tak akan pulang dan memilih tinggal di rumah dinas nya, namun mengingat sudah lebih dari dua tahun dia tak pulang ke rumah orang tuanya dan dia rindu dengan kehangatan keluarga nya. Terutama ibunda tercinta yang bahkan menelponnya tepat saat dirinya akan terbang kembali ke Jakarta, ibunya itu memang seperti itu selalu meneror nya untuk segera pulang.

Matanya terus fokus dengan keadaan sekitar, hingga sebuah mobil melesat dengan lumayan terburu-buru dan mengakibatkan sebuah kecelakaan. Sebuah motor Scoopy yang di kendarai seorang gadis terserempet dan oleng jatuh ke aspal, Raihan sedikit meringis saat melihat gadis muda itu jautuh dan tertimpa body motor.

Diapun memilih menepikan mobilnya dan ikut bergabung bersama dengan orang-orang yang sudah berkumpul mengerubungi korban kecelakaan itu. Raihan bisa melihat darah yang mulai merembes dari lengan gadis muda itu, sepertinya lengan nya terluka akibat gesekan aspal.

NightfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang