You're vote and comment are so precious for me.....
Sorry for typo.....
Happy Reading....
_
Pagi ini Aira membantu bunda di dapur, setelah sebelumnya dia membersihkan seluruh rumah. Dari mulai menyapu, mengepel, mengelap guci dan perabot rumah serta mengelap kaca jendela. Dia juga sempat mengurus beberapa tanaman bunga di depan rumah serta taman minimalis di halaman belakang, rumah keluarga Hermawan memang tidak semewah rumah aparat sebagaimana mestinya. Hanya rumah minimalis dengan dua lantai dan juga halaman yang sempit, sesempit pemikiran pejabat negara ini . Eh upss, keceplosan .
"Ra, mulai sekarang kamu itu harus lebih sering di dapur. Belajar memasak dan membuat kue untuk keluarga, karena kelak yang lebih di butuhkan suami dan anak mu adalah empat sehat lima sempurna bukannya baju ketat bibir merona. " Ujar bunda selalu mengandung banyak zat-zat yang merusak mood dengan kata-kata pedas menusuk hati.
Aira hanya mengangguk dengan senyum terpaksa nya. Sungguh sebenarnya Aira dan dapur itu ibarat air dan minyak, tak akan pernah bisa bersatu .
"Bun, kenapa lebih memilih untuk berhenti bekerja ? Padahal kan karir bunda di rumah sakit sudah cemerlang dan juga Ayah pun tidak melarang. " Tanya Aira sambil sibuk mengaduk sayur lodeh di panci.
" Ayah kamu memang tidak pernah melarang bunda bekerja, tapi bunda sadar diri sebagai seorang istri dan seorang ibu sudah seharusnya bunda menjadi ibu rumah tangga dan mengurus serta mendidik anak-anak nya agar menjadi generasi yang cerdas dan berguna bagi bangsa." Ujar bunda sambil tersenyum tipis dan terus sibuk menata makanan yang sudah mulai selesai.
"Aira sayang, hidup itu bukan semata-mata hanya untuk sekolah mendapatkan nilai dan titel kemudian bekerja dengan profesi yang sesuai. Terkadang kita juga harus merelakan perjuangan yang sudah kita tempuh demi sebuah tugas yang lebih mulia, ayah kamu memang mengizinkan tapi beliau akan lebih senang jika istrinya di rumah saja mengurus rumah tangganya. Karena jika hanya soal materi insyaallah beliau sanggup, karena tak ada seorang laki-laki baik yang akan mengajak perempuan untuk serius jika dia tak siap lahir dan batin. " Tutup bunda dengan suara lembut sambil tersenyum dan menepuk bahu ku pelan, akupun balas tersenyum mendengar nasihat bunda ku .
Setelah itu bunda memindahkan sayur lodeh yang sudah matang kedalam mangkuk dan menyiapkan nya di meja. Akupun menyiapkan piring serta mengisi gelas dengan air putih, jangan lupakan segelas kopi untuk ayah yang kini sudah duduk di kursi meja makan dengan seragam dinas nya.
"Yah, kopinya. " Ujar ku memberikan segelas kopi dan di balas ucapan terimakasih serta senyum hangat ayah .
"Kamu kok belum siap-siap nak ? Kamu tidak ke kampus ?" Tanya Ayah menatap ku,
Ah, aku pagi ini memang belum mandi, hanya menggosok gigi serta mencuci muka setelah sholat subuh tadi. Bahkan aku masih mengenakan piyama tidur bergambar kartun kesukaan ku, dan rambut ku pun hanya di ikat ekor kuda.
"Enggak yah, hari ini Aira gak ada jam. " Jawabku yang di balas anggukan singkat .Dan kamipun mulai sarapan pagi ini dengan masakan kolaborasi ku dengan bunda. Walaupun aku hanya memasak sayur lodeh dan menggoreng tempe, sedangkan untuk lauk yang lainnya bunda tercinta yang mengolah.
Setelah sarapan aku membereskan piring-piring kotor dan bunda membantu memasangkan perintilan pangkat di seragam dinas ayah. Lalu kamipun mengantarkan ayah ke depan, mencium punggung tangan lelaki nomor satu di keluarga ini .
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightfall
Roman pour Adolescentssemua berawal dari tragedi di suatu senja, mempertemukan dua orang anak Adam dan Hawa dalam keadaan yang kurang baik. Si gadis dengan rasa kecewanya dan si lelaki dengan kegagalannya, hingga akhirnya cerita tentang mereka pun terus mengalir, seperti...