Abrisam Lesmana

10 2 0
                                    

Hari ini, SMA Bintang sedang dalam kegiatan yang biasa dilakukan tiap tahunnya. Ada stand-stand kelas 12 yang menyediakan beberapa makanan untuk adik kelas. Seperti kelas 12 IPA 3, mereka mengangkat tema K-POP dengan alasan lebih banyak peluang untuk laris. Sempat terjadi perdebatan antara anak lelaki yang tidak setuju dan anak perempuan yang kata-katanya tidak bisa dibantah. Memang benar, kan? Perempuan akan memiliki lebih banyak peluang dalam perdebatan. Buktinya IPA 3. Mereka para lelaki mengalah dan mau tidak mau setuju dengan ide gila ini.

"Gila! Mana mau gue!" kesal Abrisam saat dipaksa untuk di dandani. "Udah gue bilang gak usah ngangkat tema ini, bego! Kalau kami para cowok yang dandan kalian ngapain, hah?!" kesal Abrisam.

Adela yang sedang mendekor terkekeh dari kejauhan "Ya ampun, Si Abri kesel banget keknya,"

Syasya melirik Adela dan ikut tertawa "Gue juga gak setuju tema ini. Mending anime aja, gue sendiri yang bakal costplay!"

"Iya! Tapi lo sendiri yang setuju!" cibir Adela terkekeh. Syasya melempar kipas angin kecil bergambar salah satu member K-Pop ke arah Adela. Adela berdecih dan mengambil kipas itu "Ganteng-ganteng juga, ya!"

"Lo mah apa aja suka, bego!" Adela menyengir. Ya memangnya kenapa, bagus dong. Lagian apapun itu jika ada yang curhat kepada Adela. Tentu saja tidak akan ada yang menolak. Adela lumayan nyambung dan netral untuk ukuran seorang penggemar.

"Astagaaa! Oppa kuuu! Akhirnyaaa kita bikin stand impiankuu!" jerit Cika menggelegar di ruangan. Banyak anak-anak lain yang protes karena Cika terlalu berisik, dia hanya menyengir.

"Cika diem, cik!"

Cika mencebikan bibirnya.

"Najis banget sih gue punya kembaran alay gitu!" ejek Ciko membuat seantero kelas tertawa.

"Udah! Udah kalian kembali kerjaa!" teriak Syasya membuat semuanya kembali dengan kegiatan masing-masing.

Abrisam masih dipaksa untuk dandan pagi-pagi buta ini. Bukan hanya Abrisam saja, anak-anak lelaki lain pun bereaksi sama.

"Sebenernya gak usah ngangkat tema kek gini juga. Stand nya bakal laris gara-gara ketenaran gue!" kesal Abrisam. Ya, memang. Abrisam berbicara fakta. Apalagi anak-anak cewek. Mereka akan hiteris. Tentu saja, saat mengetahui kelas Abrisam mengangkat tema ini dan Abrisam sendiri yang menjadi model. Mereka k-pop, non K-Pop pun akan histeris. Memangnya kapan lagi mereka melihat anak nakal seperti Abrisam unyu-unyu begitu? Bisa foto bareng lagi, kan?

Ya. Memang, mereka tidak dibuat mirip dengan oppa oppa asli. Hanya saja pakaian mereka yang sengaja dimiripkan.

"Kak Abri!!!"

"Ahhh oppa!!"

"Foto dulu!"

Abrisam berlari dan bersebunyi di sudut hiasan. Ia benar-benar jengkel dengan teman-temannya. Adik-adik kelas malah menyerbu saat stand baru di buka.

"Adik-adik semua. Pesen makan dulu, ya. Nanti kita adain foto bareng, gimana?" teriak Syasya.

"Bener, nanti kita cari Abrisamnya, oke?" ujar Ciko. Abrisam yang mendengarnya ingin sekali menendang Ciko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABRISAM AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang