Telah ku kirim sesembah bunga
Tersortir dengan kelopak indahnya rupa
Berharap lonjaknya rasamu yang merka
Yang singgah malah caci tersanggul hinaSungguh ku beli itu dengan sengaja
Dengan penuh gairah seolah maharaja
Untukmu yang teranggap mahkota jiwa
Meski uang hasil pinjaman tetanggaTapi maksudku tetaplah syahdu
pengganti maafku yang tak merdu
Tapi kini hanya rasa malu yang menderu
Karna; kau namai bunga mengkudu depan si beduSeakan hati ini meronta-ronta tak teratur
Berharap bungaku kau sesapi peluk saat tidur
Malah tersingkirkan di tepi dubur
Haruskah malam ini ku teguk anggur? Bukan lagi bajigur